Quote:
PRIBUMINEWS — Rabu lalu (22/5) Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC) mengkritik keras organisasi pemersatu negara-negara di dunia; Persatuan Bangsa-Bangsa, sebagai organisasi yang gagal dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan antar bangsa. Diantaranya adalah permasalahan kemerdekaan Palestina.
Presiden juga mengajak negara-negara Asia-Afrika untuk bersama-sama, bahu membahu, membantu terwujudnya kemerdekaan Palestina.
Rupanya pidato presiden yang akrab disapa Jokowi ini mendapat respon cepat dari delegasi Palestina yang ikut serta dalam konferensi tersebut. Delegasi Palestina ingin membuktikan pidato Jokowi hanya sesumbar retorika diplomatik belaka atau sebentuk dukungan nyata.
Kamis (23/4), seusai Konferensi Penutupan Asia-Afrika (KPAA) delegasi Palestina yang hadir dalam KAA, Abdullah, mendatangi Gedung Parlemen, Jakarta, untuk menagih langkah nyata dari pemerintah Indonesia dalam janjinya membantu kemerdekaan Palestina.
Delegasi Palestina berharap supaya pemerintah Indonesia mendirikan Kedutaan Besar di Palestina. Karena pembukaan suatu Kedutaan Besar dari suatu negara di negara lainnya, juga berarti pengakuan secara resmi negara tersebut terhadap negara dimana kedutaan itu berada. Dan hal itu akan mendorong negara-negara lainnya untuk ikut serta membuka kedutaan besar di negara tersebut.
“Kami mengundang Indonesia untuk secara resmi menguatkan hubungan diplomatik. Saya harap Indonesia segera membuka KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Palestina sebagai tanda hubungan diplomatik. Kami akan membawa anda ke Ramallah, ke Jerusalem, kami bawa anda ke rumah kami,” kata Abdullah di hadapan para pimpinan DPR RI. (ARB/ABP/Aryo)
Sumur