- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Lifement Achievement" untuk Tan Joe Hok


TS
bintangsongo
"Lifement Achievement" untuk Tan Joe Hok

Spoiler for Tan Joe Hok:

Spoiler for Tan Joe Hok:

Quote:
Legenda bulu tangkis Indonesia, Tan Joe Hok, menerima penghargaan lifetime achievement dari Inspiro dan Flypower, Jumat (10/4/2015). Pria berusia 77 tahun tersebut mengaku terharu atas apresiasi yang diterimanya.
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian Kejuaraan Single Badminton Open Championship 2015. Kehadiran Tan Joe Hok diharapakan bisa menginspirasi prestasi bulu tangkis Indonesia yang tengah surut belakangan ini.
"Saya sangat terharu, perjuangan saya ada penerusnya. Saya menaruh perhatian besar kepada Haryanto Arbi. Semoga bulu tangkis semakin maju," ucap Tan Joe Hok di Senayan, Jumat (10/4/2015).
Rencananya, penghargaan ini bakal diberikan reguler setiap tahun. Khusus edisi kali ini, usia dan prestasi jadi barometer penilaian.
"Kalau Tan Joe Hok kan juara All-England pertama," ucap CEO Flypower Haryanto Arbi yang juga merupakan mantan atlet bulu tangkis tanah air.
Sementara itu, Wasekjen PBSI Ahmad Budiarto menilai penghargaan untuk Tan Joe Hok tergolong tepat karena dia juga sukses sebagai pelatih saat Indonesia meraih Piala Thomas 1984.
"Sepak terjangnya di dalam dan luar arena senantiasa mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Menurut saya, karakter juara Tan Joe Hok cocok jadi panutan atlet-atlet bulu tangkis masa depan Indonesia," jelasnya.
"Jangan jadikan saya pahlawan, saya hanya perintis". Kalimat itu terucap dari seorang legendaris bulu tangkis Indonesia, Tan Joe Hok.
Tan Joe Hok adalah sang perintis, seorang pionir. Dialah yang membuat Indonesia menjadi raksasa bulutangkis dunia.
Atlet keturunan etnis Tionghoa itu merupakan orang pertama Indonesia yang merebut piala Thomas pada tahun 1959. Dia pula orang pertama Indonesia yang merebut mahkota tunggal All England tahun 1959.
Namun Tan Joe Hok boleh jadi ditakdirkan untuk menjadi petarung sepanjang hidupnya. Di luar lapangan badminton, dia harus berjuang untuk merobohkan tembok diskriminasi yang saat itu mengurung warga keturunan Tionghoa.
Hancur hatinya ketika dia harus mengantre untuk memperoleh surat keterangan K-1 agar anak-anaknya bisa bersekolah di Indonesia. Tapi Tan tetap berjuang. Dia sangat bersyukur akan keadaannya dulu dan sekarang. “Saya pikir Tuhan menjadikan segala sesuatunya tepat pada waktunya,” katanya.
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian Kejuaraan Single Badminton Open Championship 2015. Kehadiran Tan Joe Hok diharapakan bisa menginspirasi prestasi bulu tangkis Indonesia yang tengah surut belakangan ini.
"Saya sangat terharu, perjuangan saya ada penerusnya. Saya menaruh perhatian besar kepada Haryanto Arbi. Semoga bulu tangkis semakin maju," ucap Tan Joe Hok di Senayan, Jumat (10/4/2015).
Rencananya, penghargaan ini bakal diberikan reguler setiap tahun. Khusus edisi kali ini, usia dan prestasi jadi barometer penilaian.
"Kalau Tan Joe Hok kan juara All-England pertama," ucap CEO Flypower Haryanto Arbi yang juga merupakan mantan atlet bulu tangkis tanah air.
Sementara itu, Wasekjen PBSI Ahmad Budiarto menilai penghargaan untuk Tan Joe Hok tergolong tepat karena dia juga sukses sebagai pelatih saat Indonesia meraih Piala Thomas 1984.
"Sepak terjangnya di dalam dan luar arena senantiasa mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Menurut saya, karakter juara Tan Joe Hok cocok jadi panutan atlet-atlet bulu tangkis masa depan Indonesia," jelasnya.
"Jangan jadikan saya pahlawan, saya hanya perintis". Kalimat itu terucap dari seorang legendaris bulu tangkis Indonesia, Tan Joe Hok.
Tan Joe Hok adalah sang perintis, seorang pionir. Dialah yang membuat Indonesia menjadi raksasa bulutangkis dunia.
Atlet keturunan etnis Tionghoa itu merupakan orang pertama Indonesia yang merebut piala Thomas pada tahun 1959. Dia pula orang pertama Indonesia yang merebut mahkota tunggal All England tahun 1959.
Namun Tan Joe Hok boleh jadi ditakdirkan untuk menjadi petarung sepanjang hidupnya. Di luar lapangan badminton, dia harus berjuang untuk merobohkan tembok diskriminasi yang saat itu mengurung warga keturunan Tionghoa.
Hancur hatinya ketika dia harus mengantre untuk memperoleh surat keterangan K-1 agar anak-anaknya bisa bersekolah di Indonesia. Tapi Tan tetap berjuang. Dia sangat bersyukur akan keadaannya dulu dan sekarang. “Saya pikir Tuhan menjadikan segala sesuatunya tepat pada waktunya,” katanya.
Quote:
Nomor Tunggal Bulutangkis Indonesia Menyedihkan!
Quote:
Pebulutangkis legendaris Indonesia, Tan Joe Hok, sedih melihat kondisi nomor tunggal bulutangkis saat ini. Menurutnya, saat ini Indonesia hanya punya nomor ganda sebagai unggulan.
Prestasi nomor tunggal saat ini memang tidak sementereng prestasi yang dimiliki oleh nomor ganda. Hal ini disayangkan oleh Tan Joe Hok. Pasalnya, Indonesia punya potensi untuk memajukannya.
"Saat ini saingan tambah banyak. Jadi kita harus lebih giat. Kita harus merintis dan membangunnya. Kalau kita bersatu, kita pasti bisa," tutur Tan Joe Hok, saat ditemui dalam acara Flypower Single Badminton Open Championship 2015, Jumat (10/4/2015).
Tan Joe Hok menilai, kejuaraan bulutangkis tunggal seperti yang digagas Haryanto Abi dan Candra Wijaya ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Menurutnya, harus ada orang yang peduli demi memperbaiki kondisi nomor tunggal Indonesia.
"Saya sampai menangis, karena senang masih ada orang yang peduli. Saya yakin kita pasti bisa berprestasi lagi," paparnya sambil meneteskan air mata.
Juara All England 1959 itu berharap akan ada kejuaraan bulutangkis lain di kemudian hari. Ia yakin kejuaraan seperti ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi atlet-atlet bulutangkis tunggal Indonesia.
Prestasi nomor tunggal saat ini memang tidak sementereng prestasi yang dimiliki oleh nomor ganda. Hal ini disayangkan oleh Tan Joe Hok. Pasalnya, Indonesia punya potensi untuk memajukannya.
"Saat ini saingan tambah banyak. Jadi kita harus lebih giat. Kita harus merintis dan membangunnya. Kalau kita bersatu, kita pasti bisa," tutur Tan Joe Hok, saat ditemui dalam acara Flypower Single Badminton Open Championship 2015, Jumat (10/4/2015).
Tan Joe Hok menilai, kejuaraan bulutangkis tunggal seperti yang digagas Haryanto Abi dan Candra Wijaya ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Menurutnya, harus ada orang yang peduli demi memperbaiki kondisi nomor tunggal Indonesia.
"Saya sampai menangis, karena senang masih ada orang yang peduli. Saya yakin kita pasti bisa berprestasi lagi," paparnya sambil meneteskan air mata.
Juara All England 1959 itu berharap akan ada kejuaraan bulutangkis lain di kemudian hari. Ia yakin kejuaraan seperti ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi atlet-atlet bulutangkis tunggal Indonesia.
Quote:
Mudah-mudahan masa kejayaan Indonesia di bidang (olahraga) bulutangkis dalam semua event dunia dapat kembali lagi...





Quote:
Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Spoiler for buka:

Diubah oleh bintangsongo 10-04-2015 16:45
0
3.6K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan