TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Penemuan jasad manusia dalam kondisi terbujur kaku di sekitar semak belukar di Kawasan Rempang Cate, Barelang, Batam, Kepulauan Riau, menghebohkan masyarakat sekitar.
Satu diantaranya Arifin. Warga ini menemukan jasad tersebut dalam kondisi terlentang di sisi jalan sekitar pukul 07.00 Wib, Minggu (3/5/2015).
Melihat hal tersebut, dirinya langsung bergegas ke kantor Polsek Galang untuk melaporkan penemuan mayat tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Batam, Jasad yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui bernama Edy Juanda daan di tercatat sebagai Wakil Kepala Pertamina.
Namun demikian, kebenaran identitas tersebut masih belum bisa dipastikan kebenarnya. Mengingat hingga saat ini petugas masih melakukan olah TKP.
Kapolsek Galang, AKP Hippal Tua Sirait yang dihubungi mengatakan, kasus penemuan jasad pria tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Galang.
"Tadi sudah saya hubungi Kasat Reskrim Polres. Saya akan berkordinasi dengan pihak reskrim Polresta barelang. Mengenai hal itu (Wakil Kepala Pertamina), kita tak bisa berasumsi. Kalau memang benar, itu akan ditangani Polresta Barelang," tambah Hippal. (*)

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Ditemukannya jasad pejabat yang diduga dari Pertamina, membuat kesedihan tersendiri dari istri korban, Raja Azmah.
Menurut penuturannya, sekitar pukul 22.00 Wib, Sabtu (2/5/2015) pergi keluar rumah dengan mengendarai mobil merek Toyota Avanza berwarna hitam dengan nomor polisi BP 1369 EI.
Meski awalnya sempat dilarang, namun almarhum tetap berangkat. Korban berpamitan kepada Istrinya dengan alasan ingin berjumpa temanya.
Namun hingga pagi hari, Azmah belum mendaptakan telepon dari suaminya. Bahkan semalaman ia mengaku tak bisa tertidur.
Sementara itu, mobil Avanza korban diduga kuat dibawa kabur oleh pelaku. Begitu juga dengan barang berharga lainya. Seperti uang, dompet dan barang lainya tidak diketahui keberadaannya.
Korban diketahui menjabat sebagai Penyelia Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran TBBM Kabil.(*)

Apa motif pembunuhan terhadap Edy Juanda (53), Wakil Kepala Depo Pertamina Kabil Batam?
Sampai saat ini informasi seputar motif pembunuhan dan pelakunya masih misterius.
Delapan saksi telah diperiksa pihak Polresta Barelang, termasuk seorang wanita bernama Efi (30).
Efi (30) diperiksa sebagai saksi karena sebelum korban ditemukan tewas di semak belukar Kawasan Rempang Cate, Barelang, Batam, Minggu (3/5/2015) sekitar pukul 07.00 WIB, korban sempat telepon dan SMS dengan Efi.
Sumber Tribun Batam menuturkan, pada Sabtu (2/5/2015) jam 22.00 WIB, korban keluar dari rumah.
Setelah itu pada jam 23.00-24.00 WIB, korban menghubungi Efi, wanita yang bekerja di salah satu tempat hiburan malam untuk diajak kencan.
Namun Efi menolak karena lagi tak enak badan.
Setelah sejam berselang, sekitar jam 02.00 WIB, Efi kembali menghubungi korban apakah sudah mendapatkan cewek yang diajaknya kencan.
Namun saat dihubungi, handphone korban sudah tidak aktif.
"Dia hubungi efi tapi efi tolak lagi ga enak badan. Habis itu hubungi lagi tak aktif nomornya," ungkap sumber tersebut.

Kasus pembunuhan Edy Juanda (53), Wakil Kepala Depo Pertamina Kabil Batam, Kepulauan Riau, yang jasadnya ditemukan di kawasan Jembatan Barelang, terus dilakukan pengembangan oleh aparat kepolisian.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Yoga Buanadipta Ilafi, korban meninggal dunia akibat kehabisan Oksigen.
Yang disebabkan Cekikan dileher. "Akibatnya tulang lidah korban patah," ujar Yoga.

Selain itu kata Yoga, pada tubuh korban juga ditemukan luka robek dalam di bagian leher kiri akibat benda tajam.

Namun saat ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan apa motif dari pembunuhan tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penemuan jasad manusia dalam kondisi terbujur kaku di sekitar semak belukar di Kawasan Rempang Cate, Barelang, Batam, Kepulauan Riau, menghebohkan masyarakat sekitar.
Satu diantaranya Arifin. Warga ini menemukan jasad tersebut dalam kondisi terlentang di sisi jalan sekitar pukul 07.00 Wib, Minggu (3/5/2015).
Melihat hal tersebut, dirinya langsung bergegas ke kantor Polsek Galang untuk melaporkan penemuan mayat tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Batam, Jasad yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui bernama Edy Juanda daan di tercatat sebagai Wakil Kepala Pertamina.
Namun demikian, kebenaran identitas tersebut masih belum bisa dipastikan kebenarnya. Mengingat hingga saat ini petugas masih melakukan olah TKP.
Kapolsek Galang, AKP Hippal Tua Sirait yang dihubungi mengatakan, kasus penemuan jasad pria tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Galang.
"Tadi sudah saya hubungi Kasat Reskrim Polres. Saya akan berkordinasi dengan pihak reskrim Polresta barelang. Mengenai hal itu (Wakil Kepala Pertamina), kita tak bisa berasumsi. Kalau memang benar, itu akan ditangani Polresta Barelang," tambah Hippal. (*)

Nasib tragis memang dialami pejabat yang diduga dari Pertamina Edy Juanda yang ditemukan tewas di pinggir jalan Barelang, Minggu (3/5/2015).
Informasi dihimpun Tribun Batam di kamar Jenazah RSBP, Sekupang, Batam, korban mendapat luka serius di bagian leher kirinya.
Korban mengalami tusukan benda tajam di lehernya.‎ Luka tersebut dipastikan yang menyebabkan kematian korban.
"Ada luka tusukan di leher sebelah kiri," kata petugas kamar jenazah RSBP.
Beberapa luka lain hanya lebam di bagian wajahnya.
Luka benda tumpul menurut beberapa petugas kamar jenazah tak tampak.
Proses otopsi berlangsung kemarin sekitar pukul 15.30 WIB yang dilakukan Dokter Ahli Forensik Polda Kepri Dokter Kompol Faizal dibantu petugas kamar jenazah.
Namun setelah rampung otopsi, Faizal enggan berkomentar.
Hal yang sama dilakukan beberapa rekan kerja korban yang juga tidak memberi komentar.
Sementara itu, Istri korban terlihat beberapa kali pingsan dan tak sadarkan diri.
Keluarga pun membawanya ke dalam Mushala Kamar Jenazah.‎
Suasana di kamar jenazah penuh dipadati para pelayat.
Rencananya korban yang kini memiliki tiga anak ini hendak dimakamkan di Pulau Penyengat Tanjungpinang.‎
Sebelum berangkat ke Tanjungpinang, korban sebelumnya dishalatkan di Masjid Pelita, Lubuk Baja.