Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

family38Avatar border
TS
family38
Jumlah Wisman ke RI Kalah dari Malaysia dan Thailand, Menpar: Toilet Kita Buruk!


Jakarta -Menteri Pariwisata Arief Yahya banyak mengeluarkan sindiran di depan pelaku bisnis laundry dan penjual alat-alat kebersihan dari dalam dan luar negeri. Salah satu yang diungkapkan Arief adalah buruknya kualitas kebersihan toilet di Indonesia.

Arief menjelaskan, World Economic Forum (WEF) menempatkan kebersihan toilet di Indonesia di peringkat 40 dari 140 negara. Kualitas kebersihan toilet di Indonesia kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand.

"Posisi kualitas kebersihan toilet kita lebih buruk dari Thailand dan Malaysia. Itu yang tidak boleh terjadi," sindir Arief saat membuka dan menghadiri Expo Clean & Laundry 2015 di Jakarta International Expo Kamayoran, Jakarta, Kamis (26/03/2015).

Menurut Arief buruknya toilet di Indonesia juga ikut berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Jumlah wisman yang masuk ke Indonesia lebih rendah dibandingkan ke Malaysia dan Thailand setiap tahunnya.

"Pantas kalau kita jumlah wisatawannya kalah, akhirnya devisa kita kalah. Devisa kita hanya US$ 10 miliar, Malaysia US$ 20 miliar, Thailand US$ 40 miliar," papar Arief.

Arief yang berbicara langsung di depan Ketua Asosiasi Profesi Laundry Indonesia (APLI) Wasono Raharjo dan Ketua Asosiasi Perusahaan Klining Service Indonesia (Apklindo) HM Shiddiq menjelaskan bila peran toilet penting bagi penilaian para wisman.

"Thailand itu 20% GDP dia dari services atau tourism. Sebenarnya toilet ikut berpengaruh, yang penting itu kebersihan," tambahnya.

Arief mengatakan, tahun ini pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisman sebesar 12 juta orang. Angka ini melonjak dibandingkan capaian 2014 yang 9,4 juta orang. Selain program pembebasan visa bagi 30 negara, perbaikan kualitas kebersihan toilet terutama di bandara dan destinasi tempat wisata harus segera dilakukan.

"Pendekatan sosial sudah kita lakukan, mengimbau kebersihan sebagian dari iman, menghimbau budaya satu bangsa dilihat dari toiletnya. Namun hasilnya tetap seperti ini. Sekarang imbauan sosial tetap kita lakukan. Tetapi pendekatannya di bisnis atau dibisniskan. Saya berkali-kali marah ke Bupati. Maaf kalau kita ini jorok," kata Arief dengan nada sindir.
(wij/hds)

sumur : http://finance.detik.com/read/2015/0...buruk?f9911023
0
3.7K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan