Saya memesan tiket pesawat melalui tiket.com pada tanggal 23 Maret 2015 untuk penerbangan Jakarta-Surabaya tanggal 24 Maret 2015 dan Surabaya-Jakarta tanggal 25 Maret 2015 dengan order ID #22770893 nominal Rp 1.291.760 dan telah melakukan pembayaran melalui KlikPay dan menggunakan promo cicilan 3 bulan 0% kartu kredit BCA dengan cicilan per bulan Rp 430.587. Transaksi dinyatakan berhasil oleh KlikPay dan limit kartu kredit telah terdebet, tetapi transaksi tersebut dinyatakan gagal oleh tiket.com sehingga saya harus memesan tiket baru untuk tanggal dan rute yang sama di tiket.com dengan order ID #22773894 nominal Rp 1.171.960 promo cicilan 3 bulan 0% dimana saya diyakinkan oleh customer service tiket.com bahwa tidak akan terjadi double transaksi dan transaksi dengan order ID #22770893 akan ter cancel oleh system dan tidak akan tertagihkan ke rekening kartu kredit saya.

Order ID #22773894 berhasil dan saya bisa memakai tiket pesanan saya.

Saya juga langsung melakukan sanggahan ke HaloBCA dan ke pihak tiket.com pada hari yang sama dan mengirimkan semua bukti dari BCA maupun dari tiket.com untuk transaksi yang gagal ID #22770893 di tiket.com tetapi berhasil di KlikPay. Saya menerima beberapa email dari pihak tiket.com menyatakan bahwa sudah dicek beberapa kali dan uang untuk pesanan yang gagal tersebut memang tidak masuk ke rekening tiket.com.

Tetapi setelah saya menerima tagihan kartu kredit dari BCA, terdapat 2 transaksi pembelian dari tiket.com, dimana ternyata untuk transaksi dengan order ID #22770893 juga dinyatakan berhasil oleh BCA. Saya menghubungi HaloBCA dan dari pihak mereka menyatakan pihak bank selalu pasif dan hanya membayarkan ke merchant sesuai apa yang ditagihkan, berarti pesanan saya dengan order ID #22770893 sudah ditagihkan oleh pihak merchant (Tiket.com) padahal kata tiket.com transaksi tersebut gagal. Saya melakukan komplain ke pihak tiket.com tetapi mereka tidak memberikan solusi atas kesalahan mereka dan hanya menyuruh menunggu dan akan melakukan investigasi dan akan dihubungin segera, tetapi sampai sekarang tidak ada yang menghubungi saya.

Surat Pembaca ini sudah saya teruskan juga ke Kompas.com dan Detik.com.