- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Untold Story Sosok Bos Bali Nine, Myuran Sukumaran


TS
User telah dihapus
Untold Story Sosok Bos Bali Nine, Myuran Sukumaran
MINGGU, 03 MEI 2015

TEMPO.CO, Malang: Hampir seminggu setelah eksekusi mati bos sindikat narkoba Bali Nine, Myuran Sukumaran, barulah Tan Duc Thanh Nguyen berani buka suara menceritakan pengalamannya bersama bosnya itu saat menyelundupkan narkoba dari Bali ke Australia tahun 2005 lalu.
Nguyen menuturkan, Sukumaran merupakan sosok pemimpin yang mengutamakan keselamatan anak buahnya. Ketika aksi mereka tercium oleh aparat polisi dan berusaha menangkap mereka di hotel, Sukumaran seharusnya dapat lolos dengan mudah. Namun, ia memilih kembali ke hotel untuk menyelamatkan dua temannya yang dikepung polisi, Si Yi Chen dan Matthew Norman.
"Saya ingin berbagi sesuatu dengan Anda semua dalam mengenang Sukumaran," tulis Nguyen dalam pesan yang dibagi di Facebook seperti dilansir Sydney Morning Herald pada 3 Mei 2015.
Menurut Nguyen, itu memori terindah yang dikenangnya tentang Sukumaran. "(Itu) fakta bahwa ia peduli dan khawatir tentang anggotanya. Ini adalah apa yang saya akan selalu ingat tentang dia," tulis Nguyen.
Sukumaran kala itu mendapat informasi tentang penangkapan Martin Stephens, Renae Lawrence, Scott Rush, dan Michael Czugaj, kurir untuk sindikat Bali Nine yang ditangkap di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali dengan heroin diikat ke tubuh mereka.
Sukumaran telah berada di bawah pengawasan oleh pemerintah Indonesia tetapi polisi Indonesia tidak tahu namanya, kecuali menggambarkan ciri sebagai "hitam" atau "negro".
I Nyoman Gatra, seorang perwira intelijen polisi Indonesia yang memimpin operasi pengawasan mengatakan kepada Pengadilan Negeri Denpasar pada tahun 2005 saat nama Sukumaran belum ada dalam catatan pencarian mereka. "Pada awalnya saya pikir dia adalah pengawal," kata Gatra.
Sukumaran, Nguyen, Chen dan Norman ditangkap malam hari 17 April 2005, di Melasti Beach Bungalows, Bali. Di ransel milik Sukamaran, ditemukan 334 gram heroin. Ini hasil penciuman anjing pelacak polisi.
Menurut Nguyen, Sukumaran tidak benar-benar di ruang di Melasti ketika digerebek oleh polisi seperti yang telah dilaporkan sebelumnya. "Dia berdiri di luar ketika polisi menyerbu hotel," ujar Nguyen.
Sementara Andrew Chan ditangkap pada hari yang sama saat mau terbang ke negaranya dengan pesawat Australia Airlines melalui bandara Ngurah Rai.
Nguyen yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara di Malang, Jawa Timur, mengatakan kepada wartawan bahwa setelah ia menulis tentang apa yang telah terjadi ia merasa jauh lebih baik.
SYDNEY MORNING HERALD | YON DEMA
Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...uran-Sukumaran


TEMPO.CO, Malang: Hampir seminggu setelah eksekusi mati bos sindikat narkoba Bali Nine, Myuran Sukumaran, barulah Tan Duc Thanh Nguyen berani buka suara menceritakan pengalamannya bersama bosnya itu saat menyelundupkan narkoba dari Bali ke Australia tahun 2005 lalu.
Nguyen menuturkan, Sukumaran merupakan sosok pemimpin yang mengutamakan keselamatan anak buahnya. Ketika aksi mereka tercium oleh aparat polisi dan berusaha menangkap mereka di hotel, Sukumaran seharusnya dapat lolos dengan mudah. Namun, ia memilih kembali ke hotel untuk menyelamatkan dua temannya yang dikepung polisi, Si Yi Chen dan Matthew Norman.
"Saya ingin berbagi sesuatu dengan Anda semua dalam mengenang Sukumaran," tulis Nguyen dalam pesan yang dibagi di Facebook seperti dilansir Sydney Morning Herald pada 3 Mei 2015.
Menurut Nguyen, itu memori terindah yang dikenangnya tentang Sukumaran. "(Itu) fakta bahwa ia peduli dan khawatir tentang anggotanya. Ini adalah apa yang saya akan selalu ingat tentang dia," tulis Nguyen.
Sukumaran kala itu mendapat informasi tentang penangkapan Martin Stephens, Renae Lawrence, Scott Rush, dan Michael Czugaj, kurir untuk sindikat Bali Nine yang ditangkap di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali dengan heroin diikat ke tubuh mereka.
Sukumaran telah berada di bawah pengawasan oleh pemerintah Indonesia tetapi polisi Indonesia tidak tahu namanya, kecuali menggambarkan ciri sebagai "hitam" atau "negro".
I Nyoman Gatra, seorang perwira intelijen polisi Indonesia yang memimpin operasi pengawasan mengatakan kepada Pengadilan Negeri Denpasar pada tahun 2005 saat nama Sukumaran belum ada dalam catatan pencarian mereka. "Pada awalnya saya pikir dia adalah pengawal," kata Gatra.
Sukumaran, Nguyen, Chen dan Norman ditangkap malam hari 17 April 2005, di Melasti Beach Bungalows, Bali. Di ransel milik Sukamaran, ditemukan 334 gram heroin. Ini hasil penciuman anjing pelacak polisi.
Menurut Nguyen, Sukumaran tidak benar-benar di ruang di Melasti ketika digerebek oleh polisi seperti yang telah dilaporkan sebelumnya. "Dia berdiri di luar ketika polisi menyerbu hotel," ujar Nguyen.
Sementara Andrew Chan ditangkap pada hari yang sama saat mau terbang ke negaranya dengan pesawat Australia Airlines melalui bandara Ngurah Rai.
Nguyen yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara di Malang, Jawa Timur, mengatakan kepada wartawan bahwa setelah ia menulis tentang apa yang telah terjadi ia merasa jauh lebih baik.
SYDNEY MORNING HERALD | YON DEMA
Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...uran-Sukumaran



0
3.1K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan