[pict]http://4.bp.blogspot.com/_okc86t2fR_M/TU5c7IefhhI/AAAAAAAAACo/LcSI69I1ZTE/s760/Untitled-9%2Bcopy.gif[/pict]
Demam Akik , Akankah bertahan lama ?
[pict]http://assets.kompas.com/original/data/photo/2015/02/08/11125151-02foto12780x390.JPG?v=310&x=[/pict]
Quote:
Jangan heran melihat teman atau kerabat Anda pergi ke mana-mana sembari mengantongi senter kecil.
Kemungkinan besar, teman atau kerabat Anda lagi terkena demam
yang tengah melanda negeri ini: demam batu akik.
Tenang, ini bukan jenis penyakit baru yang membikin lemas tak berdaya. Demam yang satu ini bikin pengidapnya aktif berburu akik. Ya,
batu akik memang makin booming sejak setahun terakhir.
Putut Supriyono, penggemar batu
akik sekaligus manajer pameran batu
akik ACC Media Permata, mengatakan, demam akik bermula dari kegemaran sebagian masyarakat. Lalu, banyak orang yang latah dan ikut-ikutan mengoleksi akik.
Di sisi lain, suplai batu akik juga semakin meningkat. Awalnya, cuma
batu bacan yang menjadi tren. Setelah itu, banyak penambang dan
perajin mulai menggali potensi batu
akik di masing-masing daerahnya.
“Dari situ muncul bermacam jenis
batu akik dari berbagai daerah,” kata
Putut.
Yang menarik, penggemar batu akik
tidak hanya lelaki dan orangtua, lo. Anak muda dan kaum ibu pun mulai
ikut berburu batu akik. Putut bilang,
penggemar batu akik berasal dari
berbagai kalangan, baik usia maupun kelas ekonomi. Buktinya, setiap pameran batu akik yang ia selenggarakan selalu sukses menyedot pengunjung. Sepanjang tahun lalu, dia menggelar sekitar 25
pameran batu akik di berbagai daerah.
Tahun ini, Putut juga berencana
mengadakan pameran serupa di
sejumlah kota, bekerjasama dengan
komunitas penggemar batu akik di
daerah setempat. Total, setidaknya
ada 50 pameran yang bakal digelar
tahun ini. Yang terdekat, ia akan
menyelenggarakan pameran batu
akik di Kota Solo pada awal bulan
depan. “Banyak permintaan datang
dari pengelola mal ataupun dari
pemerintah daerah,” ungkap Putut.
Bisa Tahan Lama ?
Quote:
Tentu, demam batu akik
mendatangkan cuan bagi para
pemain yang terlibat. Budi Suprapto,
penjual batu akik asal Solo, menuturkan, dirinya bisa meraup
omzet Rp 15 juta per bulan dari
bisnis berjualan batu akik. Yang
jelas, perputaran duit dalam bisnis
akik sangat besar. “Rata-rata transaksi jual-beli batu akik per hari saat pameran setidaknya mencapai Rp 500 juta,” beber Putut.
Lantaran uang yang berputar relatif
besar, menurut Putut, booming batu
akik telah menggerakkan laju perekonomian menggelinding lebih
cepat. Sebab, perputaran duit di
bisnis batu akik tidak hanya dinikmati penjual batu. Penambang batu, perajin, maupun pemilik bengkel akik juga ikut menikmati berkah. Demam akik sekaligus juga menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha.
Pertanyaannya: seberapa lama
demam batu akik bertahan? Apakah
bisa bertahan bertahun-tahun atau
hanya demam sesaat layaknya demam tanaman anturium dan
adenium beberapa tahun lalu?
Quote:
Putut optimistis, tren batu akik bisa
bertahan lama, setidaknya hingga
lima tahun ke depan. Suwondo,
kolektor batu akik asal Surabaya,
mengamini, euforia batu akik bisa
bertahan lama. Meski demam batu
akik berakhir, harga batu akik tidak
akan jatuh. “Harga batu akik semakin meningkat karena sumber daya batu akik terbatas dan semakin lama semakin langka,” imbuh Sam Sianata, kolektor batu bergambar.
Quote:
Namun, Nanu, pedagang batu akik di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, menyatakan, tren batu akik cuma musiman. “Harga batu akik akan jatuh dalam beberapa tahun
mendatang karena tren batu akik makin tergerus,” ungkap Nanu.
Dalam kondisi tertentu, demam bisa reda dengan sendirinya. Kalau menurut agan demam akik bisa bertahan Lama atau Tidak ?