Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
MAYDAY : Buruh Turun ke Jalan Tuntut Upah Naik 32%, Ini Kata Pengusaha

Jakarta- Hari ini meski libur nasional, ribuan buruh memilih tetap turun ke jalanan Ibu kota Jakarta untuk merayakan May Day 1 Mei 2015. Mereka menyampaikan beberapa ‎tuntutan, salah satunya kembali meminta kenaikan upah hingga 32%.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan daripada buruh turun kejalan, sebaiknya buruh lebih melakukan kegiatan lain yang lebih produktif.

Menurutnya peringatan Hari Buruh atau May Day seharusnya diisi dengan kegiatan kegiatan yang lebih positif yang dapat meningkatkan SDM dan motivasi kerja para buruh.

"Dari pada turun ke jalan, orasi, kumpul kumpul dengan biaya yang tidak sedikit, akan lebih baik dirayakan di masing-masing perusahaan dengan melakukan kegiatan yang lebih produktif seperti seminar, dialog/talkshow, lomba seni dan olahraga atau sejenis capacity building yang mampu menyemangati dan meningkatkan produktivitas para buruh atau pekerja kita," tuturnya kepada detik Finance, Jumat (1/05/2015).

Sarman mengatakan peringatan May Day tahun ini harusnya dijadikan sebagai momentum mengevalusi kelemahan-kelemahan para buruh di Indonesia untuk memperbaiki kualitas sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya.

"Kurang lebih 7 bulan lagi kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana salah satu yang akan diterapkan adalah kebebasan keluar masuknya tenaga kerja terampil di semua Negara ASEAN," tambahnya.

Ia bertanya apakah buruh Indonesia sudah siap bersaing dengan tenaga kerjadari Negara ASEAN lainnya yang sudah siap masuk ke Indonesia?

Bagi Sarman apabila para buruh atau pekerja Indonesia tidak mewaspadai hal ini sangat mengkhawatirkan tenaga kerjaIndonesia yang akan menjadi penonton di negeri sendiri.

"Tenaga kerja di Thailand, Filipina, Kamboja, Myanmar dan lain-lain sudah akan siap masuk ke Indonesia dengan kompetensi dan keterampilan yang sudah mumpuni. Bahkan mereka sudah belajar bahasa Indonesia dan budaya Indonesia ini merupakan ancaman serius bagi tenaga kerja kita," tuturnya.

Tenaga kerja di Indonesia menurut Sarman hampir 93% masih di dominasi lulusan sekolah dasar dan menengah. Hanya sekitar 7% yang berpendidikan diploma dan sarjana.

Sehingga harapannya pemerintah, pelaku usaha, serikat pekerja dan buruh sendiri harus bersama sama meningkatkan SDM tenaga kerja kita sehingga memiliki daya saing dan mampu mengisi pangsa kerja bukan saja di dalam negeri tapi juga di Negara ASEAN lainnya.

Selain pendidikan dan kompetensi, kelemahan-kelemahan tenaga kerja di Indonesia harus ditingkatkan antara lain masalah produktivitas, kemampuan mempergunakan computer/IT, kemampuan berbahasa Inggris serta sikap dan perilaku kerja.

Data dari ASEAN Organization Productivity menyebutkan bahwa bahwa dari 1.000 tenaga kerja Indonesia hanya 4,3% yang memiliki keterampilan, masih di bawah Filipina yang mencapai 8,2%, Malaysia 32.6% bahkan Singapura mencapai 34,7%.Disamping inisiatif dan program pemerintah dalam meningkatkan SDM tenaga kerja, kesadaran dari buruh/pekerja itu sendiri untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensinya secara mandiri sesuatu yang sangat diharapkan.

"Kompetensi yang dimiliki akan menjadi dasar untuk menerima gaji yang lebih baik, semakin baik kompetensi dan keterampilannya maka otomatis akan semakin baik juga gaji dan tunjangan yang didapatkan. Ke depan tidak akan mungkin lagi kenaikan gaji atau UMP hanya karena desakan demontrasi turun kejalan akan tetapi ke kenaikan gaji atau UMP akan dilihat dari keterampilan yang dimiliki tenaga kerja itu sendiri," jelas Sarman.

Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2015...kata-pengusaha

Ratusan Bus Buruh Mulai Bergerakke Arah Monas



JAKARTA, KOMPAS.com- Ratusan bus pengangkut rombongan buruh yang terpaksa "parkir" di seluruh badan Jalan Sudirman arah Semanggi-Bunderan HI, mulai terurai. Bus sewaan berbagai jenis ukuran besar dan sedang itu mulai bergerak perlahan setelah parkir kurang lebih tiga jam sejak pukul 09.00 WIB.

"Ya, sudah bisa diarahkan ke arah Monas karena massa di Bunderan HI sudah mulai bergerak ke Monas," ujar seorang polisi lalulintas, Iptu Mulyadi, kepadaKompas.com, Jumat (1/5/2015).

PantauanKompas.com, ratusan bus yang sebelumnya memenuhi empat lajur di Jalan Sudirman, diarahkan menggunakan jalur bus transjakarta. Petugas juga dibantu sejumlah buruh yang sebelumnya mengarahkan bus tersebut untuk parkir di Monas.

"Masih hitungan sewa, Mas. Kan kita sewa PP. Jadi busnya kita arahkan ke Monas untuk mengangkut rombongan setelah acara selesai," ujar seorang buruh sambil mengatur pergerakan bus.

Hingga saat ini, sebagian besar dari ratusan ribu buruh yang melakukan aksi sudah merapatkan barisan ke kawasan Monas dan sekitarnya. Beberapa di antaranya masih berada di kawasan Bunderan HI, bahkan melaksanakan shalat Jumat berjamaah.

Sebelumnya, ratusan bus tersebut berhenti dan parkir di ruas Jalan Sudirman sebelum Bunderan HI. Bus-bustersebut terpaksa parkir sementara karena tidak bisa menembus lautan manusia yang memadati Bundaran HI.
Penulis: Tangguh Sipria Riang
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2....ke.Arah.Monas

Wakil ketua DPRA Aceh demo bareng buruh serukan usir investor asing

Merdeka.com -Ratusan buruh di Aceh menggelar aksi peringatan hari buruh internasional, Jumat (1/5) di Simpang Lima, Banda Aceh. Pada aksi tersebut buruh meminta pemerintah mengusir investor asing yang menjajah.

Selain berorasi, buruh juga membawa sejumlah poster, spanduk. Sebelum menuju Simpang Lima, titik berorasi buruh sebelumnya berkumpul di depan masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Kemudian berjalan kaki sekitar 500 meter melintasi jembatan Pante Pirak, Banda Aceh.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irwan Djohan ikut bergabung bersama massa aksi dari sejumlah organisasi buruh di Aceh, mahasiswa, Aliansi Jurnalis independen (AJI) Banda Aceh.

Dalam orasinya, salah seorang buruh, Sudirman meminta pemerintah melindungi buruh dari penjajahan investor asing. "Bukan memanggil investor asing untuk menjajah bangsa sendiri," kata Sudirman.

Sudirman juga meminta pemerintah mengusir investor asing yang tak berpihak pada kesejahteraan buruh dan rakyat Indonesia.

"Usir investor asing yang menjajah, bukan berarti kita menolak investor, tetapi investor yang menguntungkan seluruh rakyat," pinta.

Sementara itu, dalam orasinya, Wakil Ketua DPRA Irwan Djohan mengakui masih ada penjajahan di tanah air, terutama investor asing yang belum berpihak pada kaum pekerja di Aceh dan Indonesia pada umumnya.

Irwan Djohan juga berjanji akan memperjuangkan Upah Minimum Provinsi (UMP) setiap tahunnya. Meskipun dia mengaku tidak bisa berjanji akan terealisasi menaikkan UMP tersebut. Karena keputusan DPRA diambil secara kolektif.

"Meskipun saya tidak bisa berjanji akan terealisasi, karena keputusan DPRA adalah kolektif, tetapi saya akan terus berjuang, bila perlu kita akan demo bersama-sama untuk memperjuangkan aspirasi tersebut," tutupnya.

Sumber : http://m.merdeka.com/uang/wakil-ketu...tor-asing.html


Tampaknya aksi buruh kali ini tak segarang tahun lalu, apakah ini tanda buruh sudah sejahtera setelah tahun lalu berhasil naikkan UMR yg lumayan fantastis, atau karena mereka sdh sukses naik airforceone emoticon-Bingung
Diubah oleh aghilfath 01-05-2015 05:56
0
9.4K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan