sumber : det*kc*m



Jakarta - Fitri 'Spiderkid' kembali memanjat tower SUTET di Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan. Bocah ini sudah berkali-kali memanjat tower dan juga menara BTS yang ada di Jakarta. Tanpa rasa takut Fitri memanjat tower ini dan terkadang menari-nari di atasnya.

Aksi Fitri ini kerap membuat warga sekitar 'jantungan' karena Fitri memanjat tower setinggi 120 meter ini tanpa alat pengaman sama sekali. Meski pernah terjatuh dan harus mendapatkan perawatan di RS Fitri tidak kapok. Begitu sembuh Fitri langsung beraksi dan memanjat tower lagi. Berikut ini adalah 7 tower yang pernah ditaklukkan oleh Fitri 'Spiderkid':

1. Tiang Listrik di Ciputat Tangerang


Fitri memanjat tiang listrik di dekat komplek Kompas yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan. Aksi Fitri ini sempat membuat warga kaget karena dia sempat bergelantungan di tiang listrik.

"Itu ternyata Fitri yang dulu sering manjatin tower," kata kata Kapolsek Ciputat, Kompol Alip, kepada detikcom, Jumat (14/9/2012).

Alip mengatakan, aksi Fitri tak berlangsung lama. Setelah 30 menit berada di atas tiang listrik di dekat komplek Kompas, Ciputat, Fitri akhirnya mau turun.

"Mau turun setelah dikasih uang Rp 50 ribu, dia turun," katanya.


2. Tower BTS di Jl Ir H Juanda Ciputat

Fitri memanjat tower BTS ini pada Senin (10/10/2011) lalu. Aksi bocah ini membuat lalu lintas di Jl H Juanda Ciputat, Tangerang Selatan, macet panjang. Kemacetan ditimbulkan karena banyak pengendara yang melambatkan kendaraannya untuk menonton aksi Fitri.

Kapolsek Ciputat Kompol Alip lantas maju membujuk Fitri turun. Caranya sederhana, Kompol Alip melambai-lambaikan uang Rp 50 ribu.

"Turun, Neng!" kata Kompol Alip.

Melihat ada uang berwarna biru berkibar-kibar, Fitri pun akhirnya turun tanpa bantuan, sekitar pukul 15.00 WIB. Sesampainya di bawah, uang hadiah diberikan dan seorang polisi dari Polsek Ciputat menggendong Fitri dan membawanya ke Mapolsek Ciputat.

Warga pun akhirnya membubarkan diri. Jalanan yang sempat macet pun kembali lancar.


3. Jatuh dari Tembok 10 Meter di Stasiun Duri



Meski cukup ahli melakukan panjat memanjat, Fitri pernah juga terjatuh. Fitri jatuh dari tembok setinggi 10 meter di Stasiun Duri Tambora, Jakarta Barat. Bocah yang sering memanjat bangunan ini, kakinya patah dan harus dirawat di RS Tarakan.

Fitri terjatuh pada Selasa (8/11) lalu saat memanjat tembok ini. Dia terjatuh saat memegang tiang listrik yang digunakan untuk mengalirkan listrik ke atas KRL. Tiba-tiba Fitri terpeleset dan terjatuh.

Saat terbaring dengan kaki digips di RS Tarakan Fitri mengaku kapok memanjat tower dan menyatakan tidak akan mengulanginya lagi.

"Sakit banget. Aku kapok nggak mau manjat tower lagi," kata Fitri, saat ditemui di RS Tarakan Jl Kyai Caringin, Jakarta. Namun begitu sembuh ternyata Fitri kembali beraksi.



4. Tower SUTET di Tomang



Fitri juga pernah memanjat tower SUTET di Tomang, Jakarta Barat, pada 23 Noveber 2011 lalu. Aksi Fitri membuat lalu lintas di Jl Tomang macet panjang. Petugas sempat binggung untuk menurunkan bocah ini.

Fitri akhirnya turun setelah dibujuk oleh petugas kepolisian. Aksi Fitri memanjat tower setinggi 100 meter ini sempat membuat warga ketakutan karena bocah cilik ini memanjat tower ini tanpa pengamaan apapun.


5. Tower SUTET di Tanah Abang



Fitri juga pernah memanjat tower SUTET di belakang Stasiun Tanah Abang pada Kamis (6/9/2011) lalu. Orangtua Fitri, Sumarni, menagis dan mencoba meminta agar Fitri mau turun.

"Itu anak saya yang di atas," kata Sumarni sambil menaggis di bawah tower di Jl KS Tubun, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2011).

Sumarni mengatakan, awalnya dia ingin mengajak Fitri ke rumah saudaranya di Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. "Tapi dia maksa ingin cepat, sehingga Fitri berangkat duluan," katanya.

Fitri kemudian berangkat naik kereta dari Ciputat menuju Tanah Abang dan Sumarni kemudian menyusul. "Pas di jalan saya dapat kabar Fitri manjat tower lagi," kata Sumarni yang mengenakan kerudung hitam ini.


6. Tower SUTET di Pondok Ranji




Seorang bocah perempuan membuat heboh warga karena memanjat tower SUTET di Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan. Bocah ini ternyata Fitri 'Spiderkid', bocah yang memang biasa memanjat menara dan tower di Jakarta.

"Informasinya memang tadi pagi ada, katanya Fitri, dia memang sudah puluhan kali memanjat tower," kata salah seorang petugas Polsek Ciputat, Jumat (21/12/2012).

Fitri memanjat tower di Pondok Ranji pada pukul 06.30 WIB. Fitri memanjat tower itu kemudian menari-nari di atas tower tersebut. Warga yang kaget hanya bisa melihatnya dari bawah. Petugas kepolisian kemudian mendatangi lokasi SUTET itu dan meminta Fitri untuk turun.

"Dia akhirnya mau turun setelah dibujuk oleh petugas kepolisian," kata Sohidin, salah seorang warga kawasan itu kepada det*kc*m.


7. Atap Rumah Kak Seto



Fitri juga pernah memanjat atap rumah Kak Seto pada Kamis (31/3/2011) lalu. Peristiwa ini terjadi saat Fitri bertemu dengan Kak Seto di Cirendeu Permai No 13, Tangerang Selatan, Banten.

"Di sini berbagai aktivitas beragam, dia suka. Tapi tadi pagi sempat marah karena ditinggal ibunya pulang mengambil baju. Dia sempat naik ke genteng," kata Kak Seto, sapaan akrab sahabat anak itu.

Saat ini, Fitri masih berada di rumah Kak Seto di Cirendeu Permai No 13, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (31/3/2011). Sementara itu Fitri mengaku hal itu dilakukan karena kesal ibunya pergi tidak bilang-bilang.

"Iya, aku ditinggal sama ibu, aturan bilang dulu sama orang, ibu pergi, tapi dia nggak bilang dulu, ya udah aku pergi," kata Fitri yang mengenakan kaos kuning dan celana pink itu sambil tersenyum.

Karena 'ulah' bocah 9 tahun yang akrab disapa Pipit itu, Kak Seto terpaksa harus naik ke atap untuk membujuknya turun. Saat Kak Seto hendak naik, Fitri sempat mengancam akan melompat.

"Dia sempat mengancam akan melompat kalau saya naik, tapi saya terus bujuk, dia kan senang uang, uangnya untuk ditabung atau dikasih ke orang," kata Kak Seto.

Menurut Kak Seto, gadis kecil yang akrab disapa Fitri itu sebenarnya seorang anak yang cerdas. "Tapi ada masalah komunikasi dan sosialisasi. Anak ini butuh treatment yang profesional sehingga bisa menata kehidupannya kembali," kata Kak Seto.