- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
The Politics of War : Revolusi Nasional Indonesia (1945-1949)


TS
atticus.finch
The Politics of War : Revolusi Nasional Indonesia (1945-1949)

The Politics of War : Revolusi Nasional Indonesia (1945-1949)
Apa Itu Revolusi Nasional Indonesia?
Quote:
Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949.
Latar Belakang
Quote:
Pergerakan nasionalis untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari Kerajaan Belanda, seperti Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Sarekat Islam dan Partai Komunis Indonesia tumbuh dengan cepat di pertengahan abad ke-20. Budi Utomo, Sarekat Islam dan gerakan nasional lainnya memprakarsai strategi kerja sama dengan mengirim wakil mereka ke Volksraad (dewan rakyat) dengan harapan Indonesia akan diberikan hak memerintah diri sendiri tanpa campur tangan Kerajaan Belanda. Sedangkan gerakan nasionalis lainnya memilih cara nonkooperatif dengan menuntut kebebasan pemerintahan Indonesia sendiri dari Belanda. Pemimpin gerakan nonkooperatif ini adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, dua orang mahasiswa nasionalis yang kelak menjadi presiden dan wakil presiden pertama. Pergerakan ini dimudahkan dengan adanya kebijakan Politik Etis yang dijalankan oleh Belanda.
Pendudukan Indonesia oleh Jepang selama tiga setengah tahun masa Perang Dunia Kedua merupakan faktor penting untuk revolusi berikutnya. Belanda hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mempertahankan penjajahan di Hindia Belanda. Hanya dalam waktu tiga bulan, Jepang berhasil menguasai Sumatera. Jepang kemudian berusaha untuk mengambil hati kaum nasionalis dengan menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Ini menimbulkan lahirnya organisasi-organisasi perjuangan di seluruh negeri.
Ketika Jepang berada di ambang kekalahan perang, Belanda kembali untuk merebut kembali bekas koloni mereka. Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia, walaupun tidak menetapkan tanggal resmi.
Pendudukan Indonesia oleh Jepang selama tiga setengah tahun masa Perang Dunia Kedua merupakan faktor penting untuk revolusi berikutnya. Belanda hanya memiliki sedikit kemampuan untuk mempertahankan penjajahan di Hindia Belanda. Hanya dalam waktu tiga bulan, Jepang berhasil menguasai Sumatera. Jepang kemudian berusaha untuk mengambil hati kaum nasionalis dengan menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Ini menimbulkan lahirnya organisasi-organisasi perjuangan di seluruh negeri.
Ketika Jepang berada di ambang kekalahan perang, Belanda kembali untuk merebut kembali bekas koloni mereka. Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia, walaupun tidak menetapkan tanggal resmi.
Kronik Revolusi Nasional Indonesia
Quote:
1945
1946
1947
1948
1949
- 17 Agustus - Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
- 22 Agustus - Jepang mengumumkan penyerahannya ke Sekutu ke seluruh Indonesia.
- 15 September - Pasukan Inggris tiba di Jakarta. Kedatangan mereka dibarengi oleh Netherland Indies Civil Administration, atau NICA yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J. van Mook. Van Mook datang sebagai representasi atas restorasi otoritas Belanda di Indonesia.
- 18 September - Insiden Hotel Yamato. Setelah bentrok dengan tentara Belanda, kaum republikan beramai-ramai menaiki puncak Hotel Yamato, merobek bagian biru bendera Belanda dan menyisakan bagian merah dan putihnya, bendera Indonesia.
- 15 Oktober - Pertempuran Lima Hari di Semarang.
- 30 Oktober - Inggris menegosiasikan gencatan senjata dengan Sukarno-Hatta dan Amir Syarifudin.
- 10 November - Pertempuran Surabaya.
- 14 November - Pembentukan Kabinet Kedua RI ”Kabinet Syahrir. Di tengah kekacauan, Sutan Syahrir mempublikasikan pamlet berjudul Onze Strijd, atau Perjuangan Kita untuk mengendalikan kecamuk revolusi. Syahrir yang didukung pemuda pun ditunjuk oleh Sukarno untuk menjadi formatur kabinet parlementer. Ia akhirnya diangkat menjadi Perdana Menteri, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri. Kabinet Syahrir I dibentuk pada tanggal 14 November.
- 10 Desember - Berakhirnya Palagan Ambarawa. Pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Sudirman berhasil mengalahkan pasukan Sekutu dan mengusir mereka ke Semarang.
1946
- 4 Januari - Karena situasi keamanan Jakarta yang semakin buruk, Sukarno dan Moh. Hatta pun berpindah ke Yogyakarta.
- 10 Februari - Van Mook menyampaikan kepada Sjahrir rencana Belanda untuk membentuk Negara Persemakmuran Indonesia,
- 23 Maret - Bandung Lautan Api.
- 15 Juli - Konferensi Malino. Konferensi yang dipimpin oleh van Mook di Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara federasi di Indonesia Timur.
- 20 September - Terjadi perundingan gencatan senjata antara RI, Belanda dan Sekutu selama 10 hari, hingga 30 September di Jakarta.
- 15 November - Perundingan Linggarjati. Perundingan dilaksanakan di Linggarjati, Jawa Barat pada tanggal 15 November 1946.
1947
- 25 Maret - Ratiikasi Hasil Perundingan Linggarjati
- 3 Juli - Amir Syarifudin menggantikan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri Indonesia. Dibentuknya Kabinet Amir Syarifudin I.
- 21 Juli - Aksi Polisionil - Agresi Militer Belanda I/Operatie Product.
- 25 Agustus - Pembentukan Komisi Tiga Negara ”KTN". Dibentuk untuk menyelesaikan The Indonesian Question.
- 27 Oktober - KTN tiba di Jakarta. Setelah berdiskusi dengan kedua negara bersengketa, diputuskanlah masalah Indonesia akan dirundingkan kembali di kapal perang Renville.
- 8 Desember - Perundingan Renville. Diadakan di atas kapal perang Renville yang berlabuh di Tanjungpriok.
1948
- 2 Januari - Rasionalisasi dan Reorganisasi Angkatan Perang RI.
- 3 Januari - Delegasi dari berbagai daerah melakukan rapat di Jakarta demi kemungkinan dibentuknya pemerintahan interim
- 1 Februari - Hijrah Divisi Siliwangi. 29.000 prajurit Siliwangi di bawah pimpinan A.H. Nasution.
- 12 Februari - Sutan Syahrir membentuk Partai Sosialis Indonesia (PSI) beserta pengikutnya, memisahkan diri dari Partai Sosialis.
- 26 Februari - Amir Syarifudin membentuk Front Demokrasi Rakyat ”FDR), front persatuan organisasi-organisasi Sayap Kiri sebagai oposisi atas kabinet Hatta yang bersifat presidentil.
- 8 Juli - Dibentuknya Bijeenkomst voor Federale Overleg ”BFO), majelis yang mengikat negara-negara ciptaan Belanda
- 11 Agustus - Kembalinya Musso dari Uni Soviet.
- 5 September - Musso berpidato di Yogyakarta, menganjurkan agar Indonesia beafiliasi dengan Uni Soviet.
- 18 September - Peristiwa Madiun, atau yang biasa lebih dikenal dengan Pemberontakan PKI di Madiun.
- 20 September - Belanda dengan resmi mengumumkan pergantian nama Hindia Belanda menjadi Indonesia
- 25 September - Madiun, Magetan dan Wonogiri direbut kembali oleh TNI di bawah pimpinan LetkolSadikin. Musso, Amir Syarifudin serta 36.000 orang lainnya ditangkap.
- 31 Oktober - Musso terbunuh saat melarikan diri.
- 7 November - Tan Malaka, Chairul Saleh, Sukarni dan Adam Malik membentuk Partai Murba ”Musyawarah Rakyat Banyak) dari hasil fusi beberapa partai sosialis.
- 19 Desember - Aksi Polisionil – Agresi Militer Belanda II/Operatie Kraai. Dr. L.J.M. Beel mengatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan hasil Perundingan Renville.
- 22 Desember - Pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukittinggi yang dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.
1949
- 1 Maret - Serangan Umum 1 Maret. Yogyakarta yang dikuasai Belanda direbut dan diduduki TNI selama enam jam.
- 14 April - Perjanjian Roem - Royen.
- 6 Juli - Sukarno-Hatta kembali ke Yogyakarta.
- 13 Juli - Pengembalian mandat pemerintahan dari Pemerintahan Darurat RI kepada pemerintah pusat di Yogyakarta
- 23 Agustus - Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
- 27 Desember - Upacara Penandatangan Naskah Pengakuan Kedaulatan. Upacara dilakukan secara bersamaan, yakni di Yogyakarta, Indonesia oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan perwakilan Belanda, serta di Belanda oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri William Drees serta Moh. Hatta sebagai delegasi Indonesia.
FAQ
Quote:
Q: Apa bedanya dengan thread Indonesian War of Independence(1945-1949)?
A: TS akan lebih fokus membahas mengenai permasalahan politik pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
A: TS akan lebih fokus membahas mengenai permasalahan politik pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Diubah oleh atticus.finch 05-05-2015 13:15
0
24.3K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan