Quote:
JAKARTA - Dalam produksi film terbaru garapannya yang bertajuk Kartini, Hanung Bramantyo percayakan peran tersebut pada Dian Sastrowardoyo.
"Saya memilih Dian Sastro itu salah satu generasi penerus yang bisa menjadi inspirasi anak-anak muda saat ini, karena yang ada dalam bayangan saya itu Kartini merupakan seseorang yang dekat dengan kita," kata Hanung saat ditemui di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta.
Ia berharap dengan hadirnya Dian Sastro sebagai pemeran Kartini, bisa menjadi ikon yang bisa menyentuh hati generasi muda sekarang.
"Karena saya membutuhkan dia sebagai kendaraan sosok kartini yang dapat masuk ke relung hati anak-anak muda sekarang. Makanya saya butuh icon dan itu ada pada Dian Sastro. Apalagi kalau kita melihat perannya dulu sebagai sosok Cinta, dia bisa berhasil menyentuh hati masyarakat. Saya pengin, nanti dia bisa menyampaikan pesan dan menyentuh hati masyarakat melalui film Kartini ini," tandasnya.
(rik)
DIAN CUCU PAHLAWAN KEMERDEKAAN
Quote:
pahlawan pergerakan Indonesia, Prof. Sunario Sastrowardoyo (1902-1997).
Kalo selama ini kita hanya mengenal Soekarno-Hatta, mari kita kenal pahlawan lainnya yang mempunyai peran tak kalah hebatnya bagi perjuangan Indonesia ;
Prof. Sunario Sastrowardoyo adalah mentri luar negri Indonesia ke-7, mentri perdagangan ke-12, Duta Besar Indonesia untuk Inggris thn 1960 dan rektor universitas Diponegoro (Semarang) thn 1963. Ketua delegasi Indonesia pada konferensi Asia-Afrika (1955) dan salah satu tokoh perumus piagam Jakarta (1928).
Kakek Dian Sasto ini lahir di Madiun, 28 Agustus 1902 . Beliau mengenyam pendidikan dasar (SD) dan pendidikan menegah pertamanya di Madiun, kemudian melanjutkan pendidikan di SMK kejuruan Hukum di Batavia. Beliau cerdas dan mempunyai cita-cita yang tinggi. Karena itu beliau nekat melanjutkan jenjang S1 di Belanda dengan biaya sendiri. Kemudian beliau mengikuti program doktoral di Universitas Laiden dan meraih gelar Mr. (Master in the Rechten= ahli ilmu hukum). Selama kuliah beliau aktif dalam organisasi perhimpunan Indonesia. Setelah lulus, beliau menjadi pengacara dan aktif membela aktivis Indonesia yang mempunyai masalah dengan polisi Hindia Belanda. Beliau adalah penasehat panitia kongres pemuda yang melahiran sumpah pemuda. (Keren ya
Prof. Sunario adalah menikah dgn gadis Minahasa yang cantik bernama Dina Maranta Pantauw . Mereka dikarunia 4 anak (satu diantaranya adalah ayah Dian Sastro). Pernikahan mereka awet hingga maut memisahkan. Dina Maranta meninggal pada tahun 1994, lalu beliau menyusul pada thn 1997, diusia 94 thn.
Semasa hidupnya Beliau sangat sederhana, jujur dan bersahaja. Bahkan beliau tidak mempunyai mobil. Untuk mengajar ke kampus, beliau naik bajaj atau bus kota (bandingkan dengan pejabat sekarang . Resep panjang umur sang Prof. adalah hidup dengan jujur, karena dengan jujur beliau dapat tidur dengan nyenyak.
