YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah bus antarkota ditembak oleh orang tak dikenal, Selasa (5/5/2015) pukul 03.10 WIB, di Jalan Magelang, simpang empat Denggung Tridadi, Sleman. Akibatnya, kaca bus pecah. Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan informasi di lapangan, insiden penembakan ini berawal ketika Bus Eka dari arah Maguwoharjo, Sleman, menuju Magelang. Saat melewati simpang empat Kentungan Sleman, ada sebuah mobil yang berjalan zigzag. Merasa kesulitan untuk mendahului, pengemudi bus berinisiatif membunyikan klakson.
Setelah berhasil mendahului, ternyata mobil mengikuti dari belakang sambil menekan gas. Sekitar pukul 03.10 WIB, bus sampai di perempatan Denggung, Sleman, dan berhenti karena lampu merah. Tiba-tiba empat orang keluar dari mobil dan berjalan mendekati pintu sopir sambil membentak-bentak.
Merasa takut, sopir bus pun tidak turun. Melihat lampu sudah hijau, bus lantas segera melaju. Namun tiba-tiba, salah satu penumpang mobil itu langsung menembak bagian belakang beberapa kali. Diduga, pelaku menembak menggunakan airsoft gun.
Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen membenarkan informasi mengenai peristiwa tersebut saat dihubungi. Pihaknya masih menyelidiki pelaku dari penembakan bus antarkota tersebut.
"Bukan senjata api, melainkan airsoft gun karena tidak ada suara letusan saat ditembakkan," ucapnya.
Menurut dia, polisi sampai saat ini sudah meminta keterangan beberapa saksi kejadian, seperti sopir dan kernet bus.
"Para saksi sudah kami mintai keterangan. Kami masih terus selidiki," ujarnya.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aksi kejar-kejaran antar bus dan mobil, berujung dengan penembakan terjadi di simpang empat Denggung, Sleman, Selasa (5/5/2015) dinihari sekitar pukul 03.10 WIB.
Korbannya, adalah bus Eka jurusan Surabaya - Magelang.
Kapolres Sleman, AKBP Faried Zulkarnain, menuturkan kasus penembakan terjadi bukanlah aksi usaha perampokan, melainkan karena emosi semata.
Ia menceritakan, kejadian bermula saat sopir bus EKA bernopol S 7522 US melaju dari arah Maguwo menuju Magelang melalui ringroad utara.
Bus yang dikendarai Fanny Kurniawan (38) melintasi simpang empat Kentungan dan bermaksud mendahului mobil Toyota Yaris dengan membunyikan klakson.
Namun setelah berhasil mendahului, pengemudi Yaris itu tetap mengikuti bus dari belakang sembari menggeber-geberkan gas.
Setiba di simpat empat Denggung, sopir menghentikan laju bus saat lampu lalu lintas menyala merah.
Saat itu mobil Yaris berhenti di sebelah kiri bus.
"Pada saat berhenti, empat orang penumpang mobil Yaris turun dan mendekati pintu sopir bus dan menyuruh sopir turun," ujar Faried.
Saat itulah keempat orang tersebut membentak-bentak sopir yang ketakutan dan tak mau turun dari bus.
Sopir bis, Fanny, ketakutan lantaran salah seorang pelaku menodongkan sepucuk senjata api genggam ke arahnya.
Tidak lama kemudian, lampu rambu lintas menyala hijau, sehingga Fanny kembali melaju.
Namun belum jauh bus itu bergerak, pelaku yang membawa senjata api menembak ke arah bus sebanyak empat kali dan mengenai kaca samping kanan, hingga berlubang seperti bekas peluru.
"Saat ini kasus sedang kami dalami. Kami masih mencari keempat orang itu. Dugaanya salah seorang pelaku menggunakan air soft gun untuk menembaki bus," terang Faried. (*)