- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Eks Pelatih Sriwijaya FC Dihadiahi Mobil Kreditan, lalu Ditarik Leasing di Jalanan
TS
pas.id
Eks Pelatih Sriwijaya FC Dihadiahi Mobil Kreditan, lalu Ditarik Leasing di Jalanan

Quote:
Solo - Apes betul Kas Hartadi. Sedang mengisi waktu bersama keluarga, mobil yang ia kendarai ditarik paksa oleh pihak leasing karena ternyata kreditnya tertunggak puluhan juta rupiah.
Ironisnya, mobil tersebut diklaim Kas Hartadi sebagai hadiah alias pemberian dari gubernur Sumatera Selatan yang juga pembina Sriwijaya FC, Alex Noerdin, ketika ia sukses membawa tim kota Palembang tersebut menjuarai Liga Indonesia musim 2011/2012.
Ditemui di rumahnya di Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2015), Kas Hartadi menceritakan kejadian tidak mengenakkan sekaligus memalukan itu. Mobil Daihatsu Xenia miliknya dihadang sekitar delapan pria di Jalan Dr Sutomo, tak jauh dari sebuah pusat perbelanjaan di Solo. Saat itu Hartadi memang baru pulang mengantar istri dan anak-anaknya berbelanja.
Semula dia masih tenang, karena mengira yang mencegatnya adalah para wartawan yang ingin mewawancarai dirinya. Lokasi Hartadi dicegat memang hanya beberapa meter dari tempat wartawan-wartawan di Solo biasa nongkrong di pagi atau sore hari, untuk berkumpul di angkringan langganan wartawan.
"Ternyata mereka debt collecor dari sebuah leasing. Setelah saya berhenti mereka menunjukkan struk tunggakan kredit mobil. Saya kaget karena tak mengira mobil itu mobil kreditan. Mobil itu kan hadiah dari Pak Alex Noerdin kepada saya ketika membawa Sriwijaya FC juara ISL," papar pria yang kini melatih Cilegon United itu.
Pihak leasing lalu menunjukkan nama pemilik mobil yang tercantum di rincian tagihan kredit itu adalah Hendri Zainudin, mantan direktur teknik Sriwijaya FC. Besarnya tunggakan cicilan selama delapan bulan mencapai Rp 69.644.400.
"Mereka menunjukkan bukti itu. Ya sudah, saya serahkan saja. Namun saya sebelumnya benar-benar tidak tahu kalau masih harus ada tanggungan pembayaran itu. Saya hanya menerimanya sebagai hadiah saja. Sudah dua tahun berada di Solo dan selama ini saya tidak mendapat masalah apapun," ucapnya.
sumur : http://m.detik.com/sepakbola/read/20...ing-di-jalanan
Ironisnya, mobil tersebut diklaim Kas Hartadi sebagai hadiah alias pemberian dari gubernur Sumatera Selatan yang juga pembina Sriwijaya FC, Alex Noerdin, ketika ia sukses membawa tim kota Palembang tersebut menjuarai Liga Indonesia musim 2011/2012.
Ditemui di rumahnya di Kwarasan, Grogol, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2015), Kas Hartadi menceritakan kejadian tidak mengenakkan sekaligus memalukan itu. Mobil Daihatsu Xenia miliknya dihadang sekitar delapan pria di Jalan Dr Sutomo, tak jauh dari sebuah pusat perbelanjaan di Solo. Saat itu Hartadi memang baru pulang mengantar istri dan anak-anaknya berbelanja.
Semula dia masih tenang, karena mengira yang mencegatnya adalah para wartawan yang ingin mewawancarai dirinya. Lokasi Hartadi dicegat memang hanya beberapa meter dari tempat wartawan-wartawan di Solo biasa nongkrong di pagi atau sore hari, untuk berkumpul di angkringan langganan wartawan.
"Ternyata mereka debt collecor dari sebuah leasing. Setelah saya berhenti mereka menunjukkan struk tunggakan kredit mobil. Saya kaget karena tak mengira mobil itu mobil kreditan. Mobil itu kan hadiah dari Pak Alex Noerdin kepada saya ketika membawa Sriwijaya FC juara ISL," papar pria yang kini melatih Cilegon United itu.
