- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
tentang orang-orang yang melarikan diri di tragedi kapal sewol
TS
gha.in
tentang orang-orang yang melarikan diri di tragedi kapal sewol
Selama beberapa waktu aku terus mengikuti perkembangan berita tentang tenggelamnya kapal ferry sewol yang akan bertolak ke pulau jeju yang yang sebagian besar penumpangnya adalah siswa smu yang sedang darmawisata pada 16 april 2014 yang kebetulan memakan korban jiwa sangat banyak karena lebih dari separuh penumpang.
yang menjadi perhatian saia disini bukan banyaknya korban ataupun kronologi kecelakaannya , tetapi cara pertanggungjawaban dan kerasabersalahan /? orang-orang yang merasa bertanggung jawab atas peristiwa ini. mulai dari kapten kapal yang melarikan diri / menyelamatkan diri sendiri saat kejadian ..wakil kepala sekolah SMU yang bunuh diri karena merasa bersalah kenapa siswa2nya mati sementara dia masih hidup , serta PM korea yang mengundurkan diri karena kejadian ini ..
inti cerita 3 orang ini sama sih sebanarnya, sama-sama melarikan diri , bedanya yang dua secara terhormat yang satu lagi caranya malu-maluin..
yang kabur sih kayaknya engga usah dibahas ya karena udah jelas emang engga banget..lalu bagaimana dengan wakasek yang bunuh diri serta PM yang mengundurkan diri ?
disatu sisi mungkin mereka dianggap keren karena rela mati dan rela mundur karena perasaan bersalah yang teramat sangat..dengan kata lain = sportif dan ksatria.. tapi disisi lainnya mereka keliatan sedang lari dari masalah karena nggak sanggup menghadapinya..makanya memilih mati / atau mundur...dan ironisnya kematian dan kemunduran itu dilihat dari manapun sama sekali nggak menyelesaikan masalah
jadi gimana pendapat agan-agan soal ini
baiklah jadi inti dari trit ini adalah , sebenarnya ane ingin mempertanyakan hal ini.
kalau menurut cara pandang agan tentang mana yang lebih baik antara
nah ini yang dimaksud dengan mempertanggungjawabkan kerasabersalahan /? , ya kalau memang merasa bersalah ya
dan lagi tindakan melarikan diri yang dilakukan justru ketika sedang panas-panasnya / lagi dalam suasana kalang kabut , daripada kabur kenapa tidak dicoba selesaikan dulu ? kalau udah kelar terus mundur / bundir mungkin lebih baik ..tapi meninggalkan tanggung jawab di suasana kacau bukannya bikin tambah kacau dan nambah masalah baru ya
kasus tragedi sewol dan pertanggungjawaban ke wali murid belum kelar eh malah harus menggelar pemakaman wakasek , udahlah berat bagi keluarga yang ditinggalkan , sekolah yang ditinggalkanpun harus kalang kabut lagi nyari wakasek baru belum persiapan dan pengalihan tugasnya..
kasus tragedi sewol belum kelar eh gara2 PM ngundurin diri musti ngadain pemilihan PM lagi
ataukah mereka cum mentingin ego dan harga diri daripada tanggung jawab ke depannya ?
tidak bisakan mundur / bunuh diri setelah kasus selesai , minimal sampai semua korban ditemukan?
yang menjadi perhatian saia disini bukan banyaknya korban ataupun kronologi kecelakaannya , tetapi cara pertanggungjawaban dan kerasabersalahan /? orang-orang yang merasa bertanggung jawab atas peristiwa ini. mulai dari kapten kapal yang melarikan diri / menyelamatkan diri sendiri saat kejadian ..wakil kepala sekolah SMU yang bunuh diri karena merasa bersalah kenapa siswa2nya mati sementara dia masih hidup , serta PM korea yang mengundurkan diri karena kejadian ini ..
inti cerita 3 orang ini sama sih sebanarnya, sama-sama melarikan diri , bedanya yang dua secara terhormat yang satu lagi caranya malu-maluin..
yang kabur sih kayaknya engga usah dibahas ya karena udah jelas emang engga banget..lalu bagaimana dengan wakasek yang bunuh diri serta PM yang mengundurkan diri ?
disatu sisi mungkin mereka dianggap keren karena rela mati dan rela mundur karena perasaan bersalah yang teramat sangat..dengan kata lain = sportif dan ksatria.. tapi disisi lainnya mereka keliatan sedang lari dari masalah karena nggak sanggup menghadapinya..makanya memilih mati / atau mundur...dan ironisnya kematian dan kemunduran itu dilihat dari manapun sama sekali nggak menyelesaikan masalah
jadi gimana pendapat agan-agan soal ini
baiklah jadi inti dari trit ini adalah , sebenarnya ane ingin mempertanyakan hal ini.
kalau menurut cara pandang agan tentang mana yang lebih baik antara
1. Mati karena merasa bersalah
atau
2. Hidup untuk mempertanggungjawabkan kesalahan
Spoiler for tanggapan:
Quote:
nah ini yang dimaksud dengan mempertanggungjawabkan kerasabersalahan /? , ya kalau memang merasa bersalah ya
dan lagi tindakan melarikan diri yang dilakukan justru ketika sedang panas-panasnya / lagi dalam suasana kalang kabut , daripada kabur kenapa tidak dicoba selesaikan dulu ? kalau udah kelar terus mundur / bundir mungkin lebih baik ..tapi meninggalkan tanggung jawab di suasana kacau bukannya bikin tambah kacau dan nambah masalah baru ya
kasus tragedi sewol dan pertanggungjawaban ke wali murid belum kelar eh malah harus menggelar pemakaman wakasek , udahlah berat bagi keluarga yang ditinggalkan , sekolah yang ditinggalkanpun harus kalang kabut lagi nyari wakasek baru belum persiapan dan pengalihan tugasnya..
kasus tragedi sewol belum kelar eh gara2 PM ngundurin diri musti ngadain pemilihan PM lagi
ataukah mereka cum mentingin ego dan harga diri daripada tanggung jawab ke depannya ?
tidak bisakan mundur / bunuh diri setelah kasus selesai , minimal sampai semua korban ditemukan?
Diubah oleh gha.in 27-04-2014 13:13
0
3.8K
22
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan