Usai eksekusi mati terhadap delapan terpidana di Pulau Nusakambangan, aksi protes terhadap keputusan itu bermunculan di Bali. Salah satunya adalah munculnya sejumlah coretan kritik bertebaran di dinding rumah warga.

Tak ada yang mengetahui pasti kapan aksi coret-coret tembok rumah warga itu dilakukan. Namun, sejumlah tulisan serupa muncul dan bertuliskan 'koruptor jg layak dieksekusi mati tau'. Tulisan itu dibuat dari cat semprot berwarna putih dan terdapat di Jalan Diponegoro, Denpasar.

Nyoman Bila, warga sekitar, mengaku baru melihat tulisan tersebut beberapa hari belakangan ini. Ia menduga tulisan itu dibuat sesaat sebelum atau sesudah delapan narapidana ditembak mati algojo.

"Tulisan ini baru beberapa hari saja. Sebelumnya tidak ada," kata Bila, Kamis 30 April 2015.

Bila mengaku tak setuju dengan eksekusi mati. Menurutnya, sudah sejak dulu eksekusi mati dilakukan, namun tak juga berhasil mengerem peredaran gelap narkotika.

"Saya rasa pencegahan yang perlu digencarkan. Eksekusi mati selain tak layak mampu memberikan efek jera, juga tak manusiawi. Hanya Tuhan yang berhak mencabut nyawa seseorang," katanya.

http://nasional.news.viva.co.id/news...edium=facebook

no comment gw kalau masalah hukuman mati narkoba walau gw sendiri setuju dengan hukuman tsb