- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Bara Api Panas Penyelamat


TS
septiamujizat
Bara Api Panas Penyelamat
Terkadang aku merasa bingung, aku ada dimana dan harus kemana? Aku terjebak diantara banyak pilihan, kesepian ditengah keramaian. Mataku seakan melihat kenikmatan di setiap jalan, tapi ketika aku mencoba melangkah dan mendekati salah satunya, rasanya hati ini terpaku dan tak mau mengikuti. Ternyata mata hatiku melihat keburukan dijalan-jalan yang penuh kenikmatan itu.
Mata hatiku melihat dengan bantuan cahaya kebenaran, yang berasal dari bara api yang ku genggam. Walau tak utuh bara api tersebut tapi aku tak berani melepaskan, karena jika kulepaskan mata hatiku takkan mampu lagi melihat kebenaran.
Panas, memang panas sekali rasanya. Hampir saja aku buang semua bara api tersebut. Sedikit demi sedikit kutinggalkan hingga mata hatiku sedikit kegelapan, aku menjadi pria tanpa pendirian. Aku tak berani lepas dari kebenaran, tapi aku juga menghampiri jalan kenikmatan yang ku kira tidak mengandung keburukan. Tapi ternyata karenanya aku terjatuh kesakitan, mungkinkah ini teguran dari Tuhan? Nikmat yang kurasa tak sebanding dengan sakit yang kuderita, aku pun terjerat terperangkap didalam kegelapan, tersesat dan kebingungan dengan sedikit cahaya kebenaran.
Rasanya aku menyesal tidak menggenggam utuh bara api kebenaran. Memang panas tapi dengannya aku tak akan tersesat ditengah jalan kehidupan, tak akan tertipu dengan kesesatan yang dibalut dengan kenikmatan. Walau sulit aku ingin mencoba kembali memegang erat bara api kebenaran, meninggalkan jalan yang penuh dengan kesesatan, melawan arus dari kebanyakan orang yang tergoda oleh kenikmatan. Ya, ku tegaskan hati untuk kembali, ke jalan yang menuju ridha Ilahi, yang penuh rintangan namun pasti akan kulewati. Aamiin.
Mata hatiku melihat dengan bantuan cahaya kebenaran, yang berasal dari bara api yang ku genggam. Walau tak utuh bara api tersebut tapi aku tak berani melepaskan, karena jika kulepaskan mata hatiku takkan mampu lagi melihat kebenaran.
Panas, memang panas sekali rasanya. Hampir saja aku buang semua bara api tersebut. Sedikit demi sedikit kutinggalkan hingga mata hatiku sedikit kegelapan, aku menjadi pria tanpa pendirian. Aku tak berani lepas dari kebenaran, tapi aku juga menghampiri jalan kenikmatan yang ku kira tidak mengandung keburukan. Tapi ternyata karenanya aku terjatuh kesakitan, mungkinkah ini teguran dari Tuhan? Nikmat yang kurasa tak sebanding dengan sakit yang kuderita, aku pun terjerat terperangkap didalam kegelapan, tersesat dan kebingungan dengan sedikit cahaya kebenaran.
Rasanya aku menyesal tidak menggenggam utuh bara api kebenaran. Memang panas tapi dengannya aku tak akan tersesat ditengah jalan kehidupan, tak akan tertipu dengan kesesatan yang dibalut dengan kenikmatan. Walau sulit aku ingin mencoba kembali memegang erat bara api kebenaran, meninggalkan jalan yang penuh dengan kesesatan, melawan arus dari kebanyakan orang yang tergoda oleh kenikmatan. Ya, ku tegaskan hati untuk kembali, ke jalan yang menuju ridha Ilahi, yang penuh rintangan namun pasti akan kulewati. Aamiin.


anasabila memberi reputasi
1
793
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan