TEMPO.CO, Medan - Sebuah kapal
tanker pengangkut minyak milik PT
Pertamina yang sedang dalam
perbaikan atau docking di Pelabuhan
Belawan, Sumatera Utara, meledak.
Tiga pekerja galangan kapal PT
Waruna Nusa Sentana (WNS) tewas
dengan luka bakar serius di sekujur
tubuh. Ketiga pekerja galangan
kapal PT WNS itu sempat dilarikan
ke Rumah Sakit Pirngadi Medan,
tapi nyawa mereka tak tertolong.
External Relation PT Pertamina
Marketing Operation Region I
Sumatera Bagian Utara Zainal
Abidin menyatakan kapal tanker MT
Palu Sipat berkapasitas 17.500
LTDW buatan PT PAL Surabaya
meledak saat docking di Pelabuhan
Belawan.
"Benar, kapal MT Palu Sipat
meledak saat perbaikan di area
perusahaan rekanan Pertamina,
yakni PT WNS, yang khusus
memperbaiki kapal milik Pertamina,"
kata Zainal Abidin kepada Tempo,
Selasa, 14 April 2015.
Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan
Belawan Ajun Komisaris Besar
Aswin Sipayung mengatakan belum
mengetahui penyebab meledaknya
MT Palu Sipat. Polisi belum berani
masuk ke dalam kapal karena masih
ada potensi terjadi ledakan susulan.
"Kapal masih bau gas. Kami belum
bisa menyimpulkan penyebab
ledakan," kata Aswin kepada Tempo.
"Kami belum bisa menyimpulkan
penyebab ledakan karena penyidik
belum berani masuk ke salah satu
ruangan kapal yang diduga menjadi
penyebab ledakan karena masih
dipenuhi bau gas," kata Aswin
kepada Tempo.
Tiga pekerja PT NWS yang tewas
dalam peristiwa itu masing-masing
berisinial PS, S, dan Su. Seluruh
jenazah mengalami luka bakar
serius di sekujur tubuh. Kondisi
jenazah terbakar cukup parah.
Untuk memastikan penyebab
ledakan, menurut Aswin, polisi
memerlukan waktu agak lama.
"Karena kapal itu memiliki banyak
ruangan. Jadi penyidik dan petugas
laboratorium forensik harus esktra
teliti agar tidak salah
menyimpulkan," ujar Aswin.
m.tempo.co/read/news/2015/04/14/090657750/kapal-tanker-pertamina-meledak-tiga-pekerja-tewas. Apakah salah jokwi