Pamekasan (beritajatim.com) - Kepala Desa (Kades) (maaf) baik, Kecamatan Proppo, Isnaini dititipkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan, Kamis (16/4/2015).

Hal tersebut karena tersangka terlibat kasus penyelewengan bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) selama 25 bulan di desanya, terhitung sejak 2011 hingga 2013. "Selama tiga tahun itu, raskin di desa tersebut tidak didistribusikan kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM)," kata Agita Tri Murcahyanto, Kasi Pidsus Kejari Pamekasan.

Selain itu, pihaknya melakukan penyerahan tahap kedua dari penyidik ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kajari, setelah berkas tersangka rampung. "Isnaini yang ditetapkan sebagai tersangka, sekarang sudah menjadi terdakwa," tegasnya.

"Penahanan kepada Kepala Desa (maaf) baik, Isnaini untuk mempermudah proses persidangan di Pengadilan Tindak Pindana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Dan segera kami limpahkan berkas perkaranya," ungkapnya.

Untuk diketahui, setiap tahunnya jumlah RTS-PM di Desa (maaf) baik, selalu berubah. Terhitung sejak 2011 penerima sebanyak 852 RTS, 2012 sebanyak 676 RTS, dan 2013 sebanyak 576 RTS.

Selain itu, Kejari Pamekasan sudah memeriksa sebanyak 30 saksi. Di antaranya 15 warga, 5 panitia raskin. Baik dari pihak kecamatan Proppo, pihak desa baik, serta 10 orang dari pihak Bulog Subdivre XII Madura, dalam kasus korupsi yang merugikan negara sebesar Rp 1,6 miliar.

Akibat perbuatan tersebut, Isnaini didakwa dengan Pasal 2 dan 3 Junto, Pasal 55 Ayat 1 ke 1 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU-Tipikor) dengan ancaman hukuman maksimal 20 penjara.

Sebelumnya, mantan Kades (maaf) baik, Proppo, Ach Wasil. Yang tidak lain suami dari tersangka juga ditahan Kejari Pamekasan, diduga terlibat penyelewengan beras untuk rakyat miskin (raskin), Kamis (5/2/2015) lalu.