

TS
bung001jaka
JAYA LAH KOPASUS !!
Di hari ulang tahunnya (HUT) ke-63, prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) diminta meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam setiap tugas. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat menyampaikan sambutan di acara perayaan HUT Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).
Moeldoko mengatakan, berubahnya bentuk ancaman di era globalisasi ini harus diwaspadai oleh korps baret merah. Untuk itu dia berpesan, agar prajurit Kopassus selalu berlatih dengan disiplin tinggi. Jenderal TNI bintang empat itu menambahkan, misi utama Kopassus adalah pasukan penjaga perdamaian dan tentara yang dicintai rakyat.
Selaku Panglima TNI dan mewakili seluruh prajurit TNI di seluruh nusantara, Moeldoko mengucapkan selamat kepada Kopassus. Lebih lanjut dia mengatakan, hadirnya sejumlah stakeholder dan tokoh penting dalam acara HUT 63 Kopassus ini menunjukkan, prajurit korps baret merah ini selalu menjadi kebanggaan bagi siapa saja.
Katanya semua hormat dan bangga kepada baret merah. Hadirnya banyak tokoh bangsa membawa pesan, begitu besarnya harapan bagi korps baret merah di tanah air.
Dalam Perayaan tersebut di lakukan Pertunjukan tari tradisional dari sejumlah daerah untuk memeriahkan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Ada tiga tokoh daerah yang secara khusus membawa rombongan besar penari-penari tradisional dari daerahnya. Di antaranya, Gubernur Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, kepala daerah Kalimantan Utara dan Bupati Mimika, Papua.
Pertunjukan yang dipersembahkan secara khusus bagi Kopassus dimulai dengan Tari Saman yang asli dari Aceh. Kemudian berturut-turut tarian perang suku Dayak Malinau dari Kalimantan Utara.
Terakhir adalah, tarian tradisional yang dipersembahkan oleh suku adat Kamoro dari Kabupaten Mimika, Papua. Ketua suku Kamoro bahkan memimpin langsung tarian adat yang melambangkan kebahagiaan ini.
Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, sekitar 20 orang berpakaian adat suku Kamoro yang didominasi rumbai-rumbai dan kain merah, membentuk formasi berbaris membentuk empat saf.
Setelah melakukan pengromatan terhadap tamu undangan utama, kepala suku memimpin para penari membentuk formasi melingkar.
Dalam formasi demikian, kepala suku mengajak Pabglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo untuk bergabung ikut menari.
Ketiganya tampak mengikuti komando kepala suku dan melakukan gerakan melompat dan menggoyang tangan. Setelah melakukan formasi berputar ketiganya kembali ke tempat duduk.
http://nasional.sindonews.com/read/9...sus-1430291097
Moeldoko mengatakan, berubahnya bentuk ancaman di era globalisasi ini harus diwaspadai oleh korps baret merah. Untuk itu dia berpesan, agar prajurit Kopassus selalu berlatih dengan disiplin tinggi. Jenderal TNI bintang empat itu menambahkan, misi utama Kopassus adalah pasukan penjaga perdamaian dan tentara yang dicintai rakyat.
Selaku Panglima TNI dan mewakili seluruh prajurit TNI di seluruh nusantara, Moeldoko mengucapkan selamat kepada Kopassus. Lebih lanjut dia mengatakan, hadirnya sejumlah stakeholder dan tokoh penting dalam acara HUT 63 Kopassus ini menunjukkan, prajurit korps baret merah ini selalu menjadi kebanggaan bagi siapa saja.
Katanya semua hormat dan bangga kepada baret merah. Hadirnya banyak tokoh bangsa membawa pesan, begitu besarnya harapan bagi korps baret merah di tanah air.
Dalam Perayaan tersebut di lakukan Pertunjukan tari tradisional dari sejumlah daerah untuk memeriahkan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Ada tiga tokoh daerah yang secara khusus membawa rombongan besar penari-penari tradisional dari daerahnya. Di antaranya, Gubernur Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, kepala daerah Kalimantan Utara dan Bupati Mimika, Papua.
Pertunjukan yang dipersembahkan secara khusus bagi Kopassus dimulai dengan Tari Saman yang asli dari Aceh. Kemudian berturut-turut tarian perang suku Dayak Malinau dari Kalimantan Utara.
Terakhir adalah, tarian tradisional yang dipersembahkan oleh suku adat Kamoro dari Kabupaten Mimika, Papua. Ketua suku Kamoro bahkan memimpin langsung tarian adat yang melambangkan kebahagiaan ini.
Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, sekitar 20 orang berpakaian adat suku Kamoro yang didominasi rumbai-rumbai dan kain merah, membentuk formasi berbaris membentuk empat saf.
Setelah melakukan pengromatan terhadap tamu undangan utama, kepala suku memimpin para penari membentuk formasi melingkar.
Dalam formasi demikian, kepala suku mengajak Pabglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo untuk bergabung ikut menari.
Ketiganya tampak mengikuti komando kepala suku dan melakukan gerakan melompat dan menggoyang tangan. Setelah melakukan formasi berputar ketiganya kembali ke tempat duduk.
http://nasional.sindonews.com/read/9...sus-1430291097
0
2.6K
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan