http://m.rmol.co/news.php?id=198936

Senin, 13 April 2015
Para pelaku usaha mulai waswas dengan kondisi perekonomian nasional saat ini.

Mereka merasa kenaikan BBM disusul kenaikan gas elpiji dan tarif dasar listrik plus lemahnya rupiah terhadap dolar AS telah membuat ekonomi Indonesia berada dalam lampu kuning.

Kalau pemerintah tidak segera bertindak, banyak industri nasional terancam gulung tikar.

"Sekarang (ekonomi nasional) sudah lampu kuning. Sebab, dari biaya produksi mengalami kenaikan tapi barangnya susah dijual karena menurunkan daya beli masyarakat akibat kenaikan BBM, gas elpiji, dan listrik tadi," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani kepada Kantor Berita Politik RMOL Minggu malam.

Beberapa waktu lalu Apindo menerima laporan dari sektor-sektor usaha yang intinya semua mengalami penurunan produksi. Misalnya, sektor makanan dan mimunan produksinya telah turun sebesar 10 persen. Lalu sektor otomotif, khususnya sepeda motor turun 18 persen.

"Untuk industri mobil lebih besar lagi yaitu turun 20 persen dibanding periode yang sama dengan tahun lalu. Dunia properti juga mengalami pelambatan sampai 30 persen dan ritel sebesar 20 persen," beber Hariyadi. [zul]



KOMENG:

"APINDO itu apa sih? Organisasi abal-abal bikinan panasbung ya?!
Kalo ga suka mending invest di Uganda sana!!"

:nastakmode off








NB: Kumendannya para pengusaha se-Indonesia (APINDO) uda ikut ambil suara. Artinya kondisi penurunan omset bahkan beberapa minus yg dikeluhkan kawan2 kaskuser yg uda share di trit lejen part 1 & 2 , adalah real dan terjadi skala nasional.

Ramein lagi yuk trit lejen kita :
http://m.kaskus.co.id/thread/551a2f3...konomi-bangsa/