Around Asia in 205 Days (Countries: CN, KR, HK, MO, VN, KH, LA, TH, MM)
TS
fredhwq
Around Asia in 205 Days (Countries: CN, KR, HK, MO, VN, KH, LA, TH, MM)
Halo gan,
Ane mau cerita pengalaman ane solo untuk pertama kalinya travel keliling Asia Timur sama Asia Tenggara selama ampir 7 bulan. Tadinya mau sampe ke India jg, cuma apa daya waktu tidak mencukupi. Cerita akan dibagi berdasarkan hari per hari dan formatnya bakal seperti storytelling dimana ane menceritakan kembali kejadian yg ane alamin. Karena ini bakal memakan waktu yang lama (gara2 travel time yg lama jg) cerita dari awal sampe finish jadi thread ini mungkin bakal menghabiskan waktu paling sedikit setengah taun dan rencananya kalo tidak ada masalah, ane akan update terus sampe beres. Ane emank pengen bikin semacem diary jg tentang cerita perjalanan ane dan ane pikir di kaskus ide yg bagus.
Kalo agan2 berkenan, mohon feedback, comment, saran, ato interaksinya gan biar ane lebih semangat. heheh... Absen doank juga bole.
Thanks gan..
Saya uda baca aturan, sepertinya tidak ada pelanggaran. Satu thread untuk satu trip, dimana ini saya lakukan dalam satu trip sekaligus.
So pertama-tama, ini peta perjalanan saya:
Places: Xiamen - Hangzhou - Huangshan City = Huangshan - Hongcun - Lanxi = Zhuge Bagua Village - Shanghai - Suzhou = Tongli - Qingdao- Seoul - Songnisan - Daejeon - Jeonju - Gwangju - Yeosu - Busan - Sokcho - Seoul - Beijing - Datong- Hohhot - Pingyao - Luoyang - Xinxiang = Guoliang Village - Huashan - Xi'an - Chengdu = Emei - Songpan = Nami Village - Jiuzhaigou - Roe'ergai = Tangke - Huahu - Langmusi = Zhaganna - Hezuo -Xiahe - Lanzhou - Dunhuang - Zhangye - Lanzou - Shenzhen - Hongkong = Macau - Hanoi - Halong Bay - Cat Ba Island - Hanoi = Sapa - Hue = Phong Nha - Hoi An - Ho Chi Minh - Vinh Long - Chau Doc - Phnom Penh - Siem Reap - Kratie - Koh Phdao - Koh Khnhaer - Stung Treng - Don Det - Vientiane - Luang Prabang - Nong Khiauw - Odomxay - Huay Xay - Chiang Mai - Sukhothai - Bangkok - Yangoon - Inle Lake - Mandalay - Pyn oo Lyn - Hsipaw - Yangoon - Bangkok Koh Tao
Red - China Yellow - South Korea Green - Vietnam Orange - Cambodia Blue - Laos Black - Thailand Purple - Myanmar
Spoiler for Teaser Pics:
Ane ada lebih dari 10ribu pics total gan... Ini ane kasi liat beberapa dolo:
Muken Bamboo Forest, China
Angkor Thom, Cambodia
Hongkong
Cave in Phong Nha National Park, Vietnam
Guoliangcun, China
Great Wall
Qingdao, China
Huangshan, China
ChaoDoc, Vietnam
Seoraksan, South Korea
Spoiler for Travel Highlight:
Travel highlight berdasarkan urutan waktu:
3 hari temple stay di Songnisam National Park, South Korea
Sokcho dan Seoraksan National Park, South Korea - Kota kecil favorit saya di Timur Laut South Korea.
(Road less traveled)Hiking the greatwall from Jinkou to Mutianyu - Tempat dimana great wall gak ada turis laennya, hanya saya dan bbrp teman berjalan menyusuri great wall. Dibandingkan daerah Badaling yang sumpek sama turis dan penjual souvenir, this is way more amazing!
(Road less traveled)Guoliangcun & Wanxianshan National Park, China - Desa kecil diatas gunung yang terkenal dengan terowongannya yang dibuat hand-made dengan mengikis pinggiran tebing gunung batu. Plus pemandangan sekeling alamnya yang mengagumkan.
Berjalan di tepi tebing terjal di Huashan mountain, China.
(Road less traveled)3 hari horsetrek dari Songpan menuju desa tibet terpencil Namicun di atas dataran tinggi ABA, China. Pemandangan sekeliling desa yang masih asri dan original tanpa turis-turis lainnya.
(Road less traveled)Ruo'ergai dan padang rumput sekitarnya. - Kota kecil terisolasi di dataran tinggi di utara Provinsi Sichuan yang dikelilingi padang rumput sejauh mata memandang, dan langit yang sangat biru.
Camping beratapkan langit berbintang dan melihat sun rise di tengah-tengah gurun pasir yang sangat luas.
Loncat dari one of the highest Bungy Jump in the world setinggi 230 meter di Macau.
(Road less traveled)3 hari camping dan caving di Phong Nha Ke Bang National park, Vietnam.
(Road less traveled)ChaoDoc, Vietnam.
(Road less traveled)3 hari bersepeda menyusuri sungi Mekong dari Stung Treng ke Kratie melewati hutan dan desa2 kecil sekitar.
Gibbon Experience di HuayXay, Laos. Zip-line diatas hutan belantara laos dan tinggal di atas rumah pohon di tengah-tengah hutan belantara. Epic!!
(Road less traveled)Train trip dari Mandalay menuju Hsipaw, Myanmar.
Untuk selanjutnya ane akan lanjut di blog dan di forum, tetapi untuk gambar akan dipajang di blog ane doank. Di blog ane juga, ane berencana untuk share tentang hal-hal lain sebagai selingan seperti tips dan trik, cerita travel ane ke tempat laen yang enggak masuk di seri 205 days. Kalo di forum ini hanya fokus di 205 days doank.
Untuk pertama kalinya saya melihat Daratan China dari jendela pesawat ketika pesawat sedang bersiap untuk mendarat di Xiamen International Airport. Pertama kali travelling sendiri ke luar negeri saya agak gugup juga. Setelah pesawat mendarat di Xiamen jam 11:10, Saya keluar dari pesawat dan berjalan menuju ke tempat immigrasi dengan perasaan gembira. Akhirnya saya di China!!! The start of my journey!
Setelah keluar dari bandara, saya menemukan tempat membeli SIM Card. Saya pikir karena saya akan berada di China sekitar 3 bulan, mungin ada baiknya jika saya membeli SIM card. Dengan sedikit kesulitan dalam bahasa, akhirnya saya bisa beli juga. Di China, SIM Card biasanya hanya untuk daerah propinsi saja. Jika kita pergi ke provinsi lain akan dikenakan biaya roaming dan sebagainya. Karena saya akan keliling2 China, jadi lebih baik saya beli yang dapat digunakan seluruh China meskipun emang lebih mahal. Harga SIM Cardnya sekitar 130 yuan (Rp. 260,000) termasuk 60 MB Internet dan 120 menit telepon.
Saya tanya penjual SIM card kalau dia tahu dimana saya bisa naek bus nomer 86 untuk menuju ke Baijiacun hostel, dimana saya akan tinggal. Tapi dia hanya menyarankan saya untuk menggunakan taksi. Awalnya saya tidak mau, tetapi akhirnya menurut juga. Karena saya masi pertama kali travelling dan masi polos, jadi saya pikir sudahlah gunakan taksi saja daripada repot ato nyasar ntar. Harga taksi dari bandara ke tengah kota menghabiskan sekitar 30 yuan (Rp. 60,000).
Setengah jam kemudian sampelah saya di Baijiacun Hostel. Checked in 8 bed mixed dorm, 50 yuan (Rp. 100,000). Saya taro tas saya dan duduk sejenak diatas ranjang memikirkan rencana selanjutnya. Saya tipe orang yang suka travel tanpa rencana, jadi saya masih bingung rencana selanjutnya.
Akhirnya saya memutuskan untuk mencari makan siang dolo. Biarlah rencana selanjutnya nanti dipikirkan lagi. Pada saat itu, tiba-tiba datanglah seorang turis china yang baru check in juga.
“Hi, where are you from?” saya membuka percakapan.
“Huh?” dia mengernyitkan dahi mendengar saya.
“Ni cong na li lai de? (Kamu asal mana?)” saya menggunakan bahasa mandarin.
“Oh, Heilong Jiang” jawabnya.
Begitulah percakapan bermula. Kita pun memperkenalkan diri masing-masing. Dia adalah Jin Peng berasal dari provinsi Heilongjiang di Chna. Pada saat ini dia sedang jalan-jalan keliling beberapa daerah di China.
“Hari ini ada rencana apa?” saya bertanya.
“Saya mau pergi ke Gulangyu” jawabnya
"Oh, kebetulan saya juga memang mau kesana. Tapi saya mau mencari makan dulu. Mau pergi bareng?" padahal sebenernya saya tidak ada rencana kemana-mana. Hanya saja mungkin ide bagus setidaknya jalan bersama dengan orang lain apalagi saya masih baru.
Dia pun setuju dan kita cari makan bareng-bareng. Kita pergi menuju semacam pasar makanan dan mencari makan disana. Ternyata dia orangnya ramah dan asik juga. Bahkan tiba2 saja dia mentraktir saya makan siang walaupun saya sempat meolak sebelumnya.
Dalam bus perjalan menuju pasar, kita bertemu satu traveller lagi yang berasal dari provinsi Guilin di China. Dia memperkenalkan diri dengan nama ingris Michelle. Walopun setiap saya panggil Michele die terkadang tidak menghiraukan karena memang dia tidak familiar dengan nama ingrisnya sendiri.
Setelah menaiki kapal feri, tibalah kita di pulau Gulangyu. Gulangyu adalah salah satu main attraction di Xiamen. Sebuah pulau kecil yang berdekatan dengan Xiamen. Pulau ini cukup unik, dimana mobil dilarang beroperasi diseluruh pulau menjadikan pulau ini tempat yang cukup nyaman untuk berjalan-jalan santai.
Dahulu kala, pulau ini merupakan tempat tinggal orang barat dijaman kolonial dan penjajahan. Karena kekalahan China di Perang Candu pertama, China terpaksa memberi ijin kepada Negara asing untuk membuat perumahan-perumahan dan tempat tinggal untuk orang-orang asing di Gulangyu. Jadi bangunan di pulau sini akan terlihat seperti bangunan bertema barat pada jaman penjajahan.
Pulau ini terkenal oleh pantainya dan juga beberapa tempat menarik lainnya seperti patung pahlawan antional Zhenchenggong, taman Suzhuang, Sunlight Rock, museum piano, dan sebagainya. Kalopun anda seperti saya, tidak rela membayar tiket untuk memasuki semua bangunan-bangunan tersebut, jalan-jalan di sekitar gulangyu pun cukup menarik. Disana banyak kafe-kafe, tempat makan dan resto-resto dimana kita bisa bersantai sambil menikmati suasana pantai dan lingkungan yang tenang. Kita bertiga pun menghabiskan kebanyakan waktu kita berjalan-jalan santai di pantai, taman dan duduk-duduk di sekitar cafe dan menikmati suasana santai.
Kita disana sampai malam. Setelah malam, kita pun kembali ke pulai utama di Xiamen dan menghabiskan sisa waktu kita berjalan-jalan disekitar Zhongshan street. Jalanan yang sangat ramai dimana banyak berbagai macam penjual dari makanan hingga souvenir. Dari sana kita berpisah dengan Michelle. Saya dan Jin Peng kembali ke tempat hostel. Disana kita bermain beberapa ronde billiard sebelum akhirnya tidur.
Sebuah bar/cafe di Gulangyu
Penjual bermacam-macam snack
Patung pahlawan national jama dinasti Ming, Zhengchenggong.
Pemandangan XIamen malam hari dari Gulangyu
Jalan2 bersama Jin Peng (menggendong tas) dan Michelle (cewe berbaju putih) di Gulangyu
Pantai Gulangyu
Jalan-jalan di Gulangyu
Spoiler for Day2 - Nanputuo Temple, Xiamen:
Sekitar jam 11 pagi, Jin Peng dan saya akhirnya check out bersama-sama. Darisana kita menuju ke pasar tradisional dimana kita melakukan maraton makan snack. Saya ngerti sekarang kenapa badannya Jin Peng cukup bongsor. Dari satu tempat makan kita pergi ke tempat makan lainnya dimana dia sering menyarankan makanan-makanan yang cukup unik di China.
Setelah puas dan kenyang, saya berkata padanya bahwa saya harud pergi dan bertemu orang laen siang ini. Orang yang bakal saya temuin adalah orang yang mengontak saya dari Couchsurfing yang menawarkan saya untuk tinggal dirumahnya selama saya berada di Xiamen. Ini adalah pertama kalinya saya menjadi tamu dan couchsurf di rumah orang. Sebelumnya saya hanya pernah menjadi host atau tuan rumah.
Bagi yang belum tahu tentang Couchsurfing, Couchsurfing adalah komuntias dimana para membernya saling menawarkan member lain yang berkunjung ke kotanya untuk tinggal di tempatnya dan berlaku juga sebaliknya dimana ketika mereka datang ke tempat kita, giliran kita yang jadi tuan rumah.
Jin Peng membantu saya mencari jalan dan menemani saya sampai bus stop dimana saya akan naik bus untuk menuju Hong Wen station, tempat dimana saya akan bertemu dengan host saya. Setelah itu saya memeluknya sebagai tanda persahabatan dan menucapkan selamat tinggal lalu naik ke dalam bus.
Setibanya di Hong Wen station, saya langsung mencari McDonald dimana kita sudah berjanji untuk bertemu disana. Setelah menunggu di depan McDonald selama beberapa menit, seseorang berparas latino, tinggi kurus dan berambut agak panjang bergelombang menghampiri saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Luis. Dia pun mengajak saya untuk makan siang bersama, sayangnya saya sudah kenyang sekali gara-gara snack marathon sebeulmnya dengan Jin Peng. Saya hanya menemani Luis membeli makan siangnya.
Dia adalah orang yang cukup baik dan santai. Setibanya di apartmentnya, kita berbincang untuk beberapa saat. Dia bercerita tentang bagaimana dia bisa tinggal di China sekarang. Dia lahir di Meksiko, dan besar di USA sebelum memutuskan untuk meninggalkan segalanya dan pindah ke China dengan alasan "mengejar cinta" agar dapat berasama dengan pasangannya yang Chinese dimana awalnya mereka ketemu hanya lewat online. So sweet of him! Sekarang dia tinggal bersama pasangannya yang telah menjadi istrinya di Xiamen dan dia kerja menjadi guru bahasa ingris di China.
Jujur, saya dolo sempet kurang suka dangan fenoma bule dapet cewek asia. Ngeliat di Indo ada yang sama bule, di China juga banyak, di Thailand, South Korea juga. Dimana-mana kok rasannya banyak banget cowok bule sama cewe asia, sedangkan cewe bule sama cowo asia jarang banget. Saya sendiri prefer cewek asia. Ngapain seh bule-bule ngambilin cewe asia. Gak serasi banget keliatannya. Well, itu pandangan saya dolo. Maklum, saya masi jones (jomblo ngenes) yang mungkin jeles. hahaha.... Sekarang seh, setelah diliat-liat dan kenal sama mereka berdua, sebenernya mereka cocok banget.
Jadi kepikiran juga dolo pengalaman saya kenalan cewek lewat online. Dolo saya kenal sama cewe Thailand lewat online juga dan saya sempet memang pengen ketemu berkunjung ke Thailand. Kita sempet deket banget, tapi akhirnya tidak berjalan dengan baik. Pada saat awal-awal travelling ini juga saya lagi deket sama satu cewe Korea cakep booo... Doi sebenernya roommate temen saya yang dikenalin sama temen saya sendiri yang waktu itu belajar di China. Dan pada saat itu juga memang saya ada rencana ke Korea ketemu sama doi. Mendengar pengalaman Luis, saya pun sempet-sempet menghayal juga. Gimana kalo saya nanti pindah ke South Korea dan... Ah sudahlah, tidak perlu diceritakan lagi. Beberapa minggu setelahnya saya memang ke Korea dan bertemu doi. Tapi ujung-ujungnya memang tidak berjalan baik juga.
Balik ke cerita tadi, setelah kita berbincang-bincang sesaat, Luis berkata bahwa dia harus pergi ke sekolah tempatnya berkerja. Kita pun keluar bersama-sama dan dia pergi ke tempat kerjanya. Sedangkan saya, mulai bingung deh entah mau pergi kemana. Berasa aneh juga awal-awal sendirian di lingkungan yang gak familiar sama sekali. Awalnya saya jalan-jalan tanpa arah sambil cari-cari tempat menarik untuk dikunjungi lewat aplikasi tripadvisor di hp. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke Nanputuo temple.
Nanputuo temple bagus juga. Templenya berada dibawah kaki bukit dan terdapat sebuah kolam yang besar di depannya. Dari temple tersebut, kita bisa hiking menaiki bukit yang berada di belakangnya sekitar 1 jam lebih.
Pertama saya jalan-jalan sekitar temple. Setelah puas, saya pun mulai menaiki bukit dan tiba di puncak sekitar 1 jam kemudian. Dari atas bukit kita bisa melihat pemandangan kota Xiamen. Setelah bersantai sejenak dan mengambil foto, saya turun bukit. Hari sudah menjelang sore ketika saya tiba kembali di temple.
Keluar dari temple, saya kembali berjalan-jalan santai tanpa arah menikmati pemandangan dan kehidupan kota Xiamen sambil mengamati orang-orang yang berlalu lalang.
Tibalah saya di sebuah jalan dimana terdapat beberapa resaurant berjejer di sisi jalan. Saya berhenti di depan sebuah restoran Korea dan memutuskan untuk mecobanya karena melihat ahjumma (auntie) yang dengan semangatnya didepan restaurant berusaha untuk mencari pelanggan. Saya duduk di meja yang berada diluar restaurant, memesan makanan sambil menikmati suasana sore yang menjelang malam. Enak juga bisa santai duduk-duduk menghabiskan waktu disaat orang-orang laen dengan sibuknya melakukan aktifitas keseharian mereka.
Setelah habis makan, langit sudah agak gelap. Saya pun kembali berjalan-jalan menikmati suasana kota malam hari. Akhirnya saya berhenti di sebuah bus stop yang bertuliskan "Train Station". Saya memang agak tersesat juga entah bagaimana caranya untuk pulang. Tapi setelah melihat "train station" saya lalu naik bus tersebut dan pergi menuju train station, karena dari train station saya baru tahu bagaimana pulang ke apartment Luis.
Akhirnya, saya pun tiba di Hong Wen station. Saya mengeirim pesan singkat ke Luis untuk mengecek apakah dia sudah pulang atau belom sebab saya tidak memiliki kunci untuk pulang. Karena dia masih sibuk, saya pun berjalan-jalan santai disekitar sambil menunggu Luis. Sampai pada akhirnya saya merasa terlalu capek setelah seharian berjalan dan hanya duduk di tempat duduk pemberhentian bus.
Akhirnya Luis tiba bersama pasangannya dan kita pun kembali ke apartment bersama-sama. Kita berbincang-bincang untuk sementara dimana Luis sempet memperlihatkan koleksi foto-foto yang dia miliki dari hobi photographynya. Setelah itu, saya pun masuk ke kamar saya dan tidur.
Pemandangan Xiamen dari atas bukit
Foto kuil Nanputuo dari depan
Kuil Nanputuo di dalem
Tempat tinggal biksu
Banyak pengunjung yang lemparin koin ke sini. Wishing well maybe?