Info berikut dibuat oleh ane berdasarkan pengalaman ane dan study case dari kasus terdahulu, feel free ya gan sekalian buat share pengalaman agan juga terkait dengan hal-hal terkait SDM/HR di keseharian anda, siapa tau dengan begitu kita bisa lebih memajukan karir dan perusahaan masing-masing.


Tahukah agan? Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja adalah dengan stimulus berupa kompensasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai payment untuk hasil kerja mereka. Kompensasi adalah fungsi yang kompleks atas dasar logis, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan, tidak sekedar tuntutan. Banyak yang kurang menyoroti bahwa hal ini menyangkut banyak faktor emosional dari sudut pandang para karyawan / employee. Bonus dari organisasi mungkin tak cukup membuat karyawan puas dan senang dalam bekerja. Keinginan karyawan juga perlu diperhatikan.







Kenapa ane share ini gan, karena selama ini ane melihat kita sebagai employee/karyawan banyak mengeluh mengenai worthed ga worthed gaji kita, dan dari sisi HR sibuk bertahan dengan argumen bahwa kompensasi dan salary sudah harga mati dari perusahaan.

Padahal faktor emosional dan kenyamanan bekerja serta penilaian kinerja juga mendukung bagaimana karyawan merasakan bahwa kompensasi sudah setara dengan output yang mereka hasilkan, betul tidak gan?

Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan, atau agan-agan yang kebetulan memegang posisi manajemen dan pengambil keputusan adalah mungkin dengan:
Pengembangan yang mencakup training, workshop dan hal yang bersifat mengembangkan karyawan pada kompetensi mereka secara general.


Promosi dan penempatan juga menentukan parameter karyawan akan merasa puas tidak puas dengan kompensasi mereka. Kenapa? Agan tentunya tahu dong ketika agan merasa frustasi di pekerjaan, tetapi secara gaji agan merasa sudah cukup dan berlebih, itu bisa jadi karena agan merasa ada yang tidak pas/kurang dengan posisi dan penempatan. Hal semacam ini harus dikomunikasikan dengan HRD agan sekalian, jangan cuma diam dan mendem derita aja sendiri dan pada akhirnya menyebabkan agan punya pikiran bahwa mungkin harus minta lebih supaya merasa lebih nyaman dan aman. (nah ini yang sering terjadi). Disinilah sebenarnya cikal bakal politik kantor dan juga korupsi waktu dan juga dana Yang sebenarnya berasal dari kita sendiri


Jadi kalau agan-agan sekalian merasa gaji udah belasan juta tapi masih insecure, harus melihat kembali, mungkin salah satu faktor dari tulisan ane menjadi penyebab, bukan semata kompensasi kurang, secara emosional agan belum tercukupi, mungkin bisa dari benefit dan hal hal lain yang harus dicari tahu bersama, disinilah peran HRD menjadi penting tidak hanya secara buat bayar payrol doang, tapi sebagai strategic planner untuk masa depan karyawan di perusahaan yang terkait.

ada agan yang share juga nih: