Eikichi_OnizukaAvatar border
TS
Eikichi_Onizuka
[ Belajar Buat Thread ] Stasiun Kereta Api Mati Di Jawa Tengah
Stasiun Kudaile

Spoiler for Stasiun Kudaile :


Stasiun Kudaile (KDE) merupakan stasiun mati yang terletak di petak antara stasiun Slawi (SLW) dan stasiun Banjaran (BJN),sekitar 600 meter arah utara dari perempatan langon Trayeman,(PJL 26).dulunya stasiun ini merupakan stasiun untuk menaik turunkan penumpang kereta lokal Tegal Prupuk yang waktu itu masih ditarik dengan lokomotif uap,selain itu stasiun ini dulu juga dijadikan gudang penyimpanan hasil bumi seperti tebu,singkong,kayu jati,dll.tidak jauh dari stasiun ini ada lahan tebu milik rakyat dan ada rel lori mati yang membentang dari timur kebarat,diduga rel mati tersebut membelok ke selatan dan mengikuti arah rel yang sekarang masih hidup(rel TG – PPK) yang berujung di gudang penyimpanan hasil bumi.sekarang stasiun ini menjadi rumah warga dan menjadi tempat usaha toko bunga pemilik rumah tersebut.yang lewat stasiun ini pun hanya kereta ketel(kereta tanker pengangkut minyak pertamina) dan Kaligung.Stasiun Kudaile yang terlihat sekarang hanyalah bangunan stasiun,bekas wesel ke spoor 2,bekas peron,dan plang aset dari PT.KAI yang ditemukan tidak jauh dari bangunan stasiun.

Stasiun Banjarnegara

Spoiler for Stasiun Banjarnegara :


Stasiun Banjarnegara merupakan stasiun kereta api mati yang terletak di Banjarnegara, Banjarnegara. Sejak ditutupnya jalur Purwokerto-Wonosobo pada tahun 1970, praktis semua stasiun di jalur ini dimatikan termasuk stasiun ini. Dulu saat masih aktif stasiun ini adalah stasiun besar. Stasiun ini dulu mempunyai sekitar 4-5 jalur kereta api. Stasiun ini dulu merupakan stasiun kelas I, sama seperti Stasiun Wonosobo. Di sini ada sebuah gerbong ketel. Gerbong ini sudah sangat tua, dari tahun 1913. Gerbong ini adalah peninggalan Belanda.

Stasiun Purwodadi

Spoiler for Stasiun Purwodadi :


Stasiun Purwodadi merupakan stasiun kereta api non-aktif yang terletak di Kota Purwodadi. Sejak tahun 1980an, stasiun ini ditutup karena makin banyak orang yang memilih mobil dan juga karena pelebaran jalan karena saat itu rel-relnya berada di pinggiran jalan. Saat ini stasiun ini sudah beralih fungsi menjadi terminal Angkot. Dari sini dulu terdapat percabangan menuju Stasiun Ngrombo. Stasiun Ngrombo masih aktif sampai sekarang.

Stasiun Wonosobo

Spoiler for Stasiun Wonosobo :


Stasiun Wonosobo merupakan stasiun kereta api mati yang terletak di Jalan R. Kol. Karjono, Wonosobo, Wonosobo. Stasiun ujung ini dulu sangat ramai karena berada tak jauh dari alun-alun Kota Wonosobo. Stasiun ini dulu mempunyai gudang penyimpanan barang, dippo lokomotif serta 4 jalur kereta api. Sayangnya stasiun dan jalur ini hanya bisa bertahan hingga dekade 1970an karena prasarna yang sudah rusak. Walaupun sudah tak aktif, stasiun ini masih dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia.

Stasiun Demak

Spoiler for Stasiun Demak :


Spoiler for Stasiun Demak :


Spoiler for Stasiun Demak :


Stasiun Demak merupakan stasiun kereta api mati yang terletak di Kota Demak. Stasiun ini dulu merupakan stasiun besar yang melayani kereta api lokal antarkota. Akan tetapi jalur dan stasiun ini ditutup pada dekade 1970an karena saat itu jalan dilebar, mobil pun makin banyak. Stasiun ini dulu mempuyai dippo lokomotif namun sudah dirucat. Dari sini dulu terdapat percabangan menuju Blora melewati Purwodadi.

Stasiun Demak saat ini difungsikan sebagai kafe/rumah makan. Menurut pengelola kafe, mereka menggunakan stasiun Demak seijin dari PT. KAI dan dikenai biaya sewa. Bangunan stasiun Demak cukup megah dan mungkin di masanya stasiun ini merupakan salah satu stasiun besar. Menurut sejarah, stasiun Demak ini merupakan stasiun percabangan. Dari stasiun Demak bila ke timur menuju Kudus, ke barat menuju ke Semarang, dan ke selatan menuju Purwodadi. Kondisi bangunan stasiun saat ini di bagian dalam dan halaman dipakai untuk kafe. Sedangkan peron dan emplasemennya kurang terawat. Dan di emplasemen stasiun Demak rel kereta api sudah lenyap entah kemana.

Saat ini lingkungan di sekitar stasiun banyak ditempati oleh warga baik untuk tempat tinggal maupun untuk usaha. Di sisi timur stasiun Demak terdapat bangunan berupa gudang dan mungkin dahulu digunakan untuk bongkar muat kereta barang. Sekarang gudang tersebut dipakai oleh warga dan salah satunya untuk usaha isi ulang air minum.

Stasiun Kudus

Spoiler for Stasiun Kudus :


Spoiler for Stasiun Kudus :


Spoiler for Stasiun Kudus :


Spoiler for Stasiun Kudus :


Spoiler for Stasiun Kudus :


Spoiler for Stasiun Kudus :


Stasiun Kudus merupakan stasiun mati yang terletak di Kota Kudus. Sejak tahun 1980, penumpang turun drastis karena pelebaran jalan dan makin bannyaknya kendaraan pribadi. Akhirnya stasiun ini d non-aktifkan. Saat ini Stasiun Kudus berubah fungsi menjadi pasar tradisional Wergu. Emplasemen dan peron stasiun kini dipenuhi lapak-lapak pedagang. Kantor kepala stasiun kini dipakai untuk kantor pengelola pasar. Ornamen bangunan masih utuh dan di stasiun Kudus ini masih terdapat wesel yang kini berkarat. Plang nama stasiun, nomor jalur masih tergantung hingga kini. Rel kereta api beberapa masih terlihat di emplasen stasiun terkubur bangunan-bangunan baru. Stasiun ini dulu juga memppunyai dippo lokomotif. Saat ini dipo lokomotif Kudus beralih fungsi menjadi usaha laundry karpet, dan emplasemen dipo menjadi tempat parkir truk dan sekarang tidak banyak terlihat rel kereta api di sekitar dipo. Dippo ini dulu mempunyai banyak lokomotif dan gerbong. Satu-satunya sisa adalah gerbong NR yang sekarang berada di Stasiun Pekalongan.

Ketika kereta masih beroperasi, stasiun Kudus merupakan stasiun percabangan. Kalau ke timur menuju Pati, ke barat menuju Demak, dan ke utara menuju Mayong. Pada masa jayanya stasiun ini salah satu stasiun besar dan dilengkapi dengan dipo lokomotif. Atas petunjuk pengelola pasar, kami ditunjukkan letak “garasi sepur” (dipo lokomotif). Saat ini dipo lokomotif Kudus beralih fungsi menjadi usaha laundry karpet, dan emplasemen dipo menjadi tempat parkir truk dan sekarang tidak banyak terlihat rel kereta api di sekitar dipo. Kalau melihat foto lama yang dipublikasikan di website website kitlv.nl tampak bangunan dipo tidak mengalami banyak perubahan struktur bangunan utamanya. Tandon air sampai kini masih tegak berdiri.

Stasiun Mayong

Spoiler for Stasiun Mayong :


Spoiler for Stasiun Mayong :


Stasiun Mayong merupakan stasiun mati yang terletak di Mayong. Sejak tahun 1980, penumpang turun drastis karena pelebaran jalan dan makin bannyaknya kendaraan pribadi. Akhirnya stasiun ini d non-aktifkan. Saat ini lokasinya menjadi kios-kios toko, Sedangkan bangunan stasiun itu sudah tidak ada karena telah dipindahkan oleh investor akhir tahun 1990-an. Stasiun itu ditempatkan di Losari Spa Retreat & Coffee Plantation daerah Grabag Magelang

Stasiun Mayong merupakan salah satu stasiun tertua di Jawa. Yang unik dari bangunan stasiun itu adalah keseluruhannya terbuat dari kayu, yaitu dari jenis kayu jati.

Ada yang mengatakan konon stasiun itu dibangun untuk memudahkan pengangkutan hasil kerajinan mebel kayu dari Jepara untuk selanjutnya di kapalkan via Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga untuk mempermudah hasil Pabrik Gula Pecangaan yng sekarang menjadi PT.Dasaplas.

Lokasi Stasiun Mayong dahulunya di daerah Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara tepatnya depan SMPN 2 Mayong.

Dulu, terdapat perusahaan kereta api dan trem Semarang Joana Stroomtram Maatschappij (SJS). Perusahaan tersebut pada tahun 1885 membuka jalur Semarang-Genuk-Demak-Kudus-Pati-Joana (sekarang Juwana). Setelah itu, Pada 5 Mei 1895 Stroomtram Maatschappij (SJS) menambah jalurnya ke timur yakni membuka jalur Kudus-Mayong- Gotri-Pecangaan. Pada 1 Mei 1900 juga menambah jalur kereta api ke barat hingga mencapai Rembang dan Lasem. Pada tahun itu juga, pada 10 November SJS membuka jalur baru lagi yang melayani rute Mayong-Welahan-Demak-Semarang.

Stasiun Bringin

Spoiler for Stasiun Bringin :


Stasiun Bringin merupakan stasiun kereta api non-aktif yang terletak di Bringin, Semarang. Sejak hancurnya jembatan kereta api yang menghubungkan Kedungjati dengan Ambarawa, praktis stasiun dan jalur ini ditutup. Stasiun ini dulu merupakan stasiun ramai karena berada tak jauh dari Pasar Bringin. Saat ini stasiun ini menjadi te mpat sangkar walet. Bangunan-Bangunan pun dibangun sembarangan di stasiun yang terbuat dari kayu jati ini. Papan nama stasiun ini pun sudah lama hilang. Bangunan dan bekas wesel pun berkaratan. Namun jika Jalur KA Kedunjati-Tuntang diaktifkan, tentu saja stasiun ini akan diaktifkan kembali.

Diubah oleh Eikichi_Onizuka 22-05-2013 18:37
0
25.8K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan