iPhone dan Blackberry, mestinya tidak perlu dibanding-bandingkan. Ya, pasalnya di zaman smartphone ini, platform iOS menempati urutan kedua terbanyak di dunia, berada di bawah Android. Lalu Blackberry ada di mana?

Beberapa tahun lalu di awal kemunculannya, produk besutan vendor asal Kanada itu begitu berkesan di hati semua pecinta smartphone, karena memang Blackberry inilah yang sebenarnya pionirnya smartphone. Tetapi kemunculan para kompetitornya itu, membuat vendor Kanada ini harus tertinggal cukup jauh, dan bahkan posisinya saat ini ada di belakang platform Windows Phone besutan Microsoft yang menempati peringkat ketiga di dunia.

Meskipun platform Blackberry ketinggalan agak jauh, politisi Inggris Ed Miliband dalam sebuah sesi wawancara dengan presenter Absolute Radio, seperti dikutip DigitalTrends, Jumat (3/4/2015), mengatakan dirinya lebih memilih Blackberry untuk saat ini, dan berhenti menggunakan iPhone favorit sebelumnya. Mengapa demikian?

Miliband menjelaskan, awalnya saat sedang berkampanye selama Pemilu parlemen di Inggris, ia terobsesi dengan iPhone-nya, di mana ia menjadi terus-menerus memeriksa Twitter dan membaca komentar politik di berbagai aplikasi media sosial smartphone-nya itu. Dan selepas pemilu pun, ia tetap melakukan hal itu, seperti sudah kecanduan berat.

Namun kini, salah satu cara yang ia lakukan untuk menjauh dari handset besutan Apple itu, Miliband memutuskan untuk menggunakan smartphone BlackBerry karena “fungsinya terbatas”, wah!

“Orang-orang ingin selalu menghina pembuat Blackberry, karena mereka merasa sulit melakukan banyak hal kalau menggunakan Blackberry. Tapi hal yang baik dari BlackBerry itu adalah bahwa fungsinya lebih terbatas,” ujar Miliband yang juga pernah diundang menjadi dosen tamu di Harvard University.

Rasanya apa yang dituturkan Miliband bukan isapan jempol ya Jerukers, pasalnya aplikasi bawaan BlackBerry jika dibandingkan dengan Android dan iOS, masih dirasakan kurang, bahkan banyak aplikasi yang absen di store-nya.

Selain itu, meskipun Blackberry sudah beberapa kali merilis produk baru seperti BlackBerry Paspor dan BlackBerry Classic, banyak ulasan yang mengungkapkan bahwa kekurangan yang lama masih tetap ada di handset barunya.

sumber : garagara.id