Teknologi smartphone saat ini sudah tidak bisa terlepas lagi dari kehidupan manusia. Bayangin dalam seminggu saja agan tidak memegang handphone, sanggup gak gan? Terlepas dari pentingnya perangkat telepon genggam saat ini, beberapa ada yang meyakini jika perangkat telepon genggam juga membawa dampak yang mengerikkan karena radiasinya. Benarkah?

Berikut saya bahas dikit mengenai sinyal handphone. Sinyal handphone itu termasuk kedalam golongan gelombang microwave (iya emang sama kayak yang dipake di oven microwave). Kok bisa microwave? bukannya microwave buat masak ya?
Gini gan, gelombang elektromagnetik itu spektrumnya luaas banget. Salah satu contoh gelombang elektromagnetik yaitu cahaya. Nah gimana? makin bingung? kok bisa cahaya sama kayak microwave? Ya emang sama gan, yang beda cuma frekuensinya.

Cahaya yang kita lihat sehari-hari, yang berwarna-warni, itu sebenarnya gelombang elektromagnetik juga dengan panjang gelombang 390-750nm (wikipedia). Mata manusia dirancang cuman bisa nangkap gelombang EM dengan panjang gelombsang tersebut. Sebenarnya masih ada cahaya inframerah, ultraviolet, dll, tapi mata manusia gak bisa nangkep, jadi gak bakal keliahatan. Tapi ada kamera yang bisa nangkep gelombang inframerah, ultraviolet, sensor microwave (antena), dll.

Gelombang microwave itu spektrum panjang gelombangnya dari 1mm-1m. Jauh lebih besar dibanding cahaya tampak (cahaya yang bisa dilihat mata "manusia". Makhluk lain punya spesifikasi mata yg beda, burung bisa lihat cahaya ultraviolet). Jadi mata kita gak bisa melihat gelombang sinyal handphone. Kalo bisa ngelihat mungkin kayak pulsa lampu senter (kelap-kelip) gitu kali ya? (gatau ding, mungkin aja). Terus kok bisa dibuat masak jadi oven gitu? iya soalnya cahaya itu quanta energi, cahaya biasa juga bisa dibuat masak kok. Pernah mainan LUP (kaca pembesar)? Ya kurang lebih (banyak kurangnya) oven microwave itu kerjanya kayak LUP gitu lah. Musatin gelombang elektromagnetik, jadi bisa panas. anggep aja gitu

daripada jelasin satu2, nih informasi mengenai spektrum gelombang elektromagnetik:





Nah moga paham, balik ke sinyal handphone. Jadi bahaya dong handphone? microwave kan bisa dibuat masak??? nanti otak saya matang gimana gara2 keseringan maen handphone?????
Tenang, sekarang agan jalan2 keluar rumah kan ya kena radiasi sinar matahari terus si. Apa daging agan tau-tau udah mateng aja waktu balik nyampe rumah? enggak kan? Tentunya beda oven microwave sama Handphone. Tenaga oven microwave 1000x lipat tenaga pemancar sinyal hape gan, jauh banget itu mah. Kalo ada video di yutub yang hape bisa masak telor/bikin pop corn itu PURE HOAX. Gaktau lah gimana cara bikin videonya, yg jelas gak mungkin bisa kayak gitu.

--------
Tapi!!! ada penelitian kalo gelombang microwave dalam intensitas yang sangat tinggi (tinggi banget, bukan kelasnya handphone) jika terkena sel hidup, bisa melepaskan protein yang menyebabkan kanker. Nah mungkin ini jadi sumber permasalahannya. Baru-baru ini (sekitar tahun lalu lah) penelitian swedia yang sudah dipublish menunjukkan jika pengguna handphone memiliki peluang 30% lebih besar daripada orang yang tidak menggunakan handphone untuk menderita Glioma, seperti yang dibahas di Hot Thread. Dan orang yang sudah menggunakan handphone selama 25tahun, peluangnya bertambah 300% (3x lipat) dibanding orang yang tidak menggunakan handphone. Dari penelitian ini, oleh WHO, sinyal handphone diklasifikasikan sebagai "possibly carcinogenic to human"

Tapi (lagi) bukan berarti jurnal tersebut valid.
-Permasalahan pertama adalah pola hidup. Orang yang sering sekali menggunakan handphone pola hidupnya jauh berbeda dengan orang yang jarang menggunakan handphone. Sehingga tidak dapat serta merta diambil kesimpulan kalo radiasi sinyal handphone itu penyebabnya. Bisa jadi memang orang yang sering maen handphone pola hidupnya gak sehat, soalnya suka males2an, mangkanya peluang mendapat glioma lebih tinggi
-Kedua, skala. Meskipun dilakukan penelitian pada 50.000 subjek, kemungkinan hanya ditemukan 20 penderita glioma paling banyak. Dengan skala yang sekecil ini data yang diperoleh tidak cukup untuk mendeteksi perbedaan karena faktor radiasi gelombang handphone.

Kemudian para peneliti Sweden menggunakan metodologi lain, yaitu case control. Mereka mengumpulkan sekelompok penderita Glioma (CASE), dan sekelompok orang yang tidak menderita Glioma (CONTROL). Kemudian melakukan semacam survey bagaimana penggunaan handphone dalam keseharian sekelompok orang tersebut. Metodologi penelitian tersebut memiliki cacat (flaw). Tentu saja hal ini tidak akurat. Karena ketika orang tersebut sudah menderita Glioma sejak awal, maka secara tidak sadar mereka meyakini kalau mereka lebih sering menggunakan handphone (karena judul penelitian tersebut). Sementara orang yang tidak menderita Glioma merasakan sebaliknya.

Nah, kemudian para ilmuwan Sweden mempertimbangkan data penelitian tidak melalui survey. Tetapi melalui data penggunaan seluler yang diperoleh dari pusat Provider Seluler Sweden sebagai bahan penelitian. Dan mereka SAMA SEKALI tidak menemukan korelasi antara Glioma dan frekuensi penggunaan Handphone.
Penelitian yang lain juga dilakukan di Inggris, menggunakan cara yang sama. Yakni mengumpulkan 1juta perempuan, kemudian melihat frekuensi penggunaan perangkat seluler yang didapat dari Provider Seluler di UK. Tetap NIIHIL. Tidak ada korelasi antara penggunaan handphone dan Glioma.

Pendekatan yang paling akurat untuk topik penelitian ini adalah sebagai berikut:
handphone merupakan teknologi yang masih tergolong baru. Baru marak selama 15-20tahun ini. Dan dalam waktu yang singkat teknologi handphone melesat. Jika dalam beberapa waktu kedepan penderita kanker otak dunia jumlahnya meningkat pesat juga sebanding dengan perkembangan teknologi handphone, maka dapat ditemukan korelasi antara teknologi handphone & kanker otak.
Ternyata melalui pendekatan ini, juga masih tidak ditemukan korelasi antara penggunaan handphone & kanker otak. Berikut grafiknya:



Intinya, sekarang ini masih belum terbuktibahwa radiasi handphone dapat menyebabkan Kanker Otak. Melihat dari fakta di atas juga, sepertinya kemungkinan radiasi sinyal handphone menyebabkan kanker otak sangat sangat kecil sekali. WHO sendiri masih menggunakan kata "POSSIBLY" yang artinya masih kemungkinan (belum pasti).