- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Kasih Jokowi] Presiden Jokowi: Novel Baswedan Jangan Ditahan
TS
MasB3jo
[Kasih Jokowi] Presiden Jokowi: Novel Baswedan Jangan Ditahan
Presiden Jokowi: Novel Baswedan Jangan Ditahan
Muchus Budi R. - detikNews
![[Kasih Jokowi] Presiden Jokowi: Novel Baswedan Jangan Ditahan](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/content/2015/05/01/10/125620_jokowi.jpg)
Jakarta - Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk tidak menahan penyidik KPK, Novel Baswedan. Presiden juga telah berpesan agar Polri tidak membuat konntroversi lagi yang membuat lembaga penegak hukum tidak bersatu-padu dalam memberantas korupsi.
"Tadi saya sudah perintahkan ke Kapolri agar tidak ditahan," ujar Jokowi kepada wartawan usai sholat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, Jumat (1/5/2015).
"Yang kedua proses hukumnya harus berjalan adil dan transparan," tambahnya.
Pesan selanjutnya kepada Kapolri, kata Presiden, agar kepolisian tidak membuat hal-hal yang bisa menimbulkan kontroversi baru yang bisa mengganggu kesatu-paduan antara Polri, Kejagung, dan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi.
firman Bapa Jokowi
Puji Jokowi! Akhirnya firman dari Bapa Jokowi telah disabdakan. Semoga para pengikutnya mau mengikuti firman Bapa Jokowi.
Dan Novel Baswedan akan memperoleh keadilan, semata-mata hanya karena kasih Bapa!
Kalian yang melecehkan kasih Bapa, dan pak polisi yang tidak menaati firman Bapa, kalian semua INFIIIDEEEEEEL!
Orasi Megawati di Rakernas NasDem, dari Masa Lalu hingga Capres 'Kerempeng'
Prins David Saut - detikNews
![[Kasih Jokowi] Presiden Jokowi: Novel Baswedan Jangan Ditahan](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/customthumb/2014/05/27/1562/143744_megadinasdem.jpg?w=460)
Orasi Megawati di Rakernas NasDem, dari Masa Lalu hingga Capres Kerempeng Foto: Prins David Saut/detikcom
Jakarta - Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan panjang labar di Rakernas NasDem. Ia bercerita tentang masa lalu hingga kemunculan Jokowi, si capres kerempeng.
Megawati tampil setelah ketua partai pengusung Jokowi-JK, seperti Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Wiranto, dan Sutiyoso, memberikan sambutan. Tepuk tangan membahana begitu Mega naik ke podium, Selasa (27/5/2014).
Mega mengawali sambutan dengan menceritakan pengalamannya menjadi wakil presiden, presiden, dan ketua partai. Awalnya, Mega mengaku diragukan hanya karena berjenis kelamin perempuan. Tapi pada akhirnya, ia mendapat kepercayaan dan sukses.
"Coba lihat perempuan model apa saya ini," kata Mega disambut tepuk tangan ratusan peserta Rakernas dan tamu undangan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (27/5/2014).
Mega juga mengingat kehidupan masa lalunya saat ayahnya, Bung Karno, tidak jadi presiden. Ia mengaku menjadi warga biasa. Kelak ketika memimpin partai dan presiden, ia mengaku benar-benar bisa merasakan keinginan rakyat.
Saat kesulitan kuliah, Mega mengingat dengan jelas pesan Bung Karno. "Yang pertama kamu harus jaga RI. Kalau kamu mau pintar harus cari di mana mana. Artinya harus belajar sana-sini," tutur Mega.
Mega juga bercerita tentang Jokowi, orang yang disebutnya sebagai capres kerempeng. Saat ke Solo, ia mengaku diajak ke tempat kumuh oleh Jokowi. "Tak lihatin saja ini orang. Aku tanya ke Bapak (Soekarno-red) kalau si kerempeng itu bagus. Bapak saya bilang, dia itu tahan banting. Aku jadiin saja ya," kata Mega yang mengaku masih bisa berkomunikasi secara batin dengan ayahnya, Sukarno, yang sudah meninggal.
"Saya selalu panggil Pak Jokowi ini si kerempeng. Habis disuruh makan susah banget. Tapi ya gitu badannya nggak gemuk gemuk," imbuh Mega.
Disindir Mega, Jokowi yang duduk berdampingan dengan JK dan ketua-ketua partai pengusung, hanya tersenyum. Peserta dan tamu undangan Rakernas tertawa. Suara tepuk tangan memenuhi di ruangan.
Di akhir orasi, Mega meminta kader PDIP dan partai pengusung memaksimalkan waktu untuk memenangkan Jokowi-JK. Semua diminta tak hanya rapat, melainkan terjun ke lapangan. "Maka kita akan dapat kemenangan," tutup Mega sembari meneriakkan kata 'Merdeka' sebanyak 3 kali.
roh casper!
Muchus Budi R. - detikNews
Jakarta - Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk tidak menahan penyidik KPK, Novel Baswedan. Presiden juga telah berpesan agar Polri tidak membuat konntroversi lagi yang membuat lembaga penegak hukum tidak bersatu-padu dalam memberantas korupsi.
"Tadi saya sudah perintahkan ke Kapolri agar tidak ditahan," ujar Jokowi kepada wartawan usai sholat Jumat di Masjid Kottabarat, Solo, Jumat (1/5/2015).
"Yang kedua proses hukumnya harus berjalan adil dan transparan," tambahnya.
Pesan selanjutnya kepada Kapolri, kata Presiden, agar kepolisian tidak membuat hal-hal yang bisa menimbulkan kontroversi baru yang bisa mengganggu kesatu-paduan antara Polri, Kejagung, dan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi.
firman Bapa Jokowi
Puji Jokowi! Akhirnya firman dari Bapa Jokowi telah disabdakan. Semoga para pengikutnya mau mengikuti firman Bapa Jokowi.
Dan Novel Baswedan akan memperoleh keadilan, semata-mata hanya karena kasih Bapa!
Kalian yang melecehkan kasih Bapa, dan pak polisi yang tidak menaati firman Bapa, kalian semua INFIIIDEEEEEEL!
Spoiler for Bapa Jokowi, Bunda Mega, dan Roh Casper:
Orasi Megawati di Rakernas NasDem, dari Masa Lalu hingga Capres 'Kerempeng'
Prins David Saut - detikNews
Orasi Megawati di Rakernas NasDem, dari Masa Lalu hingga Capres Kerempeng Foto: Prins David Saut/detikcom
Jakarta - Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan panjang labar di Rakernas NasDem. Ia bercerita tentang masa lalu hingga kemunculan Jokowi, si capres kerempeng.
Megawati tampil setelah ketua partai pengusung Jokowi-JK, seperti Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Wiranto, dan Sutiyoso, memberikan sambutan. Tepuk tangan membahana begitu Mega naik ke podium, Selasa (27/5/2014).
Mega mengawali sambutan dengan menceritakan pengalamannya menjadi wakil presiden, presiden, dan ketua partai. Awalnya, Mega mengaku diragukan hanya karena berjenis kelamin perempuan. Tapi pada akhirnya, ia mendapat kepercayaan dan sukses.
"Coba lihat perempuan model apa saya ini," kata Mega disambut tepuk tangan ratusan peserta Rakernas dan tamu undangan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (27/5/2014).
Mega juga mengingat kehidupan masa lalunya saat ayahnya, Bung Karno, tidak jadi presiden. Ia mengaku menjadi warga biasa. Kelak ketika memimpin partai dan presiden, ia mengaku benar-benar bisa merasakan keinginan rakyat.
Saat kesulitan kuliah, Mega mengingat dengan jelas pesan Bung Karno. "Yang pertama kamu harus jaga RI. Kalau kamu mau pintar harus cari di mana mana. Artinya harus belajar sana-sini," tutur Mega.
Mega juga bercerita tentang Jokowi, orang yang disebutnya sebagai capres kerempeng. Saat ke Solo, ia mengaku diajak ke tempat kumuh oleh Jokowi. "Tak lihatin saja ini orang. Aku tanya ke Bapak (Soekarno-red) kalau si kerempeng itu bagus. Bapak saya bilang, dia itu tahan banting. Aku jadiin saja ya," kata Mega yang mengaku masih bisa berkomunikasi secara batin dengan ayahnya, Sukarno, yang sudah meninggal.
"Saya selalu panggil Pak Jokowi ini si kerempeng. Habis disuruh makan susah banget. Tapi ya gitu badannya nggak gemuk gemuk," imbuh Mega.
Disindir Mega, Jokowi yang duduk berdampingan dengan JK dan ketua-ketua partai pengusung, hanya tersenyum. Peserta dan tamu undangan Rakernas tertawa. Suara tepuk tangan memenuhi di ruangan.
Di akhir orasi, Mega meminta kader PDIP dan partai pengusung memaksimalkan waktu untuk memenangkan Jokowi-JK. Semua diminta tak hanya rapat, melainkan terjun ke lapangan. "Maka kita akan dapat kemenangan," tutup Mega sembari meneriakkan kata 'Merdeka' sebanyak 3 kali.
roh casper!
Diubah oleh MasB3jo 01-05-2015 13:18
0
3.2K
50
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan