JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Di tengah rencana demo besar-besaran mahasiswa pada 20 Mei, Istana mulai bergerak. Dikabarkan bahwa Istana secara resmi mengundang petinggi mahasiswa dengan agenda diskusi pada 21 April mendatang.

Undangan tersebut tersebar dalam bentuk surat pada Kamis (16/4/2015). Surat berkop Kementerian Sekretariat Negara unit kerja Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden itu ditandatangani oleh Sekretaris Wantimpres bernama Subiantoro. Surat berstempel Kementerian Sekneg.

Apakah undangan ini merupakan strategi Jokowi untuk membuat "gigi" mahasiswa ompong? Belum diketahui secara pasti.

Namun sebelumnya, Pengamat Politik Muslim Arbi mengungkap beberapa skenario yang disiapkan Jokowi untuk mengikis kekuatan mahasiswa. Caranya bervariasi, namun tujuannya agar mahasiswa tidak banyak yang melakukasi aksi yang berniat menggulingkan Jokowi.

Di antara skenario yang dijalankan selain memunculkan isu terorisme, Istana disebut-sebut akan mengajak petinggi mahasiswa untuk pergi ke luar negeri dengan program tertentu. Langkah ini dipandang ampuh, karena sudah pernah dipraktikkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun lalu, sehingga tidak lengser di tengah jalan oleh kekuatan mahasiswa.

Langkah lainnya kata Muslim, pemerintah akan memberikan beasiswa kepada aktivis mahasiswa untuk melanjutkan belajar di dalam negeri ataupun luar negeri.

Apakah undangan ini bagian dari skenario tersebut, juga belum diketahui secara pasti. Namun surat ini ditujukan untuk petinggi mahasiswa yang biasa melakukan aksi. Di antaranya BEM UI, ITB, IPB, Unibraw, UGM, Unhas, Universitas Muhamadiyah Makassar, dan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu diundang pula elit-elit organisasi ekstra kampus seperti HMI, KAMMI, GMNI, GMKI, PMKRI, serta PMII. (iy)

Anjing menggongong keras, setelah di kasih rumah dan tulang mengembik bak kambing.
Sy sudah curiga saat priode kepemimpinan SBY banyak demo sekala kecil dari mahaiswa di daerah atas pemerintahan SBY yang korup dan penuh rekayasa, soal dia jadi terget terorislah, korupsi Demokrat, kenaikan harga BBM, dan di ibukota tentram-tentram saja ternyata ketuanya sudah di kasih tulang (Penghianat Puih sana jadi jongos pemerintah lo setelah lulus)