Pihak leasing lalu menunjukkan nama pemilik mobil yang tercantum di rincian tagihan kredit itu adalah Hendri Zainudin, mantan direktur teknik Sriwijaya FC. Besarnya tunggakan cicilan selama delapan bulan mencapai Rp 69.644.400.
"Mereka menunjukkan bukti itu. Ya sudah, saya serahkan saja. Namun saya sebelumnya benar-benar tidak tahu kalau masih harus ada tanggungan pembayaran itu. Saya hanya menerimanya sebagai hadiah saja. Sudah dua tahun berada di Solo dan selama ini saya tidak mendapat masalah apapun," ucapnya.
sumur : http://m.detik.com/sepakbola/read/20...ing-di-jalanan
Kasihan juga beliau ini, gak kebayang gimana malunya waktu ditagih ditengah jalan.
Sudah Jadi Pahlawan, malah dikasih yang Kreditan, buat malu aja Gubernurnya.
Spoiler for Update Jawaban Eks Manager Sriwijaya:
Eks Manajer Sriwijaya: Kredit Mobil Kas Hartadi Tanggung Jawab Manajemen Baru
Jakarta - Mantan manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, mengakui jika hadiah mobil yang diberikan kepada pelatih Kas Hartadi merupakan mobil kredit. Namun dia tidak menyangka mobil tersebut mengalami tunggakan yang cukup lama.
"Memang mobil itu atas nama saya. Tapi ketika itu saya masih menjabat sebagai manajer, dan tiap bulannya selalu ada pembayaran," ungkap Hendri ketika dihubungi, Selasa (5/5).
"Nah, sebelum saya keluar dari manajemen. Saya minta kepada pengurus baru untuk meneruskan pembayaran. Tapi ternyata tidak. Artinya, ini tanggung jawab manajemen yang baru," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil milik Kas Hartadi yang merupakan hadiah pemberian dari Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, tiba-tiba dihadang oleh sekelompok debt collector dari sebuah leasing. Ketika itu dia sedang dalam perjalanan di kota Solo.
Para debt collector tersebut menyita mobil Kas Hartadi lantaran mengalami penunggakan pembayaran.
Pihak leasing pun menunjukkan nama Hendri Zainudin sebagai pemilik mobil. Besarnya tunggakan cicilan selama delapan bulan mencapai Rp 69.644.400.
Spoiler for Fakta Menarik Kesuksesan Sriwijaya FC Menjuarai ISL 2011 2012:
Inilah Beberapa Fakta Menarik di Balik Kesuksesan Sriwijaya FC Menjuarai ISL 2011/12
Sriwijaya FC Palembang akhirnya berhasil mengunci gelar juara ISL 2011/12 setelah mengalahkan Persela Lamongan (20/6) di StadionGelora SriwijayaJakabaring, Palembang. Kendati tim berjulukan Laskar Wong Kito ini masih punya sisa 4 pertandingan lagi yang harus dimainkan, namun koleksi poin Sriwijaya saat ini yang sudah mencapai 73 poin dari 30 pertandingan sudah tak mungkin lagi dikejar oleh pesaing terdekatnya, yaitu Persipura Jayapura yang sudah mengoleksi 62 poin dari 31 pertandingan. Sekiranya Persipura menang terus dalam 3 pertandingan sisanya maka koleksi poin maksimal Persipura hanya 71 poin, sehingga kemenangan Sriwijaya kemarin otomatis membuat mereka dipastikan tampil sebagai kampiun ISL musim ini.
Performa yang ditampilkan Sriwijaya musim ini memang stabil dan amat tidak mudah untuk ditaklukkan. Sejauh ini mereka hanya menelan 3 kekalahan, bahkan kekalahan terakhir mereka dirasakan pada awal Januari lalu ketika mereka kalah di kandang Persipura. Tidak heran jika kemudian posisi puncak klasemen nyaman mereka duduki tanpa ada gangguan yang cukup berarti hingga akhirnya memastikan gelar juaranya kemarin sore.
Ada beberapa fakta menarik yang coba saya kumpulkan terkait munculnya Sriwijaya sebagai juara ISL musim ini, yaitu sebagai berikut.
1. gelar juara ISL ini adalah gelar juara Liga Indonesia yang kedua bagi Sriwijaya setelah sebelumnya mereka meraihnya pada musim 2007/08. Hal ini menyejajarkan posisi Sriwijaya dengan Persebaya Surabaya dan Persik Kediri yang telah sama-sama mengoleksi 2 gelar juara Liga Indonesia (terhitung sejak Ligina I berformat modern yang mengunifikasi kompetisi Perserikatan dengan Galatama pada 1994/95). Untuk urusan gelar Liga terbanyak masih dipegang oleh Persipura Jayapura dengan 3 gelar juara.
2. gelar juara ini menjadikan Sriwijaya sebagai salah satu tim tersukses di Indonesia. Sejak berdiri pada 2005 sebagai metamorfosis dari Persijatim, Sriwijaya telah total mengoleksi 2 gelar LI dan 3 Copa/Piala Indonesia. Sejauh ini tim yang paling bisa mendekati torehan piala Sriwijaya adalah Arema Indonesia yang mengoleksi 1 gelar ISL dan 2 Copa Indonesia.
3. gagalnya Persipura mempertahankan gelar juara liganya musim ini semakin memperkuat suatu tradisi atau mitos di liga Indonesia bahwa tidak ada satupun juara bertahan yang bisa kembali juara di musim berikutnya, alias juara liga 2x berturut-turut.Kondisi yang mirip dengan mitos di Liga Champions Eropa format modern ini sudah berlangsung sejak Ligina I, dimana setiap musimnya selalu tampil juara-juara yang bukan juara bertahan.
4. Sriwijaya adalah satu-satunya tim asal Sumatera yang pernah merasakan gelar Juara Liga Indonesia modern. Sebelumnya PSMS Medan nyaris merasakan gelar liga tetapi ditaklukkan Sriwijaya pada final Ligina 2007/08. Secara umum gelar juara masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, hanya Sriwijaya, PSM Makassar, dan Persipura tim dari luar Jawa yang pernah merasakan gelar Liga Indonesia.
5. seiring dengan adanya rencana penyatuan kembali liga yang mengalami dualisme pada musim depan, maka musim depan rencananya akan dibentukliga baru dengan nama baru. Ini bermakna musim ini adalah musim terakhir ‘Indonesia Super League’ dan Sriwijaya adalah ‘juara abadi’ dari kompetisi format ini sebab dia adalah juara dari penyelenggaraaan ISL yang terakhir kalinya.
6. jika Sriwijaya adalah juara ISL yang terakhir, maka sebelumnya Sriwijaya juga adalah juara kompetisi terakhir yang berformat Divisi Utama pada 2007-08. Setelah musim itu maka musim depannya Liga Indonesia sudah memakai format ISL dengan berisi 18 tim kontestan memakai sistem kompetisi penuh tanpa ada babak 8 besar, semifinal, dan final.
7. Sriwijaya meraih dua gelar juara liganya ketika dilatih oleh pelatih lokal Indonesia. Pada musim 2007-08 mereka dilatih oleh Rahmad Darmawan, sedangkan musim ini dilatih oleh Kas Hartadi.
8. Kas Hartadi adalah satu-satunya pelatih lokal yang berhasil memenangi kompetisi Ligina dalam format ‘ISL’. Dalam tiga musim penyelenggaraan ISL sebelumnya, semua tim yang meraih gelar juara dilatih oleh pelatih asing, yaitu Jacksen F. Tiago (Persipura musim 2008-09 dan 2010-11, berkewarganegaraan Brasil) dan Robert Rene Alberts (Arema Indonesia musim 2009-10, berkewarganegaraan Belanda).
9. skuad Sriwijaya musim ini praktis nyaris sama sekali bermaterikan pemain baru yang berbeda dengan materi ketika mereka menjuarai liga untuk pertama kalinya. Tercatat hanya kiper Ferry Rotinsulu dan striker gaek Kith Jerome Kayamba Gumbs anggota skuad Sriwijaya musim ini yang turut merasakan gelar juara liga pertama bagi Sriwijaya pada musim 2007-08.
10. musim ini Sriwijaya tampil bak tim Real Madrid atau Manchester City, dimana mereka tampil konsisten dengan pemain-pemain mahal dalam skuadnya. Dalam formasi inti Sriwijaya musim ini hanya kiper Ferry Rotinsulu yang merupakan binaan asli dari Sriwijaya, sedangkan pennghuni starting XI lainnya adalah pemain-pemain yang mereka transfer dari klub atau negara lain. Ini tentu merubah tatanan yang ada dalam ISL selama ini dimana dua tim juara ISL sebelumnya yaitu Persipura dan Arema yang mengandalkan pemain binaan mereka sendiri di starting XI-nya di musim dimana mereka tampil sebagai juara.
11. ada beberapa pemain yang nyaris merasakan gelar juara Liga Indonesia di masa lalu akhirnya berhasil meraih gelar juara Liga pertamanya bersama Sriwijaya. Di antaranya adalah duo ex PSMS yang gagal di final 2007-08 yaitu Supardi dan Mahyadi Panggabean. Selain itu juga ada Muhammad Ridwan (ex PSIS yang gagal di final 2006-07). Bahkan pemain sekaliber Ponaryo Astaman dan Firman Utina juga baru pertama kalinya berhasil merasakan gelar juara liga untuk mereka , yaitu pada musim ini.
12. pondasi tim ketika mereka juara liga pertama kalinya dengan yang sekarang tidak berubah, hanya pemainnya saja yang berubah. Di musim 2007-08 Sriwijaya punya Christian Worabay yang gemar naik membantu serangan dari lini belakang, sekarang mereka punya Supardi dan Mahyadi untuk peran serupa. Di musim 2007-08 tim mempunyai pengatur sekarang bernama Zah Rahan Krangar, sekarang peran tersebut diemban dengan apik oleh Firman Utina. Dahulu mereka punya sayap lincah Anoure Obiora, sekarang ada Hilton Moreira yang gemar bermain melebar dan kemudian menusuk ke kotak penalti. Untuk lini depan sejak musim 2007-08 sosok striker gaek Kith Kayamba Gumbs senantiassa menjadi andalan di lini depan Sriwijaya hingga sekarang.
13. kapten tim ketika mereka meraih gelar juara Liga sama-sama dijabat oleh seorang gelandang jangkar. Di musim 2007-08 kapten Sriwijaya adalah gelandang jangkar asal Brasil, Carlos Renato Elias. Sedangkan musim ini kapten Sriwijaya juga adalah salah seorang jangkar terbaik di Indonesia, yaitu Ponaryo Astaman.
14. hal ini saya sadari dan ketahui pertama kali dari sebuah komentar di jejaring sosial. Sriwijaya meraih dua gelar liganya, kedua-duanya ketika situasi liga sedang ‘tidak normal’. Musim 2007-08 Sriwijaya meraih gelar juaranya setelah mengalahkan PSMS Medan di final. Final tersebut adalah final yang cukup tidak biasa, dimana yang sebelumnya dijadwalkan dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno malah kemudian dipindahkan ke Stadion Jalak Harupat di Soreang, Kab. Bandung dan digelar tanpa penonton. Hal ini adalah imbas dari adanya kerusuhan selepas pertandingan sebelumnya di babak semifinal antara PSMS vs Persipura dan Sriwijaya vs Persija. Kerusuhan yang melibatkan suporter persipura dengan suporter Persija ini terjadi di sekitar area SUGBK dan menewaskan beberapa orang suporter. Akhirnya karena alasan keamanan akhirnya partai final Liga Indonesia 2007-08 dipindahkan ke Stadion Jalak Harupat dan dimainkan tanpa penonton, yang kemudian memunculkan Sriwijaya sebagai juara setelah mengalahkan PSMS 3-1.
Komen Bermutu
Quote:
Original Posted By zietzeyt►kalo hadiah ya pasti sudah diberi tau itu mobil kredit atau bukan, yah mungkin memang eks pelatihnya tau tu mobil kredit dan udah ada yg tanggung pembayarannya jadinya ya masa bodo, dan skarang yg harus di pertanyakan kinerjanya yg tanggung jawab membayar
Diubah oleh pas.id 06-05-2015 10:18
0
5.6K
Kutip
52
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan