Maaf kalau berantakan gan, soale ini thread pertama ane hehehehehe...

waktu kecil yang namanya bermain bersama teman-teman sebaya adalah hal yang paling mengasyikan, tak ada beban hidup yang berarti. oh ya,tahun 90an ane rasa merupakan masa keemasan anak anak indonesia dimana permainan dan hiburan pada waktu itu sesuai dengan usia anak-anak. tentu agan yang lahir di era 80an merasakan hal itu.

Kadang ane geli ingat masa kecil dimana teman-teman ane pada waktu itu rata-rata perempuan. Ane dan adik ane yang juga laki-laki waktu itu jadi sering main masak-masakan atau jualan. kebetulan disamping rumah pada waktu itu banyak kembang sepatu yang biasa dijadikan bahan mainan. jadi otomatis rumah ane dijadikan markas bermain waktu itu. sebenarnya ada hal lain yang membuat rumah ane jadi markas waktu itu, yaitu keramahan mama. mama orangnya jarang marah jadi teman-teman ane suka ngumpul dirumah.

ketika memasuki usia kira kira 13 tahun dan intensitas bermain sama teman perempuan berkurang, ane mulai memikirkan hal ini : "mamanya si anu galak bener ya, mamanya si anu juga sama galaknya" ahahaha. saat itu ane mulai mengelompokkan teman berdasarkan "kegarangan" orang tuanya. alhasil ane menyimpulkan kebanyakan keluarga teman ane yg punya anak pertama perempuan, rata rata ibunya galak, begitu sebaliknya, kalau anak pertamanya laki-laki berarti bapaknya yang cadas.

kebetulan ane adalah sulung dari 4 bersaudara yang semuanya laki-laki. hal ini ane sampaikan pada mama ane, kurang lebih begini percakapannya :
ane : "ma.. pantes aja anak mama laki laki semua"
mama : "emang kenapa..?"
ane : "bapak galak banget sih, makanya anaknya laki-laki semua"
mama : "hahahahahah.."
hingga sampai saatnya ane punya keinginan untuk membuktikan langsung teori yang sudah berkembang biak cukup lama di kepala. sebagai seorang bujangan keren pada waktu itu ane mencoba menjalin hubungan dengan beberapa wanita. pertanyaan wajib yang ane tanyakan pada mereka "dinda, saudara sulungmu laki-laki atau perempuan?". ketika jawaban mereka "kakak sulungku perempuan" maka ane tanpa beban melenggang kangkung apel malam minggu kerumahnya.

rata-rata dari pengalaman ane berkunjung ke rumah mereka yg punya anak sulung perempuan, reaksi bapaknya ane nilai tidak seagresif ibunya. beda halnya ketika ane berkunjung ke rumah mereka yang punya anak sulung laki-laki. selain harus menghadapi bapaknya, terkadang kita juga harus berhadapan dengan kakaknya.

seiring berjalannya waktu ane menyaksikan teman-teman ane melangsungkan pernikahan. satu demi satu mulai mendapatkan momongan...daaannnn.. ahahahaha.. ane mulai melihat anggota ISTI (Ikatan Suami Taa..yang Istri). kebanyakan mereka punya anak perempuan. mungkin suatu kebetulan, mereka yang "terlalu sayang" pada istrinya kebanyakan diberi momongan perempuan.

di dunia kerja hal ini makin jelas terlihat bagaimana bedanya rekan kerja yg mempunyai anak pertama perempuan. rata-rata mereka yang mempunyai anak pertama perempuan lebih banyak inisiatifnya daripada mereka yang punya anak pertama laki laki. kemampuan mereka mencari tambahan penghasilan juga lebih baik.

sebenarnya ane masih pengen cerita banyak tapi ngantuk nih gan..

akhirnya ane simpulkan :
Keluarga yang mempunyai anak pertama perempuan : segala keputusan didominasi oleh istri (watak istri lebih keras)

Keluarga yang mempunyai anak pertama laki-laki : kebalikannya yg diatas

Keluarga yang mempunyai susah dapat keturunan : suami dan istri sama-sama berwatak keras

Percaya tidak percaya terserah agan deh...