Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daruratkomunisAvatar border
TS
daruratkomunis
[ GREEDY GOV'T ] Menkominfo Tak Setuju Facebook dkk Digratiskan
Jakarta - Menkominfo Rudiantara tak setuju jika operator seluler memberikan akses internet gratis untuk Facebook, namun di belakangnya, operator masih mengeluh tak dapat keuntungan dari para pemain over-the-top (OTT) asing.

"Saya sudah bilang ke Indosat, kalau nggak suka berhenti saja. Jangan dikasih akses. Nggak bisa ini digratisin," kata menteri yang akrab disapa Chief RA ini saat ditemui di kantor Kementerian Kominfo, Selasa (28/4/2015).

Akses gratis yang dimaksud merupakan program Internet.org yang merupakan inisiasi yang diprakarsai founder & CEO Facebook Mark Zuckerberg‎ untuk menyediakan akses internet ke daerah-daerah terpencil yang belum terjamah.

Facebook bekerjasama dengan para pimpinan teknologi, komunitas nirlaba, dan komunitas lokal daerah setempat. Di Indonesia, Facebook menggandeng Indosat, selain juga beberapa portal lokal lainnya.

"Anda harus menggunakan jaringan Indosat untuk mengakses Internet.org. Jika Anda ingin mengakses situs web ini secara gratis, gunakan SIM dari Indosat," begitu tertera dalam situs Internet.org.

Indosat lumayan bangga dengan keberhasilan melansir Internet.org karena menyalip XL yang masih dalam tahap negosiasi dengan Facebook.‎ Yang menarik ditelaah dari kerjasama Indosat dengan Facebook ini adalah siapa yang diuntungkan.

Kalau disimak model bisnisnya, operator mensubsidi biaya akses ke portal tertentu karena diterapkan zero rating alias gratis, selain ikut menanggung biaya pemasaran.‎ Dari sini terlihat, posisi operator lumayan lemah.

Harapannya untuk monetisasi tentu pada terjadinya perpindahan penggunaan layanan data dari Pay as You Use ke paket data. Soalnya, untuk menjelajah situs yang digratiskan itu secara penuh, akan muncul penawaran paket data dari operator. ‎

Masalahnya, benarkah akuisisi dengan pola upselling ini akan berhasil? XL telah menjajalnya melalui kartu perdana khusus tahun lalu dan ternyata hanya mendapatkan pelanggan yang tak produktif.‎ Pasalnya, pelanggan yang diakuisisi sebenarnya selama ini sudah terbiasa juga mengakses Facebook dan hanya mencari akses gratisan.

Bagaimana dengan Facebook? Jika dilihat kinerja dari OTT ini sepanjang kuartal pertama 2015, dimana pendapatan dari segmen mobile menyumbang lumayan besar bagi pendapatan yang USD 3,54 miliar tentu dalam posisi diuntungkan.

Pengguna aktif dari Facebook bulanan tumbuh 24%, sedangkan harian sekitar 31% dari segmen mobile. Penjualan iklan dari mobile menyumbang sekitar 59% omset iklan OTT ini di kuartal pertama 2015.

Tentunya, menjadi wajar program ini memicu kontroversi seperti di India, dimana banyak pemain konten menganggap berbenturan dengan konsep net neutrality karena penyedia jaringan membeda-bedakan kualitas akses ke sebuah portal.

Langkah yang dilakukan oleh Indosat juga membuat Muhammad Ridwan Effendi, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), merasa bingung.

"Di satu pihak operator ketakutan dengan OTT. Di lain pihak OTT malah digratiskan. Operator jangan cuma omdo (omong doang) dan malah menyalahkan regulator," sesalnya.

Menurutnya, operator merupakan gerbang pertama untuk meningkatkan daya tawar terhadap OTT asing dalam bernegosiasi. Namun pada kenyataannya, ‎operator masih membiarkan kedaulatan jaringannya terus digerus dengan penuh kesadaran.

"Kita di forum dunia, di ITU (International Telecommunication Union) sudah menyatakan anti terhadap net neutrality, ini malah didukung (Indosat lewat internet.org). Internet nggak usah berbayar, terus ngeluh nggak ada pendapatan. Bagaimana coba?" masih sesal Ridwan.

Menteri juga berpendapat yang sama. Menurut Rudiantara, operator seharusnya membuat strategi yang lebih pro terhadap OTT lokal agar tidak jauh tertinggal dengan OTT asing -- apalagi sampai menggratiskan aksesnya.

"Strateginya dengan mendorong OTT dan messaging system Indonesia‎. Kita dorong dan bikin bisnis model baru. Setiap 1% pun bagi operator itu additional income, mikirnya begitu kalau untuk OTT besar seperti Facebook, Twitter."

Tapi kalau dengan OTT lokal seperti IM, Sebangsa, mereka juga harus dikasih (kemudahan oleh) Indosat.‎ Kalau sudah sudah 20 juta pelanggannya, baru imbang dengan asing.‎ Sepert sudah saya bilang, antara OTT dan operator itu benci tapi rindu,"

"Jadi mumpung saya masih jadi menteri (OTT lokal harus lebih didukung dan diutamakan), yang penting nggak gila. Kita harus punya nasionalisme dan tidak boleh chauvinistic," papar Rudiantara.
=====
http://inet.detik.com/read/2015/04/2...kk-digratiskan
=====

emoticon-fuck gov't.... I support "cheap internet"....
dan jangan main sensor/blokir.... karena hal tersebut bisa & cenderung disalahgunakan.... ini bukan negara komunis....
seperti lagunya iwan fals, kami bisa urus moral kami sendiri kok....

hidup "net neutrality"....
https://en.wikipedia.org/wiki/Net_neutrality
Diubah oleh daruratkomunis 28-04-2015 14:03
0
1.6K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan