Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

laopan8bAvatar border
TS
laopan8b
IMI Siapkan Pesawat Tanpa Awak Untuk Jaga Perbatasan
- Indonesia Maritime Institute (IMI) sedang menyiapkan Pesawat Terbang Tanpa Awak (UAV) type flyingboat yang diberi nama OS-Wifanusa khusus untuk pengawasan wilayah perbatasan baik darat maupun laut.

Direktur Eksekutif IMI sekaligus inisator, Dr Y Paonganan mengatakan, UAV tersebut di desain agar memudahkan pengoperasian di wilayah perbatasan ‎yang kondisinya relatif sulit jika menggunakan jenis UAV fix wing yang butuh landasan lebih dari 200 meter.

"UAV OS-Wifanusa didesain mampu lepas landas baik di sungai, danau, laut maupun daratan," kata Paonganan kepada wartawan, Rabu (29/4).

Pria yang biasa disapa Ongen ini menjelaskan, untuk lepas landas di air (sungai, danau dan laut) UAV ini hanya butuh panjang landasan 50 meter untuk lepas landas, sementara di darat hanya butuh 30 meter pada tanah rata untuk bisa lepas landas.

"Ketinggian jelajah minimum 300 meter dan maksimum 5000 meter dengan durasi terbang bisa mencapai 5 jam," jelasnya.
Doktor lulusan IPB ini menegaskan, jika UAV system tersebut dirancang sendiri oleh tim. "Memiliki kemampuan kontrol kendali terbang sejauh 100 km untuk ketinggian terbang 300 meter dan semakin tinggi akan semakin jauh jangkauanannya," tegasnya.

Tidak hanya itu, UAV ini dilengkapi dengan Mobile Ground Control Station‎ (MGCS) dilengkapi antena helical setinggi 6 meter dan monitor control system untuk memonitor UAV selama penerbangan. Kemampuan system untuk menerima real time video dalam jangkauan 100 km pada ketinggian 300 meter dan semakin tinggi jelajahnya semakin jauh jangkauan menerima real time video.

"UAV ini juga akan dilengkapi LIDAR system untuk keperluan foto udara dan pemetaan," terangnya.

Desain pesawat ini sampai proses produksi, system UAV, landing gear system dan propeller adalah buatan‎ anak bangsa yang tergabung di Indonesia Maritime Institute (IMI).

"Kecuali beberapa komponen elektronik dan mesin yang masih kita import dan direncanakan akan kami buat sendiri," tandas Ongen.

http://www.beritasatu.com/nasional/2...erbatasan.html
0
1.5K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan