- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
SOLUSI BANJIR KIRIMAN & CADANGAN AIR JAKARTA: TOL AIR di Bawah Sungai


TS
26.steven
SOLUSI BANJIR KIRIMAN & CADANGAN AIR JAKARTA: TOL AIR di Bawah Sungai
Halo Agan-Agan sekalian, bersama dengan tulisan ini kami ingin meminta tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran mengenai ide tol air ini. Jadi penemu ide ini bernama Acin, warga sipil yang sekarang tinggal di Kabupaten Tangerang. Jadi berangkat dari keprihatinan kita bersama koq Ibukota kita Banjir ya? Nah kemudian tercetuslah ide tol air ini. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan namanya, tol air merupakan jalan bebas hambatan yang dilalui air. Jalan bebas hambatan ini berupa pipa yang ditaman di dasar sungai. Air dapat mengalir tanpa menemukan hambatan di pipa ini. Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Selama ini banjir kiriman terjadi karena air dari Bogor yang mengalir ke Laut Jawa melewati Jakarta. Ketika air tersebut sampai di Jakarta, timbulah Banjir yang biasanya terpusat di kawasan sekitar sungai Ciliwung. Nah, dengan konsep tol air ini diharapkan air kiriman dari Bogor dapat langsung menuju ke Laut tanpa melewati permukaan Kota Jakarta, sehingga diharapkan menanggulangi banjir kiriman.
Selain menanggulangi banjir kiriman, air dalam pipa dapat dialirkan ke PDAM untuk mencukupi kebutuhan air Jakarta serta sebagai sumber air fire hydrant. Kualitas airpun jauh lebih baik karena belum tercemar oleh limbah, berbeda dari sumber air yang selama ini digunakan oleh PDAM yang berasal dari sungai di Jakarta. Pada pipa di dekat laut dipasang sebuah kran. Kran ini dibuka pada saat volume air di pintu air Katulampa tinggi dan kran ditutup ketika volume air di Katulampa rendah. Jadi, ketika kran ditutup, terdapat cadangan air yang dapat digunakan oleh warga Jakarta.
Pipa terbuat dari logam antikarat yang memiliki tebal 3cm dengan diameter 10m, sehingga dapat menanggung lebih dari 50% beban sungai Ciliwung.

Gambar 1. Ilustrasi Keseluruhan Tol Air
Pada gambar 1 dijelaskan bahwa konsep tol air ditanam di bawah sungai. Mulut pipa diletakkan di dasar hulu sungai. Aliran air didasarkan pada konsep gravitasi yang terjadi karena perbedaan ketinggian dari mulut pipa dengan pembuangan akhir pipa. Pembuangan akhir pipa terletak di laut. Pada mulut pipa ini pula terdapat katup untuk mengontrol masuknya air ke dalam tol air, sehingga air dalam tol air dapat dikeringkan atau diisi sesuai dengan kebutuhan. Kosongnya tol air dapat dimanfaatkan juga untuk tujuan perawatan tol air.

Gambar 2. Ilustrasi Mulut Pipa
Pada gambar 2 terdapat ilustrasi mulut pipa pada hulu sungai dimana terdapat filter untuk menyaring sampah agar tidak masuk kedalam tol air. Gambar ini juga menjelaskan bahwa sepanjang tol air dapat dibuat saluran pipa untuk PAM dan Fire Hydrant dalam interval jarak tertentu sesuai keinginan.

Gambar 3. Ilustrasi Tol Air Tampak Depan
Dari gambar 3 tersebut, dapat dilihat bahwa pipa tertanam dibawah saluran air. Pipa yang tertanam dibawah saluran ini berfungsi sebagai jalan pintas aliran air dari suatu tempat menuju tempat yang diinginkan. Air berada di dalam pipa sehingga tidak mengganggu sungai diatasnya. Sungai yang diatasnyapun dapat berfungsi maksimal.

Gambar 4. Ilustrasi Tol Air Tampak Samping

Gambar 5. Ilustrasi Pembuangan Akhir
Pada gambar 5 ini juga dijelaskan bahwa terdapat katup untuk mengontrol besaran keluaran air berdasarkan kebutuhan. Pada musim kemarau, katup ini dapat ditutup untuk cadangan air untuk memenuhi kebutuhan air pada wilayah yang dilalui. Apabila musim hujan, katup dibuka untuk mengalirkan air (banjir kiriman) yang menjadi fungsi utama tol air ini.

Gambar 6. Ilustrasi Turbin
Pada gambar 6 menjelaskan terdapat cabang pipa dari pipa induk untuk menggerakkan turbin. Turbin ini berfungsi untuk menggerakkan turbin dibawahnya untuk memompa air dari sungai ke laut, sehingga dapat dikatakan turbin gratis.

Gambar 7. Ilustrasi Seluruh Tol Air

Gambar 8. Ilustrasi Pengerjaan

Gambar 9. Dokumentasi saat Tim Bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta

Gambar 10. Dokumentasi saat Tim Bertemu dengan Dirut PAM
Demikian penjelasan konsep tol air, semoga cukup detail untuk menjelaskan konsep ini, kalaupun ada pertanyaan, monggo jangan sungakan-sungkan untuk bertanya. Ide ini sempat dipresentasikan dihadapan Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2015 yang lalu dan diharapan Direktur Utama PT PAM. Pada prinsipnya, Gubernur dan Dirut PAM menyatakan ide ini memberikan manfaat namun perlu dikaji lebih mendalam yang saat ini dalam proses. Kami menyadari bahwa ide ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat berharap tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran dari Agan-Agan sekalian. Tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran apapun akan sangat berguna demi kemajuan bersama.
Kami ucapkan terima kasihdan kami tunggu tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran Agan-Agan sekalian ya.
Hormat Kami
Acin & Tim
Sesuai dengan namanya, tol air merupakan jalan bebas hambatan yang dilalui air. Jalan bebas hambatan ini berupa pipa yang ditaman di dasar sungai. Air dapat mengalir tanpa menemukan hambatan di pipa ini. Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang rendah. Selama ini banjir kiriman terjadi karena air dari Bogor yang mengalir ke Laut Jawa melewati Jakarta. Ketika air tersebut sampai di Jakarta, timbulah Banjir yang biasanya terpusat di kawasan sekitar sungai Ciliwung. Nah, dengan konsep tol air ini diharapkan air kiriman dari Bogor dapat langsung menuju ke Laut tanpa melewati permukaan Kota Jakarta, sehingga diharapkan menanggulangi banjir kiriman.
Selain menanggulangi banjir kiriman, air dalam pipa dapat dialirkan ke PDAM untuk mencukupi kebutuhan air Jakarta serta sebagai sumber air fire hydrant. Kualitas airpun jauh lebih baik karena belum tercemar oleh limbah, berbeda dari sumber air yang selama ini digunakan oleh PDAM yang berasal dari sungai di Jakarta. Pada pipa di dekat laut dipasang sebuah kran. Kran ini dibuka pada saat volume air di pintu air Katulampa tinggi dan kran ditutup ketika volume air di Katulampa rendah. Jadi, ketika kran ditutup, terdapat cadangan air yang dapat digunakan oleh warga Jakarta.
Pipa terbuat dari logam antikarat yang memiliki tebal 3cm dengan diameter 10m, sehingga dapat menanggung lebih dari 50% beban sungai Ciliwung.

Gambar 1. Ilustrasi Keseluruhan Tol Air
Pada gambar 1 dijelaskan bahwa konsep tol air ditanam di bawah sungai. Mulut pipa diletakkan di dasar hulu sungai. Aliran air didasarkan pada konsep gravitasi yang terjadi karena perbedaan ketinggian dari mulut pipa dengan pembuangan akhir pipa. Pembuangan akhir pipa terletak di laut. Pada mulut pipa ini pula terdapat katup untuk mengontrol masuknya air ke dalam tol air, sehingga air dalam tol air dapat dikeringkan atau diisi sesuai dengan kebutuhan. Kosongnya tol air dapat dimanfaatkan juga untuk tujuan perawatan tol air.

Gambar 2. Ilustrasi Mulut Pipa
Pada gambar 2 terdapat ilustrasi mulut pipa pada hulu sungai dimana terdapat filter untuk menyaring sampah agar tidak masuk kedalam tol air. Gambar ini juga menjelaskan bahwa sepanjang tol air dapat dibuat saluran pipa untuk PAM dan Fire Hydrant dalam interval jarak tertentu sesuai keinginan.

Gambar 3. Ilustrasi Tol Air Tampak Depan
Dari gambar 3 tersebut, dapat dilihat bahwa pipa tertanam dibawah saluran air. Pipa yang tertanam dibawah saluran ini berfungsi sebagai jalan pintas aliran air dari suatu tempat menuju tempat yang diinginkan. Air berada di dalam pipa sehingga tidak mengganggu sungai diatasnya. Sungai yang diatasnyapun dapat berfungsi maksimal.

Gambar 4. Ilustrasi Tol Air Tampak Samping

Gambar 5. Ilustrasi Pembuangan Akhir
Pada gambar 5 ini juga dijelaskan bahwa terdapat katup untuk mengontrol besaran keluaran air berdasarkan kebutuhan. Pada musim kemarau, katup ini dapat ditutup untuk cadangan air untuk memenuhi kebutuhan air pada wilayah yang dilalui. Apabila musim hujan, katup dibuka untuk mengalirkan air (banjir kiriman) yang menjadi fungsi utama tol air ini.

Gambar 6. Ilustrasi Turbin
Pada gambar 6 menjelaskan terdapat cabang pipa dari pipa induk untuk menggerakkan turbin. Turbin ini berfungsi untuk menggerakkan turbin dibawahnya untuk memompa air dari sungai ke laut, sehingga dapat dikatakan turbin gratis.

Gambar 7. Ilustrasi Seluruh Tol Air

Gambar 8. Ilustrasi Pengerjaan

Gambar 9. Dokumentasi saat Tim Bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta

Gambar 10. Dokumentasi saat Tim Bertemu dengan Dirut PAM
Demikian penjelasan konsep tol air, semoga cukup detail untuk menjelaskan konsep ini, kalaupun ada pertanyaan, monggo jangan sungakan-sungkan untuk bertanya. Ide ini sempat dipresentasikan dihadapan Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2015 yang lalu dan diharapan Direktur Utama PT PAM. Pada prinsipnya, Gubernur dan Dirut PAM menyatakan ide ini memberikan manfaat namun perlu dikaji lebih mendalam yang saat ini dalam proses. Kami menyadari bahwa ide ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat berharap tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran dari Agan-Agan sekalian. Tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran apapun akan sangat berguna demi kemajuan bersama.
Kami ucapkan terima kasihdan kami tunggu tanggapan/komentar, kritik, ataupun saran Agan-Agan sekalian ya.
Hormat Kami
Acin & Tim
Diubah oleh 26.steven 22-04-2015 21:00
0
2.8K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan