Di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tiga siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti Ujian Nasional (UN) di kantor Satuan Reserse Kriminal Polres Sampang.

Tiga siswa berinisial BH (15), LF (15), dan JN (15) itu berasal dari salah satu SMP di Kecamatan Tambelangan, Sampang tersebut.

Ketiganya diamankan Polres Sampang sepekan yang lalu, karena diduga melakukan pencabulan terhadap gadis di bawah umur berinisial IA (11).

Kepala Bantuan Operasional (KBO) Reskrim Polres Sampang, Ipda Iwan, menuturkan, ketiga pelajar itu masih diberikan hak untuk mengikuti UN karena ketiganya merupakan warga negara yang masih dalam proses mencari ilmu.

"Kita tidak bisa merampas hak mereka untuk tidak ikut UN, meskipun mereka masih terlibat proses hukum yang harus dituntaskan," ujar Iwan, Senin (4/5/2015).

Iwan menjelaskan, selama proses UN, ketiganya tetap dalam pengawasan polisi dan pengawas dari Dinas Pendidikan Sampang. Itu sudah berdasarkan kesepakatan dengan Dinas Pendidikan.

Setiap hari, naskah soal akan dikirim ke kantor Polres Sampang. Di hari pertama UN, ketiganya terlihat serius mengerjakan soal-soal UN.

"Alhamdulillah, ketiganya bisa menyelesaikan UN dengan baik hari ini," ungkapnya.

Menyandang status sebagai tersangka, ketiganya diancam dengan pasal 81 sub 82 UU RI No. 35 Tahun 2014, tentang perubahan atas UU RI No. 23 tahun 2002, tentang perlindungan anak, dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Ketiganya ditangkap polisi setelah ayah kandung korban melapor ke Polres Sampang setelah kejadian pada Selasa (28/4/2015) lalu.

Pencabulan yang dilakukan ketiga pelaku, berawal dari korban yang dijemput oleh JL di rumahnya untuk jalan-jalan, sedangkan dua pelaku lainnya mengikuti JN dan korban dari belakang.

Sampai di semak-semak sekitar 3 kilometer dari rumah korban, ketiga pelaku mencabuli korban. Setelah puas, ketiganya kemudian meninggalkan korban sendirian. Korban kemudian pulang ke rumahnya berjalan kaki.


SUMBER