Quote:
Quote:
Itu jika dia melakukan perombakan kabinet dalam waktu dekat.
VIVA.co.id - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Ridwan Hisjam, menilai wacana reshuffle dalam waktu dekat ini terlalu prematur. Menurutnya, kalau Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memaksakan reshuffle terjadi dalam waktu dekat, sama artinya belum siap menjadi presiden dan wakil presiden.
"Reshuffle kabinet belum tepat dilakukan dalam waktu dekat ini. Kalau sampai itu terjadi artinya Jokowi dan JK belum siap jadi presiden dan wakil Presiden,"kata Ridwan, saat dihubungi, Jumat 8 Mei 2015.
Dia beralasan, saat ini masih terlalu dini untuk menilai kerja pemerintah. Apalagi, anggaran untuk kerja pemerintah baru saja disahkan.
"APBN Perubahan 2015 baru disahkan, dan para menteri juga belum merealisasikan program-program pembangunan infrastruktur yang mereka rencanakan. Semuanya masih tahap persiapan," jelas mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Walau diakui, masih ada persoalan-persoalan yang terlihat jelas pada banyak menteri. Namun, kata dia, kesalahan itu bukan berarti para menteri gagal. Bagi Ridwan, yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR ini, kesalahan para menteri itu juga harus dilihat dari pelaksana birokrasinya. Karena, tugas menteri adalah pada wilayah konsep.
"Pelaksanaan program itu ada di jajaran bawah, lewat birokrasi. Intinya para menteri ini masih penyesuaian irama, jadi seharusnya bisa diwajarkan kalau kasih instruksi masih ngawur," tutur Ridwan.
Ridwan berpendapat, waktu yang pas untuk reshuffle adalah Oktober 2015. Sebab, saat itu, tepat satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi.
kalo gk kuat lambaikan tangan jok..
nanti tim akan menjemput 