- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bertemu Puteri Mahkota Yogya, Adik Sultan: Dia Ga Tahu Diri


TS
toocooldimas
Bertemu Puteri Mahkota Yogya, Adik Sultan: Dia Ga Tahu Diri
Quote:
Bertemu Puteri Mahkota Yogya, Adik Sultan: Dia Ga Tahu Diri

Yogyakarta - Rombongan anak-anak Raja Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Bawono X yang melakukan ziarah ke makam raja-raja Mataram di Ginirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul bertemu dengan rombongan adik-adik Sultan yang menolak Sabdaraja di lokasi yang sama, Rabu, 6 Mei 2015 petang. Lokasi pertemuan di makam Sultan Hamengku Buwono IX.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, rombongan adik-adik Sultan yang dipimpin Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo terlebih dulu masuk ke lokasi makam HB IX. Saat itu, rombongan anak-anak Sultan yang dipimpin Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun tengah berada di lokasi makam HB I yang bersebelahan.
Pembayun adalah anak sulung Sultan yang mendapat nama dan gelar baru menjadi GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram yang sekaligus menandainya sebagai putri mahkota melalui Sabdaraja II pada 5 Mei 2015.
Saat rombongan Pembayun memasuki lokasi makam HB IX, rombongan Prabukusumo belum ke luar. Rombongan Pembayun meliputi suaminya, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Wironegoro, ketiga adiknya, yaitu GKR Condrokirono, GKR Maduretno dan suaminya KPH Probodiningrat, serta GKR Bendara.
Sedangkan rombongan Prabukusumo berjumlah 10 orang yang meliputi adik-adik Sultan yang tinggal di Yogyakarta dan Jakarta. Yang tinggal di Yogyakarta, selain Prabukusumo adalah GBPH Yudhaningrat, GBPH Condrodiningrat, dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto (adik kandung Sultan). Sedangkan yang dari Jakarta ada GBPH Pakuningrat, GBPH Cakraningrat, GBPH Suryadiningrat, GBPH Suryametaram, GBPH Hadinegoro, dan GBPH Suryonegoro.
Ketika lebih dulu ke luar dari lokasi makam, Prabukusumo membenarkan bertemu dengan rombongan Pembayun. Namun dia membantah saling bertegur sapa saat bertemu.
“Menyapa? Enggak. Ya, (rombongan Pembayun) enggak tahu diri,” kata Prabukusumo.
Kedatangan rombongan adik-adik Sultan tersebut ke makam HB IX adalah berziarah dan memintakan maaf Sultan yang dianggap khilaf karena Sabdaraja yang diucapkan bertentangan dengan paugeran (aturan keraton Yogyakarta).
“Karena (isi Sabdaraja) menghilangkan gelar kalifatullah, menghilangkan tradisi mengucapkan assalamualaikum,” kata Prabukusumo.
Dia meminta doa agar Keraton Yogyakarta tetap lestari dalam menjaga paugeran, adat istiadat, dan tradisi budayanya.
SUMBER......
Wah, gawat nih, antar keluarga inti keraton Yogyakarta aja enggak harmonis, bagaimana nantinya masa depan keraton Yogyakarta, entahlah!!!!!
0
6.6K
Kutip
42
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan