- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penyakit2 Orang Indonesia Yang Jarang Disadari Namun Sering Dimiliki
TS
ariaindo
Penyakit2 Orang Indonesia Yang Jarang Disadari Namun Sering Dimiliki
Terinspirasi dari thread TS sebelumnya yg berjudul Kenapa Nasib Indonesia Sekarang Begini? , maka TS akan menuliskan sifat-sifat yang sering kali menjadi "penyakit" bagi orang2 Indonesia (termasuk TS). Mungkin thread ini memiliki beberapa bagian yang berhubungan dengan thread yg sebelumnya, jadi dianjurkan agan baca thread sebelumnya terlebih dahulu sebelum membaca thread ini.
Sifat Pertama
KORUPSI
Tidak bisa dipungkiri lagi, sifat yang satu ini adalah sifat yang paling menjengkelkan bagi orang2 Indonesia. Sifat ini sudah menjadi warisan sejak jaman Belanda (lebih tepatnya VOC) masih menjajah Indonesia, sampai2 VOC pun bangkrut karena korupsi merajalela. Korupsi terjadi di mana2, di berbagai struktur organisasi, dari paling atas sampai paling bawah. Di paling atas contohnya adalah saat pimpinannya melakukan manipulasi biaya sehingga biaya membengkak dan kelebihannya masuk ke dalam kantong pimpinan. Di paling bawah contohnya adalah saat karyawan diperintahkan untuk membeli perlengkapan kantor, lalu karyawan tersebut meminta toko agar menulis kuitansi dengan harga yang membengkak dari yang seharusnya. Bahkan walaupun kita berwirausaha pun bisa terlibat korupsi juga jika kita menyetujui penulisan kuitansi dengan harga yg lebih tinggi dari yang seharusnya, padahal kita tidak menikmati hasil korupsinya.
Ditambah lagi dengan hukuman yang terlalu ringan bagi koruptor ditambah dengan fasilitas penjara yang serba lengkap membuat hukum di Indonesia semakin berat sebelah dibandingkan dengan nenek-nenek yang mencuri kayu. Yang lebih parahnya lagi, ada mantan-mantan koruptor yang sudah menjalani hukuman penjara atas kasus korupsi yang dilakukannya dan ternyata mereka masih menjabat sebagai PNS, tidak langsung dipecat. Sumber
Bahkan karena orang2 Indonesia sudah terlalu kesal dengan korupsi sampai2 mereka mulai berdelusi tentang hukuman apa yang paling pantas untuk koruptor, mulai dari penyiksaan, penjara seumur hidup, hingga hukuman mati. Kalo pendapat TS pribadi sih, lebih baik koruptor ga usah dipenjara aja. Koruptor dipenjara itu masih terlalu enak buat dia. Seharusnya didenda senilai total kerugian negara (total kerugian negara loh, bukan total yg dia korupsi), ditambah dia harus kehilangan salah satu tangannya. Abis itu bebasin aja, ga usah dihukum lagi. Biarkan tangan yg hilang itu menjadi tanda dan menjadi hukum sosial di lingkungannya.
Sifat Kedua
PLAGIAT
TS yakin, sebagian pembaca begitu mendengar kata "Plagiat" pasti langsung terpikirkan sinetron atau lagu.
Ya, orang2 paling sering mendengar plagiat film dan lagu. Memang cukup banyak film (terutama sinetron) dan lagu2 Indonesia yang ternyata menjiplak hasil karya lain, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Tidak perlu TS sebutkan satu-persatu apa saja yang plagiat, karena jumlahnya sangat banyak. Ya kita cukup tau sama tau aja lah. Sepertinya ini udah didikan di sekolah, saat mengerjakan PR sebelum kelas mulai nyontek sana-sini. Akhirnya pas udah dewasa pun kebawa2 deh kebiasaan nyonteknya.
Bahkan TS pun baru2 ini menjadi korban plagiat. Thread TS yang sebelumnya yang berjudul Kenapa Nasib Indonesia Sekarang Begini? juga telah terkena plagiat oleh blog bernama www.reyarifin.com . Silahkan buka kedua tautan tersebut diatas dan bandingkan isinya, terutama di bagian tengahnya. Setelah TS protes melalui blog dan Facebooknya dan meminta untuk menyantumkan sumber dan nama TS, tapi tidak digubris oleh si plagiat. Malahan dia buru2 mengedit tulisan di blognya agar terlihat berbeda karena tulisan yang sebelumnya sama persis dengan tulisan TS. Lucunya lagi, dia copy seluruh tulisan TS namun tidak mengcopy link sumber2nya sehingga hanya muncul tulisan "sumber" tanpa bisa di klik. Namun sejak dia mengedit tulisannya, dia menghapus seluruh tulisan "sumber" sehingga tulisan dia menjadi tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan tulisan TS pun lebih panjang karena berkali2 TS update setelah TS membaca comment2 agan2 Kaskuser supaya TS ga perlu nulis jawaban yang sama untuk banyak comment, sementara si plagiat tulisannya lebih pendek karena yang dia copas adalah versi yang paling awal.
Ini penampakan depan blognya:
Si plagiat tersebut memanfaatkan tulisan TS untuk membela presiden Jokowi agar nama Jokowi menjadi lebih baik di mata pembacanya. Padahal TS saat menulis thread tersebut tidak berniat mendukung presiden Jokowi. TS hanya berniat mendukung pencabutan subsidi BBM.
Awalnya TS ga menyadari kalau ada yang plagiat thread TS. Tapi tiba2 di comment thread milik TS ada yang menuduh kalau TS sudah melakukan plagiat dari blog tersebut. Sakit banget rasanya dituduh plagiat atas tulisan yang telah susah payah ditulis sendiri dan telah di plagiat oleh orang lain dan menyangka orang lain yang memiliki tulisan tersebut
Buat seluruh Kaskuser, hati2 ya sama si plagiat yg satu ini!
HASIL KARYA YANG PLAGIAT TIDAK LEBIH DARI SEKEDAR SAMPAH
Sifat Ketiga
WAKTU YANG LEBIH ELASTIS DARIPADA KARET
A: "Gan, udah dimana?"
B: "Ini lagi jalan"
A: "Jalan dimana?"
B: "Jalan mau mandi"
A:
Pasti setiap orang Indonesia pernah mengalami hal seperti itu kan? Ntah jadi yang dikecewakan oleh teman, ataupun yang mengecewakan teman.
Ya, di Indonesia jam itu bagaikan karet. Kalo kalian menganggap Waktu Indonesia Barat itu adalah UTC + 07.00, terutama jika kalian sedang janjian sama teman yang menganut "jam karet" ini, KALIAN SALAH BESAR! Karena bagi dia, Waktu Indonesia Barat itu adalah UTC + 07.00 - 01.00 alias lebih lambat 1 jam dari yang seharusnya. Atau bahkan lebih lambat 2 jam dari yang seharusnya. Buat yang pernah di PHPin seperti itu, TS turut berduka cita, karena TS juga pernah mengalaminya (TS pernah menjadi yg mengecewakan dan dikecewakan )
Sifat Keempat
PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR
Ini adalah akar dari berbagai permasalahan di Indonesia (tidak semuanya), terutama di jalan. Memang bukan orang Indonesia yang menciptakan kata2 tersebut, namun hanya orang bodoh yang mengikuti kata2 tersebut. Kalau peraturan dibuat untuk dilanggar, buat apa peraturan diciptakan? Buat pajangan? Kalo peraturan memang dibuat untuk dilanggar, mendingan dihapuskan saja seluruh peraturan. Lampu lalulintas di jalan dicopot semuanya supaya seluruh pengendara saling bertabrakan. Sekalian juga hukum ditiadakan supaya ada perampokan dan pembunuhan massal. Enak toh ga ada peraturan? Ga ada yang membatas2in lagi.
Sifat Kelima
HEBAT DALAM MEMBUAT, TAPI GAGAL DALAM MERAWAT
Baik pemerintah maupun masyarakatnya sama2 sulit dalam hal merawat. Pemerintah bikin suatu fasilitas umum, ga lama kemudian pasti fasilitas umum tersebut udah mulai rusak, trus dicoret2. Trus beberapa bulan kemudian, semua hal yang kira2 bisa diuangkan pasti mulai hilang satu-persatu seperti besi, baut, kaca, dll. Pemerintah pun demikian, bikin transportasi umum yang bagus, nyaman. Tapi itu cuma tahan beberapa bulan saja. Dalam waktu setahun bagian2nya mulai rusak satu-persatu. Jika menggunakan AC, pasti ACnya mulai ga dingin lagi.
Yaa.. Pokoknya Indonesia memang hebat dalam hal membangun, tapi dalam hal merawat.. Jangan harap deh
Sifat Keenam
MENGOBATI LEBIH BAIK DARIPADA MENCEGAH
Yang satu ini pun juga terjadi pada pemerintah dan masyarakat. Pada pemerintah, setelah Indonesia terjadi tsunami baru deh pasang pendeteksi tsunami. Setelah Jakarta macet, baru deh mulai berpikir untuk membuat transportasi massal. Setelah harga BBM mencekik APBN, baru deh mulai berpikir untuk membuat angkutan barang yang efisien dan hemat BBM. Kalau pada masyarakat, liat aja banyak rumah2 yang tanpa pengaman ganda seperti tralis besi atau CCTV. Kalau kita anjurkan untuk pasang, pasti akan dijawab "buat apa?". Tapi setelah kemalingan, baru deh mereka mulai pasang pengaman ganda. Malingnya udah keburu males buat masuk lagi kesala keuleuus..
Selama ini pada kemana aja ya?
Sifat Ketujuh
TIDAK BUTUH SOLUSI, HANYA BUTUH ORANG LAIN UNTUK DISALAHKAN
"Kambing Hitam", adalah jenis kambing yang paling banyak terdapat di Indonesia. Jenis kambing ini biasanya muncul cukup banyak secara mendadak saat terjadi suatu masalah. Orang Indonesia jika terjadi suatu masalah, yang dicari pertama kali bukanlah solusi, melainkan kambing hitam. Bahkan ada satu profesi khusus yang merelakan dirinya untuk menjadi kambing hitam, profesi tersebut bernama PRESIDEN. Orang Indonesia sering sekali menyalahkan dan mencaci-maki presiden, dari presiden ketujuh hingga presiden yang pertama, semuanya tidak luput dari cacian. Founding Father bangsa Indonesia pun tidak luput dari cacian, terutama saat terjadi pemberontakan PKI di akhir masa jabatannya. Rakyat Indonesia yang SOK PINTAR dan SOK HEBAT ini tidak akan pernah mengerti betapa beratnya menjadi seorang Presiden yang mendapat tekanan dari sana-sini.
Sifat Kedelapan
GA SABARAN
Banyak orang Indonesia yang ga sabaran. Jika saat mengantri, orang2 yg ga sabaran akan mencari cara untuk menyelak antrian. Kalian akan sangat sering melihatnya jika kalian menghadiri undangan pernikahan Tidak hanya dalam antrian biasa, dalam kemacetan pun banyak yang tidak sabaran. Contohnya sepeda motor yang sering melawan arus atau melewati trotoar agar mereka bisa sampai lebih cepat.
Pemerintah pun sering dibuat kesal oleh orang2 yang ga sabaran ini. Saat pemerintah berencana membangun infrastruktur, padahal masih dalam tahap perencanaan, tiba2 rakyat2 ngawur yang ga sabaran ini udah protes karena menganggap pemerintah ga kerja apa2. Nanti klo pemerintah bikin infrastruktur buru2 tanpa perencanaan matang dan pada akhirnya infrastruktur tersebut berkualitas buruk, rakyat kembali menyalahkan pemerintah. Pada akhirnya kembali lagi ke sifat ketujuh. Kayaknya mereka ga bisa mikir kali ya? Infrastruktur mana yang bisa direncanakan dan dibangun hanya dalam waktu 6 bulan. Kalau mau lihat contoh orang2 yg ga bisa mikir seperti yang TS katakan barusan, silahkan baca comment2 di thread TS yang sebelumnya: Kenapa Nasib Indonesia Sekarang Begini?
Disana ada banyak komentar2 yang mengatakan "Mana hasil kerjanya? Ga keliatan!". Lihat saja bagaimana mereka ga bisa berpikir kalau infrastruktur itu ga bisa dibangun dalam waktu 6 bulan, melainkan butuh waktu bertahun2.
Sifat Kesembilan
BANYAK MAUNYA TANPA MAU BERKORBAN
Rakyat menengah: "Kami ingin transportasi yg bagus dan nyaman! Kami ingin infrastruktur yang bagus dan memadai!"
Pemerintah: "Wah, itu mah sulit! Tapi kami akan berusaha. Kami akan mencoba membangun infrastruktur menggunakan dana pengalihan subsidi BBM"
Rakyat menengah: "Kami tidak ingin subsidi BBM dicabut!"
Pemerintah: "Kalo gitu, kami gunakan utang dari luar negeri saja untuk membangun infrastruktur"
Rakyat menengah: "Kami tidak setuju kalau utang negara bertambah karena kamilah yang akan menanggung utang tersebut!"
Pemerintah: "Oke deh. Kalo gitu kami akan berusaha mencari investor asing untuk mendanai infrastruktur karena investor lokal terkendala dana"
Rakyat menengah: "Kami tidak ingin Indonesia dijual kepada asing!"
Pemerintah: "TERUS MAU LOE APA?!!"
Tiba2 datanglah mahasiswa sok pintar..
Mahasiswa sok pintar: "Kami tahu caranya! Uang untuk pembangunan infrastruktur didapatkan dengan cara menaikkan pajak untuk orang yg mampu."
Pemerintah: "Okelah kalo gitu. Kami akan menaikan pajak mobil, motor, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak restoran, pajak impor & ekspor, dan pajak2 lainnya yang tidak membebani rakyat miskin. Dan kami juga akan mengenakan pajak untuk internet, pulsa, barang elektronik, dan semua produk yang dipakai oleh rakyat menengah dan atas.
Rakyat menengah dan mahasiswa sok pintar: "Kami tidak ingin pajak kami dinaikkan!"
Pemerintah: ".........."
Begitulah orang Indonesia. Maunya yang paling bagus, tapi ga mau berkorban. Jika tidak terpenuhi, maka kembali ke sifat ketujuh, yaitu menyalahkan pemerintah.
Sifat Kesepuluh
BANYAK MENGELUH, SEDIKIT BERSYUKUR
Memang bener kata pepatah, semakin banyak uang yang dimiliki seseorang, maka dia akan semakin jarang bersyukur. Saat BBM naik, golongan atas tidak mengeluh karena mereka berkecukupan. Bagaimana dengan rakyat miskin? Rakyat miskin sudah terbiasa hidup susah dan sudah terbiasa bersyukur. Pola pikir yang tertanam dalam pikiran mereka adalah "Yang penting kita berusaha, rezeki udah ada yang ngatur". Masyarakat yang tinggal di Papua bahkan sudah terbiasa dengan harga BBM yang mencapai Rp 50.000 per liter (Baca: "Kami di Papua Biasa Saja Dengan Harga BBM Rp 50.000 Per Liter"). Sementara yang tinggal di perbatasan kalimantan terpaksa membeli semua kebutuhannya dari Malaysia karena tidak ada infrastruktur menuju negaranya sendiri. Kenapa mereka bisa tidak mengeluh? KARENA MEREKA SELALU BERSYUKUR! Mereka bersyukur dengan keadaan yang ada. Sedangkan rakyat menengah diliputi rasa ketakutan akan bergabung dengan rakyat miskin.
Bayangkan jika rakyat papua dan rakyat perbatasan kalimantan menggunakan sifat kesepuluh (mengeluh) dan sifat ketujuh (kambing hitam), pasti akan mengatakan: "Ini semua gara2 orang2 yg tinggal di Jawa yang menghabiskan anggaran negara untuk motor dan mobil pribadi mereka! Seharusnya uang Rp 300 Triliun tersebut cukup untuk membuat infrastruktur di tempat kami jadi kami tidak lagi membeli BBM dengan harga Rp 50.000 per liter dan kami akan lebih mudah mendapatkan barang2 kebutuhan kami!"
Bayangkan jika rakyat miskin menggunakan sifat kesepuluh (mengeluh) dan sifat ketujuh (kambing hitam), mereka akan mengatakan: "Subsidi itu seharusnya hanya untuk kami, rakyat miskin! Kenapa selama ini subsidi dihabiskan oleh rakyat menengah dan atas?! Mereka tidak berhak menggunakan subsidi yang seharusnya hanya untuk rakyat miskin! Gara2 rakyat menengah dan atas, kami yang kena getahnya! Subsidi untuk kami juga ikut dicabut!"
Orang2 yang banyak mengeluh tentang beratnya cobaan hidup sesungguhnya belum terbiasa dengan cobaan hidup.
Orang2 yang banyak bersyukur sebenarnya justru merekalah yang sudah terbiasa dengan cobaan hidup yang sesungguhnya.
Memang benar kata2 orang2 jaman dulu:
TUHAN AKAN MEMBUKA PINTU REZEKI KEPADA ORANG2 YANG BERSYUKUR.
TUHAN AKAN MEMPERSULIT REZEKI ORANG2 YANG SERING MENGELUH.
Tidak semua orang Indonesia memiliki seluruh sifat tersebut. Ada yg memiliki semuanya, ada yg memiliki sebagian, ada juga yang tidak memiliki sifat2 tersebut sama sekali. TS ga mau munafik, TS pun juga punya beberapa sifat "Penyakit" yang disebutkan diatas, maka dari itu TS tahu bagaimana rasanya memiliki sifat2 "penyakit" tersebut.
Bagi yang memiliki sifat2 tersebut, cukup dengan kesadaran masing2 untuk mengubah diri masing2 demi kebaikan diri sendiri.
Sekian dari TS. Jika ada yang ingin menambahkan silahkan comment. Mudah2an bisa ditaro di pejwan. Thread ini akan terus diupdate seiring dengan bertambahnya tambahan2 dari agan2 Kaskuser.
Bagi yang tidak setuju dengan tulisan TS, silahkan comment bantahan kalian.
Bagi yang setuju, TS berharap semoga agan2 sekalian mau mengshare thread ini di social media milik kalian.
Sifat Yang Menjadi "Penyakit" Bagi Orang Indonesia
Sifat Pertama
Spoiler for Pertama:
KORUPSI
Tidak bisa dipungkiri lagi, sifat yang satu ini adalah sifat yang paling menjengkelkan bagi orang2 Indonesia. Sifat ini sudah menjadi warisan sejak jaman Belanda (lebih tepatnya VOC) masih menjajah Indonesia, sampai2 VOC pun bangkrut karena korupsi merajalela. Korupsi terjadi di mana2, di berbagai struktur organisasi, dari paling atas sampai paling bawah. Di paling atas contohnya adalah saat pimpinannya melakukan manipulasi biaya sehingga biaya membengkak dan kelebihannya masuk ke dalam kantong pimpinan. Di paling bawah contohnya adalah saat karyawan diperintahkan untuk membeli perlengkapan kantor, lalu karyawan tersebut meminta toko agar menulis kuitansi dengan harga yang membengkak dari yang seharusnya. Bahkan walaupun kita berwirausaha pun bisa terlibat korupsi juga jika kita menyetujui penulisan kuitansi dengan harga yg lebih tinggi dari yang seharusnya, padahal kita tidak menikmati hasil korupsinya.
Ditambah lagi dengan hukuman yang terlalu ringan bagi koruptor ditambah dengan fasilitas penjara yang serba lengkap membuat hukum di Indonesia semakin berat sebelah dibandingkan dengan nenek-nenek yang mencuri kayu. Yang lebih parahnya lagi, ada mantan-mantan koruptor yang sudah menjalani hukuman penjara atas kasus korupsi yang dilakukannya dan ternyata mereka masih menjabat sebagai PNS, tidak langsung dipecat. Sumber
Bahkan karena orang2 Indonesia sudah terlalu kesal dengan korupsi sampai2 mereka mulai berdelusi tentang hukuman apa yang paling pantas untuk koruptor, mulai dari penyiksaan, penjara seumur hidup, hingga hukuman mati. Kalo pendapat TS pribadi sih, lebih baik koruptor ga usah dipenjara aja. Koruptor dipenjara itu masih terlalu enak buat dia. Seharusnya didenda senilai total kerugian negara (total kerugian negara loh, bukan total yg dia korupsi), ditambah dia harus kehilangan salah satu tangannya. Abis itu bebasin aja, ga usah dihukum lagi. Biarkan tangan yg hilang itu menjadi tanda dan menjadi hukum sosial di lingkungannya.
Sifat Kedua
Spoiler for Kedua:
PLAGIAT
TS yakin, sebagian pembaca begitu mendengar kata "Plagiat" pasti langsung terpikirkan sinetron atau lagu.
Ya, orang2 paling sering mendengar plagiat film dan lagu. Memang cukup banyak film (terutama sinetron) dan lagu2 Indonesia yang ternyata menjiplak hasil karya lain, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Tidak perlu TS sebutkan satu-persatu apa saja yang plagiat, karena jumlahnya sangat banyak. Ya kita cukup tau sama tau aja lah. Sepertinya ini udah didikan di sekolah, saat mengerjakan PR sebelum kelas mulai nyontek sana-sini. Akhirnya pas udah dewasa pun kebawa2 deh kebiasaan nyonteknya.
Bahkan TS pun baru2 ini menjadi korban plagiat. Thread TS yang sebelumnya yang berjudul Kenapa Nasib Indonesia Sekarang Begini? juga telah terkena plagiat oleh blog bernama www.reyarifin.com . Silahkan buka kedua tautan tersebut diatas dan bandingkan isinya, terutama di bagian tengahnya. Setelah TS protes melalui blog dan Facebooknya dan meminta untuk menyantumkan sumber dan nama TS, tapi tidak digubris oleh si plagiat. Malahan dia buru2 mengedit tulisan di blognya agar terlihat berbeda karena tulisan yang sebelumnya sama persis dengan tulisan TS. Lucunya lagi, dia copy seluruh tulisan TS namun tidak mengcopy link sumber2nya sehingga hanya muncul tulisan "sumber" tanpa bisa di klik. Namun sejak dia mengedit tulisannya, dia menghapus seluruh tulisan "sumber" sehingga tulisan dia menjadi tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan tulisan TS pun lebih panjang karena berkali2 TS update setelah TS membaca comment2 agan2 Kaskuser supaya TS ga perlu nulis jawaban yang sama untuk banyak comment, sementara si plagiat tulisannya lebih pendek karena yang dia copas adalah versi yang paling awal.
Ini penampakan depan blognya:
Si plagiat tersebut memanfaatkan tulisan TS untuk membela presiden Jokowi agar nama Jokowi menjadi lebih baik di mata pembacanya. Padahal TS saat menulis thread tersebut tidak berniat mendukung presiden Jokowi. TS hanya berniat mendukung pencabutan subsidi BBM.
Awalnya TS ga menyadari kalau ada yang plagiat thread TS. Tapi tiba2 di comment thread milik TS ada yang menuduh kalau TS sudah melakukan plagiat dari blog tersebut. Sakit banget rasanya dituduh plagiat atas tulisan yang telah susah payah ditulis sendiri dan telah di plagiat oleh orang lain dan menyangka orang lain yang memiliki tulisan tersebut
Buat seluruh Kaskuser, hati2 ya sama si plagiat yg satu ini!
HASIL KARYA YANG PLAGIAT TIDAK LEBIH DARI SEKEDAR SAMPAH
Sifat Ketiga
Spoiler for Ketiga:
WAKTU YANG LEBIH ELASTIS DARIPADA KARET
A: "Gan, udah dimana?"
B: "Ini lagi jalan"
A: "Jalan dimana?"
B: "Jalan mau mandi"
A:
Pasti setiap orang Indonesia pernah mengalami hal seperti itu kan? Ntah jadi yang dikecewakan oleh teman, ataupun yang mengecewakan teman.
Ya, di Indonesia jam itu bagaikan karet. Kalo kalian menganggap Waktu Indonesia Barat itu adalah UTC + 07.00, terutama jika kalian sedang janjian sama teman yang menganut "jam karet" ini, KALIAN SALAH BESAR! Karena bagi dia, Waktu Indonesia Barat itu adalah UTC + 07.00 - 01.00 alias lebih lambat 1 jam dari yang seharusnya. Atau bahkan lebih lambat 2 jam dari yang seharusnya. Buat yang pernah di PHPin seperti itu, TS turut berduka cita, karena TS juga pernah mengalaminya (TS pernah menjadi yg mengecewakan dan dikecewakan )
Sifat Keempat
Spoiler for Keempat:
PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR
Ini adalah akar dari berbagai permasalahan di Indonesia (tidak semuanya), terutama di jalan. Memang bukan orang Indonesia yang menciptakan kata2 tersebut, namun hanya orang bodoh yang mengikuti kata2 tersebut. Kalau peraturan dibuat untuk dilanggar, buat apa peraturan diciptakan? Buat pajangan? Kalo peraturan memang dibuat untuk dilanggar, mendingan dihapuskan saja seluruh peraturan. Lampu lalulintas di jalan dicopot semuanya supaya seluruh pengendara saling bertabrakan. Sekalian juga hukum ditiadakan supaya ada perampokan dan pembunuhan massal. Enak toh ga ada peraturan? Ga ada yang membatas2in lagi.
Sifat Kelima
Spoiler for Kelima:
HEBAT DALAM MEMBUAT, TAPI GAGAL DALAM MERAWAT
Baik pemerintah maupun masyarakatnya sama2 sulit dalam hal merawat. Pemerintah bikin suatu fasilitas umum, ga lama kemudian pasti fasilitas umum tersebut udah mulai rusak, trus dicoret2. Trus beberapa bulan kemudian, semua hal yang kira2 bisa diuangkan pasti mulai hilang satu-persatu seperti besi, baut, kaca, dll. Pemerintah pun demikian, bikin transportasi umum yang bagus, nyaman. Tapi itu cuma tahan beberapa bulan saja. Dalam waktu setahun bagian2nya mulai rusak satu-persatu. Jika menggunakan AC, pasti ACnya mulai ga dingin lagi.
Yaa.. Pokoknya Indonesia memang hebat dalam hal membangun, tapi dalam hal merawat.. Jangan harap deh
Sifat Keenam
Spoiler for Keenam:
MENGOBATI LEBIH BAIK DARIPADA MENCEGAH
Yang satu ini pun juga terjadi pada pemerintah dan masyarakat. Pada pemerintah, setelah Indonesia terjadi tsunami baru deh pasang pendeteksi tsunami. Setelah Jakarta macet, baru deh mulai berpikir untuk membuat transportasi massal. Setelah harga BBM mencekik APBN, baru deh mulai berpikir untuk membuat angkutan barang yang efisien dan hemat BBM. Kalau pada masyarakat, liat aja banyak rumah2 yang tanpa pengaman ganda seperti tralis besi atau CCTV. Kalau kita anjurkan untuk pasang, pasti akan dijawab "buat apa?". Tapi setelah kemalingan, baru deh mereka mulai pasang pengaman ganda. Malingnya udah keburu males buat masuk lagi kesala keuleuus..
Selama ini pada kemana aja ya?
Sifat Ketujuh
Spoiler for Ketujuh:
TIDAK BUTUH SOLUSI, HANYA BUTUH ORANG LAIN UNTUK DISALAHKAN
"Kambing Hitam", adalah jenis kambing yang paling banyak terdapat di Indonesia. Jenis kambing ini biasanya muncul cukup banyak secara mendadak saat terjadi suatu masalah. Orang Indonesia jika terjadi suatu masalah, yang dicari pertama kali bukanlah solusi, melainkan kambing hitam. Bahkan ada satu profesi khusus yang merelakan dirinya untuk menjadi kambing hitam, profesi tersebut bernama PRESIDEN. Orang Indonesia sering sekali menyalahkan dan mencaci-maki presiden, dari presiden ketujuh hingga presiden yang pertama, semuanya tidak luput dari cacian. Founding Father bangsa Indonesia pun tidak luput dari cacian, terutama saat terjadi pemberontakan PKI di akhir masa jabatannya. Rakyat Indonesia yang SOK PINTAR dan SOK HEBAT ini tidak akan pernah mengerti betapa beratnya menjadi seorang Presiden yang mendapat tekanan dari sana-sini.
Sifat Kedelapan
Spoiler for Kedelapan:
GA SABARAN
Banyak orang Indonesia yang ga sabaran. Jika saat mengantri, orang2 yg ga sabaran akan mencari cara untuk menyelak antrian. Kalian akan sangat sering melihatnya jika kalian menghadiri undangan pernikahan Tidak hanya dalam antrian biasa, dalam kemacetan pun banyak yang tidak sabaran. Contohnya sepeda motor yang sering melawan arus atau melewati trotoar agar mereka bisa sampai lebih cepat.
Pemerintah pun sering dibuat kesal oleh orang2 yang ga sabaran ini. Saat pemerintah berencana membangun infrastruktur, padahal masih dalam tahap perencanaan, tiba2 rakyat2 ngawur yang ga sabaran ini udah protes karena menganggap pemerintah ga kerja apa2. Nanti klo pemerintah bikin infrastruktur buru2 tanpa perencanaan matang dan pada akhirnya infrastruktur tersebut berkualitas buruk, rakyat kembali menyalahkan pemerintah. Pada akhirnya kembali lagi ke sifat ketujuh. Kayaknya mereka ga bisa mikir kali ya? Infrastruktur mana yang bisa direncanakan dan dibangun hanya dalam waktu 6 bulan. Kalau mau lihat contoh orang2 yg ga bisa mikir seperti yang TS katakan barusan, silahkan baca comment2 di thread TS yang sebelumnya: Kenapa Nasib Indonesia Sekarang Begini?
Disana ada banyak komentar2 yang mengatakan "Mana hasil kerjanya? Ga keliatan!". Lihat saja bagaimana mereka ga bisa berpikir kalau infrastruktur itu ga bisa dibangun dalam waktu 6 bulan, melainkan butuh waktu bertahun2.
Sifat Kesembilan
Spoiler for Kesembilan:
BANYAK MAUNYA TANPA MAU BERKORBAN
Rakyat menengah: "Kami ingin transportasi yg bagus dan nyaman! Kami ingin infrastruktur yang bagus dan memadai!"
Pemerintah: "Wah, itu mah sulit! Tapi kami akan berusaha. Kami akan mencoba membangun infrastruktur menggunakan dana pengalihan subsidi BBM"
Rakyat menengah: "Kami tidak ingin subsidi BBM dicabut!"
Pemerintah: "Kalo gitu, kami gunakan utang dari luar negeri saja untuk membangun infrastruktur"
Rakyat menengah: "Kami tidak setuju kalau utang negara bertambah karena kamilah yang akan menanggung utang tersebut!"
Pemerintah: "Oke deh. Kalo gitu kami akan berusaha mencari investor asing untuk mendanai infrastruktur karena investor lokal terkendala dana"
Rakyat menengah: "Kami tidak ingin Indonesia dijual kepada asing!"
Pemerintah: "TERUS MAU LOE APA?!!"
Tiba2 datanglah mahasiswa sok pintar..
Mahasiswa sok pintar: "Kami tahu caranya! Uang untuk pembangunan infrastruktur didapatkan dengan cara menaikkan pajak untuk orang yg mampu."
Pemerintah: "Okelah kalo gitu. Kami akan menaikan pajak mobil, motor, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak restoran, pajak impor & ekspor, dan pajak2 lainnya yang tidak membebani rakyat miskin. Dan kami juga akan mengenakan pajak untuk internet, pulsa, barang elektronik, dan semua produk yang dipakai oleh rakyat menengah dan atas.
Rakyat menengah dan mahasiswa sok pintar: "Kami tidak ingin pajak kami dinaikkan!"
Pemerintah: ".........."
Begitulah orang Indonesia. Maunya yang paling bagus, tapi ga mau berkorban. Jika tidak terpenuhi, maka kembali ke sifat ketujuh, yaitu menyalahkan pemerintah.
Sifat Kesepuluh
Spoiler for Kesepuluh:
BANYAK MENGELUH, SEDIKIT BERSYUKUR
Memang bener kata pepatah, semakin banyak uang yang dimiliki seseorang, maka dia akan semakin jarang bersyukur. Saat BBM naik, golongan atas tidak mengeluh karena mereka berkecukupan. Bagaimana dengan rakyat miskin? Rakyat miskin sudah terbiasa hidup susah dan sudah terbiasa bersyukur. Pola pikir yang tertanam dalam pikiran mereka adalah "Yang penting kita berusaha, rezeki udah ada yang ngatur". Masyarakat yang tinggal di Papua bahkan sudah terbiasa dengan harga BBM yang mencapai Rp 50.000 per liter (Baca: "Kami di Papua Biasa Saja Dengan Harga BBM Rp 50.000 Per Liter"). Sementara yang tinggal di perbatasan kalimantan terpaksa membeli semua kebutuhannya dari Malaysia karena tidak ada infrastruktur menuju negaranya sendiri. Kenapa mereka bisa tidak mengeluh? KARENA MEREKA SELALU BERSYUKUR! Mereka bersyukur dengan keadaan yang ada. Sedangkan rakyat menengah diliputi rasa ketakutan akan bergabung dengan rakyat miskin.
Bayangkan jika rakyat papua dan rakyat perbatasan kalimantan menggunakan sifat kesepuluh (mengeluh) dan sifat ketujuh (kambing hitam), pasti akan mengatakan: "Ini semua gara2 orang2 yg tinggal di Jawa yang menghabiskan anggaran negara untuk motor dan mobil pribadi mereka! Seharusnya uang Rp 300 Triliun tersebut cukup untuk membuat infrastruktur di tempat kami jadi kami tidak lagi membeli BBM dengan harga Rp 50.000 per liter dan kami akan lebih mudah mendapatkan barang2 kebutuhan kami!"
Bayangkan jika rakyat miskin menggunakan sifat kesepuluh (mengeluh) dan sifat ketujuh (kambing hitam), mereka akan mengatakan: "Subsidi itu seharusnya hanya untuk kami, rakyat miskin! Kenapa selama ini subsidi dihabiskan oleh rakyat menengah dan atas?! Mereka tidak berhak menggunakan subsidi yang seharusnya hanya untuk rakyat miskin! Gara2 rakyat menengah dan atas, kami yang kena getahnya! Subsidi untuk kami juga ikut dicabut!"
Orang2 yang banyak mengeluh tentang beratnya cobaan hidup sesungguhnya belum terbiasa dengan cobaan hidup.
Orang2 yang banyak bersyukur sebenarnya justru merekalah yang sudah terbiasa dengan cobaan hidup yang sesungguhnya.
Memang benar kata2 orang2 jaman dulu:
TUHAN AKAN MEMBUKA PINTU REZEKI KEPADA ORANG2 YANG BERSYUKUR.
TUHAN AKAN MEMPERSULIT REZEKI ORANG2 YANG SERING MENGELUH.
Tidak semua orang Indonesia memiliki seluruh sifat tersebut. Ada yg memiliki semuanya, ada yg memiliki sebagian, ada juga yang tidak memiliki sifat2 tersebut sama sekali. TS ga mau munafik, TS pun juga punya beberapa sifat "Penyakit" yang disebutkan diatas, maka dari itu TS tahu bagaimana rasanya memiliki sifat2 "penyakit" tersebut.
Bagi yang memiliki sifat2 tersebut, cukup dengan kesadaran masing2 untuk mengubah diri masing2 demi kebaikan diri sendiri.
Sekian dari TS. Jika ada yang ingin menambahkan silahkan comment. Mudah2an bisa ditaro di pejwan. Thread ini akan terus diupdate seiring dengan bertambahnya tambahan2 dari agan2 Kaskuser.
Bagi yang tidak setuju dengan tulisan TS, silahkan comment bantahan kalian.
Bagi yang setuju, TS berharap semoga agan2 sekalian mau mengshare thread ini di social media milik kalian.
Diubah oleh ariaindo 24-04-2015 15:12
0
5.7K
Kutip
43
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan