- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Introvert dan Ekstrovert Jodoh yang Sangat Cocok


TS
pratama.putra
Introvert dan Ekstrovert Jodoh yang Sangat Cocok

Quote:
Introvert dan Ekstrovert Jodoh yang Sangat Cocok

Quote:
Kalo ane sih mendefinisikan nya si pendiam dan si suka bicara
. Ane lihat ada tetangga, di keluarga besar, atau pun teman ane, kalo karakter mereka suka bicara, pasangan mereka pendiam, begitu juga sebaliknya. Tapi anehnya kalo ane perhatikan justru mereka yang beda karakter seperti ini yang justru terlihat harmonis. Berikut bisa menjelaskan bagaimana fenomena ini terjadi :


Quote:
Di balik perbedaannya, introvert dan ekstrovert bisa menjadi pasangan yang sangat cocok. Introvert mengumpulkan energi dengan cara menghabiskan waktu sendiri, sedangkan ekstrovert dengan cara berkumpul dengan orang banyak. Para pengarang, psikolog, dan beberapa pasangan membagikan cerita mengenai apa yang terjadi ketika introvert menikah dengan ekstrovert.

Quote:
Introvert takjub dengan pasangannya yang mudah bergaul dengan orang asing, sedangkan ia sendiri hanya menjaga pertemanan kecilnya
Ekstrovert sangat sering mendapat teman baru – melalui antrian di Starbucks, di kantor pos atau ketika berjalan-jalan di taman. Introvert, di lain sisi, sangat ‘lamban’ dalam membangun koneksi dengan orang lain. Betsy Talbot menceritakan pengalamannya saat pindah ke Spanyol bersama suaminya yang ekstrovert. “Warren, suami saya, dengan mudah mendapat teman baru untuk memperlancar bahasa Spanyolnya. Dia berbicara dengan semua orang. Sedangkan saya hanya diingat sebagai ‘istri Warren’ karena saya tidak begitu ekstrovert,” katanya.
Introvert memilih beristirahat setelah kerja, sedangkan ekstrovert ingin mengobrol tentang kegiatan yang dilakukan seharian
“Istri saya sebenernya introvert, tapi pekerjaan dia sebagai customer service membuatnya berbicara dengan banyak orang. Saya sendiri adalah seorang ekstrovert, tapi bekerja sebagai penulis – yang berarti teman saya hanyalah komputer. Ketika istri saya pulang kerja, dia kelelahan karena sudah berbincang dengan banyak orang, sedangkan saya sangat menginginkan adanya banyak obrolan,” cerita Harris O’Malley panjang lebar tentang pengalamannya.
Perbedaan ide soal kencan sempurna
Introvert menginginkan kencan yang sunyi seperti cuddling di sofa sambil menonton televisi, sedangkan ekstrovert ingin pergi ke bar yang ramai. “Introvert sensitif dengan rangsangan dari luar sehingga ia ingin tempat yang gelap atau sepi. Sedangkan ekstrovert sangat bersemangat untuk mencari kehidupan di luar. Ia akan memilih pergi ke kasino saat jam ramai,” jelas Dr. Laurie Helgoe, psikolog klinis sekaligus pengarang buku Introvert Power.
Introvert menghindari aktivitas yang melibatkan banyak orang, sementara ekstrovert justru mencarinya
Cody Mullins, penulis kolom asmara yang introvert, merasakan hal yang sama. Ketika datang ke sebuah acara komedi, Cody berusaha mencari tempat duduk yang jauh dari sorotan, sedangkan istrinya justru menginginkan duduk di bangku paling depan agar sang komedian bisa mengajaknya naik ke atas panggung. “Kejadian itu merupakan mimpi buruk bagi saya. Akhirnya, kami bertengkar soal kursi mana yang harus dipilih,” kata Cody.
Percakapan satu arah
Yang terjadi ketika introvert menikah dengan ektstrovert adalah: introvert lebih banyak mendengar daripada berbicara. Hal ini memberikan ruang bagi pasangan yang ekstrovert untuk berbicara dan menanyakan lebih banyak pertanyaan. “Istri saya seperti tidak punya penyaring dan mengutarakan semua yang ingin dikatakannya. Saya malas bicara dan hanya ingin mendengarkan. Jadi, sebenarnya hubungan ini sama-sama menguntungkan. Saya membantu dia menemukan pendengar, dan dia membantu saya mengurangi tekanan untuk selalu bicara,” ucap Darcy Johnston.
Ekstrovert sangat sering mendapat teman baru – melalui antrian di Starbucks, di kantor pos atau ketika berjalan-jalan di taman. Introvert, di lain sisi, sangat ‘lamban’ dalam membangun koneksi dengan orang lain. Betsy Talbot menceritakan pengalamannya saat pindah ke Spanyol bersama suaminya yang ekstrovert. “Warren, suami saya, dengan mudah mendapat teman baru untuk memperlancar bahasa Spanyolnya. Dia berbicara dengan semua orang. Sedangkan saya hanya diingat sebagai ‘istri Warren’ karena saya tidak begitu ekstrovert,” katanya.
Introvert memilih beristirahat setelah kerja, sedangkan ekstrovert ingin mengobrol tentang kegiatan yang dilakukan seharian
“Istri saya sebenernya introvert, tapi pekerjaan dia sebagai customer service membuatnya berbicara dengan banyak orang. Saya sendiri adalah seorang ekstrovert, tapi bekerja sebagai penulis – yang berarti teman saya hanyalah komputer. Ketika istri saya pulang kerja, dia kelelahan karena sudah berbincang dengan banyak orang, sedangkan saya sangat menginginkan adanya banyak obrolan,” cerita Harris O’Malley panjang lebar tentang pengalamannya.
Perbedaan ide soal kencan sempurna
Introvert menginginkan kencan yang sunyi seperti cuddling di sofa sambil menonton televisi, sedangkan ekstrovert ingin pergi ke bar yang ramai. “Introvert sensitif dengan rangsangan dari luar sehingga ia ingin tempat yang gelap atau sepi. Sedangkan ekstrovert sangat bersemangat untuk mencari kehidupan di luar. Ia akan memilih pergi ke kasino saat jam ramai,” jelas Dr. Laurie Helgoe, psikolog klinis sekaligus pengarang buku Introvert Power.
Introvert menghindari aktivitas yang melibatkan banyak orang, sementara ekstrovert justru mencarinya
Cody Mullins, penulis kolom asmara yang introvert, merasakan hal yang sama. Ketika datang ke sebuah acara komedi, Cody berusaha mencari tempat duduk yang jauh dari sorotan, sedangkan istrinya justru menginginkan duduk di bangku paling depan agar sang komedian bisa mengajaknya naik ke atas panggung. “Kejadian itu merupakan mimpi buruk bagi saya. Akhirnya, kami bertengkar soal kursi mana yang harus dipilih,” kata Cody.
Percakapan satu arah
Yang terjadi ketika introvert menikah dengan ektstrovert adalah: introvert lebih banyak mendengar daripada berbicara. Hal ini memberikan ruang bagi pasangan yang ekstrovert untuk berbicara dan menanyakan lebih banyak pertanyaan. “Istri saya seperti tidak punya penyaring dan mengutarakan semua yang ingin dikatakannya. Saya malas bicara dan hanya ingin mendengarkan. Jadi, sebenarnya hubungan ini sama-sama menguntungkan. Saya membantu dia menemukan pendengar, dan dia membantu saya mengurangi tekanan untuk selalu bicara,” ucap Darcy Johnston.

Quote:
Introvert berdiam diri setelah bertengkar, sedangkan ekstrovert ingin langsung menyelesaikan masalah
Introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan cara dalam menangani konflik. Introvert membutuhkan waktu untuk meredamkan amarahnya sedangkan ekstrovert lebih terbuka dan ingin menyelesaikan masalah secepat mungkin.“Suami saya ingin langsung membicarakannya, sedangkan saya perlu waktu untuk berpikir. Dia kesal karena tidak bisa mengutarakan pendapatnya kepada saya. Sekarang, kami berargumen dengan cara yang lebih baik. Namun, pertengkaran saat awal-awal pernikahan sangat parah,” kata Betsy Talbot mengenai pengalamannya.
Bergantung kepada pasangan saat di pesta
Di sebuah pesta, terkadang kita bertemu dengan banyak orang asing yang ingin bercerita tentang pengalamannya. Bagi introvert, kondisi tersebut bisa mebuatnya tidak nyaman. Untungnya, pasangan kita yang ekstrovert bisa membantu mengatasi masalah tersebut. “Introvert merupakan pendengar yang baik, tapi ketika berada di sebuah pesta, dia tidak bisa bergaul,” ujar Sophia Dembling, penulis buku Introverts in Love: The Quiet Way to Happily Ever After.
Memakai mobil terpisah saat pergi ke pesta
Inilah yang terjadi ketika introvert menikah dengan ekstrovert. Introvert merasa basa-basi sangat melelahkan, sementara ekstrovert unggul dalam membuat percakapan dengan orang-orang asing. “Menjadi seorang social butterfly membuat istri saya yang introvert lebih lelah daripada biasanya. Kadangkala, kami berdua membawa mobil terpisah sehingga dia bisa pulang duluan sementara saya masih bersosialisasi sampai larut malam,” cerita Harris O’Malley, blogger di Paging Dr. NerdLove.
Introvert merasa saat sendiri merupakan hal yang menenangkan, sedangkan pasangan yang ekstrovert menganggapnya membosankan
Darcy Johnston, seorang introvert, mengatakan waktu yang dihabiskan bersama sang istri sangat menyenangkan. Namun, ada kalanya ia ingin melakukan hal sendirian, seperti main video game atau menonton film favoritnya. Jika begitu, istrinya pasti langsung bingung. “Tidak ada interaksi dengan orang lain membuat istri saya frustasi. Terkadang saya sampai harus mencari kegiatan untuknya. Ia juga suka mengirimkan saya sms, bertanya kapan saya segera selesai,” kata Darcy.
Introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan cara dalam menangani konflik. Introvert membutuhkan waktu untuk meredamkan amarahnya sedangkan ekstrovert lebih terbuka dan ingin menyelesaikan masalah secepat mungkin.“Suami saya ingin langsung membicarakannya, sedangkan saya perlu waktu untuk berpikir. Dia kesal karena tidak bisa mengutarakan pendapatnya kepada saya. Sekarang, kami berargumen dengan cara yang lebih baik. Namun, pertengkaran saat awal-awal pernikahan sangat parah,” kata Betsy Talbot mengenai pengalamannya.
Bergantung kepada pasangan saat di pesta
Di sebuah pesta, terkadang kita bertemu dengan banyak orang asing yang ingin bercerita tentang pengalamannya. Bagi introvert, kondisi tersebut bisa mebuatnya tidak nyaman. Untungnya, pasangan kita yang ekstrovert bisa membantu mengatasi masalah tersebut. “Introvert merupakan pendengar yang baik, tapi ketika berada di sebuah pesta, dia tidak bisa bergaul,” ujar Sophia Dembling, penulis buku Introverts in Love: The Quiet Way to Happily Ever After.
Memakai mobil terpisah saat pergi ke pesta
Inilah yang terjadi ketika introvert menikah dengan ekstrovert. Introvert merasa basa-basi sangat melelahkan, sementara ekstrovert unggul dalam membuat percakapan dengan orang-orang asing. “Menjadi seorang social butterfly membuat istri saya yang introvert lebih lelah daripada biasanya. Kadangkala, kami berdua membawa mobil terpisah sehingga dia bisa pulang duluan sementara saya masih bersosialisasi sampai larut malam,” cerita Harris O’Malley, blogger di Paging Dr. NerdLove.
Introvert merasa saat sendiri merupakan hal yang menenangkan, sedangkan pasangan yang ekstrovert menganggapnya membosankan
Darcy Johnston, seorang introvert, mengatakan waktu yang dihabiskan bersama sang istri sangat menyenangkan. Namun, ada kalanya ia ingin melakukan hal sendirian, seperti main video game atau menonton film favoritnya. Jika begitu, istrinya pasti langsung bingung. “Tidak ada interaksi dengan orang lain membuat istri saya frustasi. Terkadang saya sampai harus mencari kegiatan untuknya. Ia juga suka mengirimkan saya sms, bertanya kapan saya segera selesai,” kata Darcy.

Spoiler for Sumur:
http://intisari-online.com/read/ketika-introvert-menikah-dengan-ekstrovert-1http://intisari-online.com/read/ketika-introvert-menikah-dengan-ekstrovert-2
Quote:
Kalo berkenan 
atau agan bantu




0
22.3K
Kutip
115
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan