- Sistem Bagi Hasil (Syari'ah) =Pembagian keuntungan berdasarkan jumlah keuntungan yang didapat dari hasil usaha. Semakin besar keuntungan usaha maka semakin besar pula yang didapat investor dan pengusaha dari bagi hasil keuntungan.

- Sistem Bunga = Pembagian keuntungan berdasarkan jumlah modal yang ditanamkan investor. Semakin besar modal investor maka semakin besar pula keuntungan investor. Sedangkan bagi pengusaha, bila usahanya rugi maka pengusaha tersebut tetap harus membayarkan bunga kepada investor. Jumlah bunga berdasarkan prosentase yang ditetapkan di awal.

1. Sistem keuangan yang diridhoi Allah SWT.

Ada yang bilang "Ya iyalah! Ini mah kagak usah dibahas! Semua orang dah pada tau!". hehe.. Disini ane ingin menunjukkan bahwa apa yang disyari'atkan oleh Allah dan Rasulnya selalu lebih banyak manfaatnya daripada madharatnya.

Sistem keuangan berbasis syariah telah diterapkan oleh Rasulullah 14 abad yang lalu. Sistem ini terbukti paling tahan terhadap krisis dibandingkan sistem bunga.

Dengan menggunakan sistem bagi hasil, selain diridhoi Allah SWT, kita juga akan mendapatkan pahala dari-Nya karena menjalankan sistem yang adil dan menguntungkan bagi umat manusia dari segala lapisan.

2. Sistem yang Jantan

Emang sistem ada jenis kelaminnya gitu? ada jantan dan betina? hehehe.. gak lah. Maksud ane disini adalah sistem bagi hasil adalah sistem yang lebih 'berani' dibanding sistem bunga. Lah lalu apa kaitannya dengan 'keberanian' bro? Gini, sistem bagi hasil adalah sistem yang membuat si investornya gak hanya siap untung, namun juga siap rugi.

Lah emang siapa pula yang mau rugi dalam berbisnis bro?. Gini ane jelasin. Ketika kita akan menginvestasikan uang kita, tentu kita lihat dulu laporan keuangan/portfolio dari peusahaan tersebut bukan? Mungkin istilah 'perusahaan' terlalu luas ya. Ane sederhanain dah, misal nih gw mau investasi di bisnis bakso. Pertama tentu gw cari penjual bakso yang ane udah tau jelas tempat mangkalnya. Trus ane juga udah intip-intip yang memberikan ane informasi bahwa tu abang bakso memiliki manajemen yang bagus dan pelanggan setia yang banyak. Singkat kata si tukang bakso selalu profit lumayan setiap bulannya. Pas ane yakin tu abang amanah, ane jajakin dah rencana pembuatan cabang baru dengan konsep bagi hasil.

Konsep bagi hasil adalah konsep bisnis yang jantan, karena siap untung dan siap rugi. Namun dengan si investor melakukan analisa awal yang baik, tentu prosentase untuk meraih keuntungan lebih besar dibanding dengan kerugian.

Dalam berbisnis kita tidak menutup kemungkinan dengan yang namanya 'bad day' alias rugi. Namun dengan kerugian yang dibagi antara investor dan pengusaha, kerugian tersebut tidak akan sangat memberatkan keduanya sehingga potensi untuk bangkit kembali dan meraih profit lebih besar lagi.

Dengan sistem bagi hasil, si investor akan berusaha mencari pengusaha yang pekerja keras, jujur dan amanah, karena itulah bekal keyakinan investor untuk mempercayakan pengolahan uangnya kepada si pengusaha. Dari sisi pengusaha, dengan sistem bagi hasil, pengusaha tersebut akan bekerja lebih keras lagi dan lebih bersemangat, karena semakin besar keuntungan yang didapat maka semakin besar pula pembagian hasil yang didapat pengusaha tersebut.

Sistem bagi hasil pada akhirnya menunjukkan bahwa sistem bunga adalah sistem pengecut. Dengan sistem bunga si investor tidak berani mengambil resiko untuk untung maksimal. Dan si investor maunya selalu untung dan tidak mau sedikitpun rugi.

3. Sistem yang adil

Mengapa sistem bagi hasil ane sebut lebih adil dibandingkan dengan sistem bunga? Sebab pada sistem bunga, jika usaha tersebut untung besar, maka si investor hanya kebagian keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan, tidak lebih. Hal ini tidak memaksimalkan keuntungan investor alias tidak adil bagi investor.

Dan pula, jika usaha tersebut mengalami kerugian, maka si pengusaha tetap berkewajiban membayar si investor sebesar bunga yang telah dijanjikan. Padahal kenyataannya rugi, koq malah ngasih bunga? Itu mah bohong namanya. Tidak adil bagi si pengusaha.

4. Sistem yang menguntungkan

Dengan mengedepankan prinsip keadilan, sistem bagi hasil adalah sistem yang amat menguntungkan, baik bagi investor maupun bagi pengusaha.

Dari 100% keuntungan yang didapat, tidak 100% dibagi. Sebagian besarnya dibagi, namun beberapa persen sesuai kesepakatan diawal di-saving. Gunanya adalah jika usaha suatu saat nanti mengalami kerugian, maka kerugian tersebut dapat ditanggulangi dari dana saving ini. Bahan baku (modal) dapat dibeli kembali, demikian usaha dapat berlanjut kembali.

Dengan sistem bagi hasil, investor dan pengusaha terikat kontrak lahir dan batin. Secara lahir tertulis hitam diatas putih berupa perjanjian usaha. Secara batin investor akan melakukan usaha penunjang agar investasinya maju dan berkembang. Si investor akan lebih banyak beribadah dan lebih banyak bersedekah untuk mengetuk pintu rezeki dari Sang Maha Kaya. Tentu saja ini adalah dampak positif tidak langsung dari sistem ini terhadap perkembangan mental investor.

Investor dan pengusaha pun terikat secara batin layaknya sebuah keluarga, yang saling bahu-membahu dan saling mendoakan untuk kesuksesan bersama.