Kaskus

News

ros39Avatar border
TS
ros39
Manajemen Bisnis, Apa Itu?
emoticon-Blue Guy Peace Manajemen Bisnis, Apa Itu? emoticon-Blue Guy Peace

dari blog http://inspirasiwirausahamuda.blogspot.com

Manajemen sebagai sebuah ilmu tentu tidak terbatas pada lingkup teori semata, tetapi mencakup praktek dalam dunia nyata. Istilah manajemen lazim disandangkan pada urusan bisnis - padahal untuk sekedar tahu saja - tidak hanya bisnis yang perlu di-manage (dikelola). Saat ini beberapa perguruan tinggi membuka program keilmuan manajemen untuk urusan pendidikan, rumah sakit dan lain-lain.

Di blog ini kita tidak akan membahas ilmu manajemen lain selain manajemen untuk bisnis. Apakah saya dalam hal ini termasuk orang yang kompeten menulis definisi dan paparan tentang manajemen bisnis? Bukan, tentu saja saya bukan orang yang tepat untuk menjabarkan panjang lebar tentang ilmu manajemen bisnis saat ini.

Tapi saya ingin sedikit berbagi, setidaknya ada 4 bidang yang perlu diperhatikan dalam menguasai manajemen bisnis, yaitu mengenai Operasional, Pemasaran, Keuangan dan Sumber Daya Manusia. Keempat bidang ini saling berkaitan satu sama lain.

Mengenai operasional yang pertama perlu diperhatikan adalah urusan produksi. Dalam menjalankan bisnis tidak harus memproduksi sendiri, tetapi bisa menggunakan jasa makloon (menggunakan jasa orang lain dalam memproduksi). Sebagai seorang wirausaha perlu dipikirkan apakah akan memproduksi sendiri barang dagangannya atau menggunakan jasa orang lain.

Suami saya adalah seorang ahli Bahasa, tapi dia memiliki jiwa wirausaha yang tinggi. Suatu saat terlintas dalam pikirannya untuk mengambil peluang dengan menjual penghemat bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Untuk konsep awal produk ia rancang sendiri, selebihnya diserahkan kepada orang lain yang sudah berpengalaman di bidang itu. Setelah mengamati dan ikut terjun dalam proses produksi, ia menyimpulkan sendiri bahwa pembuatan alat itu sebetulnya mudah. Hanya tinggal memasang komponen ini dan itu. Akhirnya ia putuskan untuk membuat bengkel kerja sendiri dengan satu orang tenaga ahli dan beberapa orang pekerja dengan tujuan untuk menghemat ongkos produksi. Belanja alat-alat sendiri, memilih bahan baku pun sendiri, semuanya dilakukan demi menekan biaya dan meningkatkan profit. Apa yang terjadi, produk yang diciptakan tidak memiliki standar produk yang layak pakai. Padahal rasanya sudah dibuat persis sama seperti produk yang awal dibuat. Ini hanya sedikit cerita mengenai usaha yang pernah dijalankan oleh suami. Belajar dari pengalaman tadi kami akan lebih mempertimbangkan ketika kembali memasarkan suatu produk, apakah akan memproduksi sendiri atau menggunakan jasa orang lain.

Ketika kekuatan bisnis Anda terletak pada pemasarannya, sebaiknya urusan produksi diserahkan kepada orang lain. Namun jika memang Anda memiliki modal utama dalam bidang produksi, sebaiknya manfaatkan kekuatan tersebut dan carilah partner yang mampu memasarkan produk Anda kepada konsumen.

Selanjutnya dalam bidang operasional yang perlu diperhatikan adalah pengecekan barang di dalam gudang. Ini jika usaha Anda berupa barang. Data mengenai perputaran produk di tempat penyimpanan barang (gudang atau stok di display) sangat penting untuk selalu diperbarui.

Bagaimana jika yang dijual adalah jasa? Pengalaman kami menjalankan bisnis travel umroh dan haji plus, sistem operasional yang perlu diperhatikan dalam bidang jasa adalah kejelasan fasilitas yang didapatkan oleh konsumen. Kami selalu berharap pengguna jasa kami merasa puas, menjadi percaya kepada kami dan memberikan rekomendasi yang baik kepada sanak famili maupun rekan-rekan mereka yang lain. Hal lain adalah aturan yang jelas perlu dibuat dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Misalnya dalam pemberangkatan umroh/haji, kami membuat aturan mengenai pembayaran, pelunasan dan pembatalan.

Bidang yang selanjutnya adalah mengenai pemasaran. Seorang wirausaha harus sudah menentukan bentuk pemasaran untuk produk/jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen. Suami saya adalah seorang wirausaha sekaligus marketer yang handal (penilaian seorang istri emoticon-Smilie ). Kelebihan suami saya adalah mampu membuat orang lain terkesima mendengarkan penjelasannya. Saya yakin banyak orang yang juga seperti suami saya, menggunakan the power of mouth to mouth dalam memasarkan produk/jasanya. Selain itu, saya dengan minat saya sendiri berupaya mempromosikan usaha kami lewat dunia internet. Cobalah masuk ke situs penjualan seperti Indonetwork, Tokobagus, Kaskus dan jangan remehkan kekuatan blog gratisan... Seperti yang saya kelola saat ini, [url]http://backpacker-umroh.blogspot.com.[/url]

Bidang yang kami geluti saat ini adalah herbal, beberapa kali kami mengadakan bakti sosial pengobatan cara Nabi SAW (Thibun Nabawi) sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat (istilah marketing-nya CSR ya….). Selain itu kami mendirikan Institut Ketabiban Herbal untuk memfasilitasi orang-orang yang ingin mempelajari Thibun Nabawi, terutama bekam dan ruqyah. Selain itu juga kiropraksi, pijat bayi, akupuntur, iridologi dan acupressure. Selain itu kami bekerjasama dengan Yayasan yang dikelola oleh suami sendiri dalam menjalankan program peduli 1000 yatim.

Kemudian yang perlu dipikirkan adalah mengenai keuangan. Arus kas masuk dan keluar sangat penting untuk dicatat harian. Sementara dalam periode 1 sampai 3 bulan minimal perlu dibuat neraca dan laporan laba guna mengetahu perkembangan usaha. Saya membantu suami membuat laporan keuangan sederhana, kami tidak melibatkan diri pada permodalan dari bank untuk saat ini, mudah-mudahan untuk selanjutnya bisa mandiri.

Hal yang terakhir adalah mengenai sumber daya manusia. Dalam menentukan siapa di posisi apa tentu masing-masing orang memiliki pertimbangannya sendiri. Kami, sejauh ini berupaya untuk tidak menilai orang hanya sekedar dari latar belakang pendidikannya. Kami menerima seorang pekerja dengan latar belakang pendidikan SMP sebagai office boy dengan gaji hanya Rp 600.000,00 dengan peraturan ketat dalam menjaga kantor. Kemudian dengan kegigihannya pekerja kami ini bekerja dengan sangat baik. Berkat kejujurannya kami mempercayakan kepadanya posisi Supervisor untuk saat ini dengan gaji yang jauh lebih baik. Sementara beberapa kali pekerja dengan latar belakang Sarjana tidak serius dalam menjalani kontrak kerja.

Semua bidang yang perlu dikelola dalam sebuah bisnis merupakan satu kesatuan. Keputusan mengenai operasional akan mempengaruhi pola keuangan dan keputusan dalam meng-hire pekerja (SDM). Keputusan mengenai pemasaran akan mempengaruhi pola keuangan dan juga persoalan SDM. Keputusan mengenai keuangan mempengaruhi persoalan SDM dan mengenai SDM mempengaruhi keputusan mengenai keuangan. Setidaknya itu yang dapat saya simpulkan dari hasil pengamatan saya secara pribadi. emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)
0
2.9K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan