- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Sekilas Inpoh] Kawah Candradimuka Periklanan


TS
sentra.raya
[Sekilas Inpoh] Kawah Candradimuka Periklanan
![[Sekilas Inpoh] Kawah Candradimuka Periklanan](https://dl.kaskus.id/108jakarta.com/webdata/news/1428979534_news_STIKOM-ITKP-Kawah-Candradimuka-Periklanan/headline.jpg)
108Jakarta.com - Kalau Anda mengadakan survei terhadap lulusan pendidikan khususnya para sarjana S1, maka besar kemungkinan akan diperoleh temuan data bahwa lebih dari 50% lulusan S1 berusaha mencari pekerjaan alias melamar kerja di perusahaan atau instansi tertentu agar dapat menjadi pegawai atau karyawan.
Fenomena umum tersebut mudah dijumpai, padahal pendidikan tinggi di negeri ini tidak menyiapkan mahasiswa untuk langsung siap kerja sekalipun dari jurusan kedokteran (S1) karena memang setelah menjadi sarjana kedokteran mereka mesti melalui program lanjutan sebelum boleh bekerja sesuai keahliannya.
Demikianlah realitas yang terjadi di negeri ini banyak sarjana S1 yang mencari pekerjaan sementara "ilmu bekerja" tidak diperoleh dibangku kuliah termasuk juga tidak diajarkan kiat-kiat memenangkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergengsi.
Sebagai kampus periklanan tertua di Indonesia, STIKOM ITKP lebih berpengalaman mengedukasi ilmu advertising. Bahkan belum sampai lulus anak didiknya sudah diburu oleh perusahaan periklanan.
Kemajuan teknologi komunikasi secara tidak langsung berimbas pada komunikasi di industri periklanan. Peran iklan kini tidak lagi dipandang sebelah mata karena ternyata sangat memengaruhi perilaku konsumen.
Survei mengenai perilaku belanja merek-merek papan atas yang dirilis Nielsen awal Juli 2013 menunjukkan, dampak iklan pada konsumen Indonesia menempati peringkat ke-3 di Asia-Pasifik. Sebanyak 74% responden Indonesia mengakui iklan meningkatkan kecenderungan dalam memilih merek.
Oleh sebab itu, kajian mengenai ilmu ini mulai banyak dilirik oleh pemilik brand. Biro-biro iklan juga kian menjamur memenuhi kebutuhan pengiklan. Segendang sepenarian, kebutuhan akan tenaga kerja profesional di bidang periklanan pun semakin tinggi. Tidak heran universitas atau lembaga pendidikan ramai-ramai menyelipkan ilmu periklanan sebagai kajian bagi anak didik mereka.
Dari semua institusi penyelenggara pendidikan periklanan di Tanah Air, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Institut Teknologi Komunikasi & Pemasaran (ITKP) The School of Advertising, tercatat sebagai kampus periklanan tertua di Indonesia. Kala pertama didirikan tahun 1991, ITKP masih berbentuk Yayasan Teknologi Komunikasi dan Pemasaran (YTKP).
Sejak tahun 2000, YTKP mendapat akreditasi dari Depdiknas untuk menyelenggarakan pendidikan komunikasi strata satu (S-1). Nama ITKP kemudian berkembang menjadi STIKOM ITKP.
Sejak awal berdiri positioning ITKP sudah sangat jelas, yakni sebagai sekolah periklanan. Keprihatinan terhadap rendahnya kualitas tenaga-tenaga kerja lokal di bidang periklanan serta fenomena salah penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan latar pendidikan diakui Rudy menjadi pemicu utama lahirnya ITKP.
Enam keunggulan ITKP meliputi kualitas alumni yang bisa diandalkan oleh perusahaan, akreditasi nasional dan internasional, jaminan karier yang lebih pasti, metode pengajaran konsep-simulasi-aplikasi, sarana dan peranti pendukung yang lengkap, serta dosen dari praktisi unggulan.
ITKP terkenal dengan dosen-dosen praktisi andal yang sudah profesional di bidang periklanan. Ini yang menjadi daya tarik bagi para mahasiswa. Bagi mereka, sangat menguntungkan bisa menimba ilmu langsung dari seniornya. Sementara bagi praktisi justru menjadi bukti kepedulian mereka terhadap regenerasi di dunia periklanan.
ITKP membuka dua program jurusan, yaitu Ilmu Komunikasi untuk jenjang sarjana serta Ilmu Periklanan untuk jenjang diploma. Berlokasi di bilangan Radio Dalam, kegiatan belajar-mengajar ITKP dilakukan di bangunan empat lantai seluas 1.000 meter persegi. Setiap tahunnya, STIKOM ITKP menerima sekitar 40 mahasiswa. Adapun total mahasiswa sekarang sebanyak 350 orang.
Para mahasiswa ITKP juga dididik untuk aktif dalam mengeluarkan ide-ide kreatifnya melalui pelbagai kompetisi desain atau iklan, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa penghargaan bergengsi tercatat telah diraih oleh ITKP, antara lain enam kali meraih prestasi kompetisi InterAd internasional se-Asia Pasifik serta penghargaan “The Best Advertising Institution” oleh GATRA.
sebenarnya banyak pendidikan tinggi sejenis di Indonesia, khususnya Jakarta. Sebut saja Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) Kampus Tercinta IISIP Yang beralamat di Jl.Raya Lenteng Agung 32 Jakarta Selatan 12610.
Berdiri di Jakarta 5 Desember 1953 dulu bernama Sekolah Tinggi Publisistik(STP). Luas Area Kampus 20.000 m2 ,Badan Hukum Penyelenggara Yayasan Kampus Tercinta Ketua Ir.Ilham P. Hutasuhut,MM, ini juga telah banyak melahirkan tenaga andal di bidang periklanan.
Sesuai dengan perkembangan, mulai tahun kuliah 2006/2007 Jurusan Ilmu Periklanan menjadi jurusan yang mandiri terpisah dari Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat.
Era reformasi sejak tahun 1998 membawa perubahan signifikan di bidang industri media. Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah media baru hingga mencapai hampir 200%.
Jika sebelum tahun 1998 hanya terdapat lima stasiun televisi swasta nasional dan TVRI, maka sampai tahun 2007 sedikitnya terdapat 12 stasiun televisi swasta nasional, ratusan televisi swasta lokal dan televisi komunikasi.
Di bidang radio, jumlah stasiun-stasiun radio mengalami pertumbuhan dan sekitar 850 stasiun radio pada tahun 1998 menjadi lebih dari 2.300 pada tahun 2007. Hal serupa juga terjadi di industri media cetak yang jumlahnya melambung dari angka 292 menjadi lebih dari 1700 perusahaan penerbitan.Hal-hal yang telah diuraikan di atas akan dengan cepat mempengaruhi hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia.
Globalisasi informasi, ekonomi, budaya, pendidikan, pada gilirannya akan berdampak di Indonesia, sehingga jajaran pemerintah harus siap menghadapinya dan masyarakat yang akan menerima segala konsekuensi ini semua.
Sementara itu pada tingkat global, pertumbuhan ekonomi di beberapa negara di Asia Pasifik berkembang dengan pesat dan memiliki nilai pertumbuhan cepat, dan tanpa cukup diiringi oleh landasan ekonomi yang cukup kuat dan persiapan sumber daya yang memenuhi kecepatan pertumbuhan itu sendiri, khususnya sumber daya manusianya.
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Interstudi, kemudian Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Indonesia Maju (STIKOM-IMA) di Jakarta diselenggarakan oleh Yayasan Indonesia Maju juga menyelenggarakan program yang sama.
Tak hanya di Jakarta, Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) Yogyakarta juga turut banyak melahirkan tenaga andal di bidang periklanan. Akademi Komunikasi Indonesia (AKINDO) merupakan sekolah vokasi di bidang komunikasi yang berdiri pada tahun 1994.
Program pendidikan yang diselenggarakan berbasis ilmu komunikasi terapan, yang bertujuan mendidik tenaga-tenaga professional ahli madya di bidang komunikasi untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja tingkat menengah di era pasar bebas dunia masa depan dengan gelar Ahli Madya (Diploma 3).
Sebagai sekolah vokasi, AKINDO memiliki 3 program studi yang mengembangkan kompetensi-kompetensi berbasis kreatifitas untuk menghadapi tantangan dunia kreatif masa depan.Program Studi AKINDO meliputi Public Relations (Hubungan Masyarakat), Advertising (Periklanan), Broadcasting Radio-TV dan Film (Penyiaran)
Begitu pula dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya (STIKOSA-AWS) merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia. STIKOSA-AWS merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan para peserta didik menjadi praktisi di bidang jurnalistik, penyiaran radio, penyiaran televisi dan periklanan.
Dengan demikian, menjadi insan-insan kreatif merupakan sebuah keharusan bagi generasi muda sekarang untuk bisa berkibar tinggi, hebat dan cemerlang dalam kancah dunia kreatif di masa depan. Industri kreatif memerlukan insan-insan berkualitas super dengan daya kreatif yang lebih dari manusia biasa untuk mampu bersaing dan unggul dalam pertarungan tersebut.
Lewat program studi yang ada di dengan basis industri kreatif akan membentuk dan menciptakan insan-insan Super Kreatif yang mampu tampil ke depan bahkan terbang tinggi menghadapi tantangan dunia kreatif di masa depan. (ary)
Sumber
Tertarik gan?

0
1.5K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan