Himapala..Himapala..!
Itulah kata yang diteriakkan dengan lantang. Itu adalah momen besar dimana pertamakalinya organisasi Himapala Unesa berkiprah ke luar negeri sejak tahun berdirinya. “Jaga kekompakan”, ujar mas Agus Guo yang menyempatkan hadir di upacara pemberangkatan.
Tidak kalah nyentrik beliau menggunakan Scraft merah yang bertuliskan ketua umum yang menjadi memori tersendiri tentang expedisi ini. Seluruh anggota mengantarkan kami sampai di depan pintu mobil L300 yag berisikan 9 orang dan dengan barang logistik yang sudah tersusun rapi sebelumnya. Lambaian tangan mengisyaratkan kami telah direstui untuk mengemban misi ini atas nama Himapala Unesa untuk unesa daari pemuda-pemudi Indonesia.

Salam Lestari..
Delapan mahasiswa itu berdiri tegak di sudut panggung. Tangan kiri mengepal , tangan kanan mengacungkan dayung. Dibelakangnya adalah perahu karet berwarna biru. Dan depan panggung, belasan awak media cetak dan TV sedang mengambil gambar mereka.
Delapan orang itu adalah Dimas (ketua tim), Anggar, Dwi, Rizal, Fitri, Irul (TS),Ulum , dan Nafisa. Tiga perempuan dan lima laki-laki.

Universitas Negeri Surabaya, disingkat Unesa, adalah perguruan tinggi negeri di Surabaya, Indonesia, yang berdiri pada 19 Desember 1964. Rektor pada tahun 2014 adalah Prof. Dr. Warsono, Drs., M.S. UNESA memiliki 7 fakultas yaitu Fakultas Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Ilmu Sosial.

Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan Putih Panjang); bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin: Nova Zeelandia) adalah sebuah negara kepulauan di barat daya. Samudera Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia.

Trailler

Kamis, 27 November 2014
Pagi yang cerah hari ini seakan menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan seluruh anggota himapala maupun pihak Universitas Negeri Surabaya. Hari yang ditunggu dimana himapala Unesa mengirim 8 orang anggotanya yang terpilih sebagai bagian dari tim New Zealand Rafting Expedition 2014. Momen besar dimana pertamakalinya organisasi tercinta ini berkiprah ke luar negeri sejak tahun berdirinya.
Diawali dengan packing akhir anggota tim, selanjutnya pukul 07.10 WIB kami melaksanakan upacara pemberangkatan di depan Gedung P7 Sekertariatan Himapala kampus Unesa Lidah Wetan. Travel pesanan kami sudah datang dan menunggu sejak pukul 06.00 tadi. Barang bawaan pun sudah kami masukan ke dalam mobil dan siap untuk berangkat. Mas Agus Goa juga sudah datang untuk menghadiri upacara pelepasan kami. Tidak kalah nyentrik beliau menggunakan Scraft merah yang bertuliskan ketua umum yang menjadi memori tersendiri tentang expedisi ini.

` Tak lupa kami menuju gedung rektorat Unesa untuk berpamitan dengan Rektor ak Warsono, Pembantu rektor, Kasubag kemahasiswaan serta pembina kami Prof. Dr. Lutfiyah Nurlaela, M.Pd.


Kami berangkat dari unesa ketintang pukul 10.05. perjalanan dari surabaya ke bali memakan waktu sekitar 12jam. Pukul 00.30 mobil kami memasuki kota Denpasar, patung-patung besar khas Pulau Bali seolah-olah menyambut kami. Kami sampai di rumah Cak Joko yaitu senior kami yang bertempat tinggal di Denpasar yaitu wilayah Sesetan pada pukul 01.00 WITA. Melanjutkan untuk makan dan briefing anggota untuk besok dan kami beristirahat.

Pagi datang menjelang, kami langsung beraktifitas pagi dengan streching di sekitar rumah cak joko dan dilanjutkan dengan jogging pagi. Tanpa tahu arah, kami berlari keluar gang mengikuti kemana arah jalan raya. Kami memutuskan untuk melanjutan jogging di sebuah lapangan yang kita temui di tengah perjalanan.

Kembali ke rumah cak Joko kami langsung mandi dan makan. setah itu kami langsung membagi tugas untuk Check-in tiket via online dan melengkapi logostik yang belum terpenuhi. 14.00 kami cek logistik apakah semua kebutuhan sudah terlengkapi. pukul 17.00 kami semua sudah siap untuk berangkat ke bandara. sebelum menuju bandara kami sempatkan mampir menuju MoneyChange untuk menukarkan uang rupiah dengan dollar Australia dan Dollar New Zealand.
Pukul 18.30 kami sampai di bandara Ngurah Rai. Tiba di pintu masuk kami segerah menurunkan barang dan mengambil trolley untuk mengangkut barang agar tidak kerepotan. Tak lupa sebelum masuk Dwi mengambil foto bersama dengan Cak Joko dan Keluarga. Setelah berpamitan dan mohon doa restu,kami pun mulai memasuki bandara internasional I Gusti Ngurah Rai.

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 dan gate nomor 5 sudah dibuka. Kami segerah mengantri menjadi satu memegang boarding pass dan pasport. Pesawat yang kita tumpangi kali ini adalah Boeing 787 Dreamliner dengan kapasitas 250 penumpang, begitulah data yang tertera dari sebuah LCD yang ada di depan tempat duduk kami. Pukul 22.10 peswat lepas landas meninggalkan Bandara Ngurah Rai. " Sampai jumpa Indonesia,akan kami kibarkan benderamu disana nanti".
Sydney adalah tujuan awal penerbangan kami, lokasi transit sebelum kami melanjutkan perjalanan menuju Auckland. Transit kami lumayan lama yaitu 6 jam. Kami tiba di Sydney pada hari Sabtu, 29 November 2014 pukul 07.10 waktu Sydney. Kami langsung mengambil barang bawaan di atas kabin dan bersiap-siap untuk turun. Ketika keluar dari pesawat kami langsung mengikuti lorong yang akan membawa kami masuk kedalam bandara. Begitu melihat papan informasi yang menunjukkan arah transfer, kami segerah mengikuti tanda itu. Sebelum kami masuk ke tempat transfer, kami diharuskan mengisi declare terlebih dahulu dan mengisi form yang menyatakan bahwa kami terhindar dari virus ebola. Barang bawaan kamipun sempat diperiksa lagi oleh pihak bandara Sydneydan Alhamdulillah barang bawaan kami berdelapan tidak ada yang bermasalah. Waktu menunjukkan pukul 08.00, kami lanjutkan untuk makan sambil menunggu pesawat kami selanjutnya yang berangkat pukul 11.40. Kami memilih Mc' D**ald untuk tempat kami untuk makan. Dengan melihat menu makanan yang ada di display, kami memilih kebab dengan kentang goreng dan segelas coke dengan harga $8/org.
Pukul 11,30 kami sudah bersiap-siap untuk menuju gate 34 dengan penerbangan Jetstar JQ 203. Penerbangan Sydney menuju Auckland memakan waktu 5 jam berdasarkan data Print booking. Turun dari pesawat kami langsung mengisi form declare. Karena proses declare di New Zealand sangat ketat. Jika pada declaare tidak sesuai dengan yang kami bawa maka akan dikenakan denda sebesar $400.
Sesampainya kami di bandara, di depan pintu masuk kami langsung bertemu dengan James yaitu salah satu anggota AUCC (Auckland University Canoe Club) kami berbelanja dan menuju rumah james.

Hari pertama kami menuju sungai kaituna di kota rotorua, perjalanan 3 jam dari Auckland menuju start point sungai kaituna.

Di sugai kaituna terdpat sebuah jeram besar berbentuk drop yang dinamakan Totea Waterfall,yaitu jeram setinggi 7 meter yang membuat kaituna sebagai sungai dengan grade 5.

Setelah mengarungi sungai kaituna sekitar 1 jam kami sampai di finis sungai kaituna.

Kami mengarungi sungai kaituna sebanyak 4x yaitu di hari pertama dan kedua dan langsung dilanjutkan ke sungai yang kedua yaitu Sungai Ngaruroro