- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Upaya Global Diperlukan Guna Melindungi Bumi dari Serangan Asteroid


TS
mode.last
Upaya Global Diperlukan Guna Melindungi Bumi dari Serangan Asteroid
Upaya Global Diperlukan Guna Melindungi Bumi dari Serangan Asteroid
Para anggota PBB bertemu dengan astronaut dan kosmonaut terkemuka pada pekan ini di New York untuk mulai mengimplementasikan rencana darurat internasional pertama untuk melindungi Bumi dari bencana hantaman asteroid.
Enam penjelajah antariksa yang terlibat dalam diskusi PBB tersebut membahas upaya pertahanan asteroid pada Jumat (25 Oktober) dalam sebuah konferensi pers yang dipandu pakar astrofisika Neil deGrase Tyson di American Museum of Natural History. Tujuan mereka: mengatasi ancaman sangat nyata yang ditimbulkan objek dekat Bumi (near-Earth object atau NEO), atau asteroid yang berkeliaran di dalam radius orbit Bumi dengan matahari. Anda dapat melihat video diskusi tersebut di sini.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa ada sekitar satu juta asteroid dekat Bumi yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi Bumi, namun hanya sebagian kecil dari objek tersebut yang dapat terdeteksi teleskop. Ada sekitar 100 kali lipat lebih banyak asteroid yang berkeliaran di antariksa dibandingkan dengan jumlah yang pernah ditemukan, kata Edward Lu, seorang mantan astronaut NASA dan salah satu pendiri kelompok nirlaba B612 Foundation yang merupakan penasihat strategi pertahanan asteroid. “Tantangan kami adalah untuk menemukan asteroid tersebut terlebih dahulu, sebelum benda itu menghantam kita,” ujar Lu.
Untuk membantu mencapai tujuan ini, Lu turut mendirikan sebuah organisasi yang disebut B612 Foundation pada 2002. Saat ini, kelompok tersebut mengembangkan pembangunan teleskop inframerah antariksa secara swasta – yang dinamakan Sentinel Space Telescope – dengan tujuan utama menemukan asteroid yang mengancam. Yayasan ini berharap untuk meluncurkan teleskop itu pada 2018.
Teleskop Sentinel akan membantu badan-badan antariksa mengidentifikasi ancaman objek-objek yang dekat dengan Bumi beberapa tahun sebelum mereka menghantam Bumi, memberikan badan-badan antariksa dan pemerintah waktu yang cukup untuk bertindak, tutur Lu dan koleganya. Tindakan semacam itu diikuti dengan mengirimkan sebuah kapal luar angkasa – atau beberapa kapal luar angkasa, bergantung ukuran batu antariksa tersebut – menuju asteroid, tentu saja, dengan tujuan untuk menghancurkannya.
Teknologi dan pendanaan untuk mengubah arah laju asteroid dengan cara ini sudah ada sebelumnya, seperti dijelaskan panel tersebut, namun Association of Space Explorers, sebuah kelompok yang meliputi astronaut yang masih aktif dan sudah pensiun, memutuskan untuk melibatkan PBB dalam upaya pengambilan keputusannya guna menghindari tindakan yang dianggap menyimpang secara nasional dalam kondisi darurat.
“Pertanyaannya adalah, ke mana Anda akan mengalihkannya (asteroid)?” ujar mantan astronaut NASA dan salah satu pendiri B612 Russell Schweickart dalam konferensi pers tersebut. “Jika ada sesuatu yang salah di tengah upaya defleksi, Anda bisa menimbulkan kekacauan di negara lainnya yang sebelumnya tidak berisiko. Dan, oleh karena itu, keputusan hal yang perlu dilakukan, bagaimana melakukannya, dan sistem apa yang dapat digunakan harus dikoordinasikan secara internasional. Itulah alasan kita membawa hal ini ke PBB.”
Panel itu berharap bahwa diskusi dengan PBB pada pekan ini – yang merupakan lanjutan dari diskusi pada 2008, saat panel tersebut mempresentasikan kepada PBB dengan rancangan awal dari sebuah laporan berjudul “Asteroid Threats: A Call for Global Response” – akan meningkatkan kesadaran publik terhadap ancaman tersebut dengan mudah, dan mendorong para pembuat kebijakan untuk membuat rencana dan menunjuk pemimpin untuk menangani ancaman dalam waktu yang tepat.
Ledakan dari asteroid seukuran truk di Chelyabinsk,Rusia, pada Februari lalu - yang menghancurkan jendela di seluruh kota tersebut dan melukai lebih dari 1000 orang – membantu menarik perhatian publik atas hal yang menurut para panelis merupakan ancaman terhadap planet ini yang sering kali diabaikan dan kurang diperhatikan.
“Hal tersebut menyebabkan perbedaan pada pembuat kebijakan yang menyadari bahwa ini bukan sekadar konsep fiksi ilmiah, atau sesuatu yang akan terjadi dalam 100 atau 500 tahun di masa mendatang,” kata Thomas Jones, mantan astronaut NASA dan ilmuwan peneliti senior di Florida Institute for Human and Machine Cognition, kepada SPACE.com dalam konferensi pers tersebut. “Fakta bahwa hal itu terjadi saat ini, saya pikir, membuktikan kenyataan tersebut.”
Rekomendasi yang dipresentasikan kelompok itu kepada PBB pada pekan ini memberikan sebuah uraian tentang langkah yang dapat diterapkan oleh pemerintah dalam kondisi darurat. Namun, detail rekomendasi tersebut masih sedang dalam pengerjaan, ujar Schweickart.
sembur:
http://id.berita.yahoo.com/upaya-glo...121542583.html
Uploaded with ImageShack.com
Asteroid Berkekuatan Setara Bom Nuklir Kemungkinan Hantam Bumi pada 2032
Sejumlah astronom menemukan asteroid baru pekan ini. Mereka mengatakan asteroid itu berpotensi menghantam Bumi pada 26 Agustus 2032.
Asteroid 2013 TV35 ditemukan pada Sabtu, 12 Oktober 2013, oleh Gennady Borisov, dari Obervatorium Astrofisika Krimea (Crimean Astrophysical Observatory) di Ukraina. Saat itu dia sedang mengamati rasi bintang Camelopardalis untuk melihat komet.
Para astronom kemudian melacak pergerakan asteroid dengan lebar 400 meter itu selama beberapa hari. Mereka juga melihat catatan sejarah untuk mencari tahu apakah asteroid itu sudah pernah terlihat sebelumnya. Para astronom akhirnya dapat mengetahui orbit asteroid tersebut, yang berada di sekitar matahari. Benda luar angkasa itu merupakan sebuah asteroid Apollo dengan periode rotasi empat tahunan. Selama itu asteroid itu menjauh sampai keluar orbit Mars, lalu kembali menerobos orbit Bumi.
Karena Asteroid 2013 TV35 kemungkinan akan menerobos orbit Bumi, beberapa pihak menjadi waspada dan memunculkan sejumlah kekhawatiran. Asteroid itu berada 7,5 juta kilometer dari Bumi, sehingga dikategorikan sebagai “Asteroid Berpotensi Berbahaya.”
Asteroid ini berpotensi menghantam Bumi pada 26 Agustus 2032, dan juga mendapat rating satu dari 10 rating dalam daftar Torino Impact Hazard Scale (skala dampak tumbukan benda langit). Untuk saat ini, hal itu hanya berupa perkiraan karena asteroid ini merupakan sebuah temuan baru. Tidak ada tingkatan bahaya yang luar biasa dan pengamatan lebih lanjut kemungkinan akan menurunkan ratingnya menjadi nol (yang berarti tidak memiliki risiko tumbukan).
Saat ini, rasio kemungkinan asteroid menghantam bumi adalah 1 berbanding 63.000, sehingga kecil kemungkinan 2013 TV35 akan menghantam planet tempat kita tinggal. Namun, karena pengamatan hanya dilakukan selama tujuh hari, kemungkinan kesalahan penghitungan cukup besar, dan potensi hantaman asteroid pada 26 Agustus 2032 bisa jadi keliru.
Informasi mengenai orbit asteroid akan diketahui lebih pasti seiring dengan dilakukannya pengamatan yang lebih mendalam, dan nantinya kita akan mengetahui apakah asteroid ini benar-benar berbahaya bagi manusia di Bumi.
Yang menjadi kekhawatiran terbesar terkait 2013 TV35 adalah fakta bahwa asteroid ini memiliki lebar 400 meter.
Jika asteroid sebesar dan secepat 2013 TV35 menghantam Bumi, tumbukannya setara dengan bom nuklir berkekuatan 2.500 megaton. Sebagai referensi, bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan, Tsar Bomba, hanya berkekuatan 50 megaton.(ab/wy)
(sumber gambar: Reuters)
sembur:
http://id.berita.yahoo.com/asteroid-...121837886.html
Bumi Diperkirakan Kiamat Tahun 2032
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Meski selalu meleset, tetap saja ada pihak yang mengumbar ramalan tentang datangnya armagedon atau kiamat kembali.
Termutakhir, Bumi dapat berakhir pada 26 Agustus 2032, demikian ramalan para astronom Ukraina.
Mereka mengungkapkan, sebuah asteroid dengan lebar 13 ribu kaki (sekitar 3.962 meter) sedang menuju bumi, dan dapat menabrak Bumi dengan kekuatan 2.500 hulu ledak nuklir dalam 19 tahun mendatang.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Crimean Astrophysical Observatory menemukan asteroid sangat besar itu, yang dinamai 2013 TV135, pada pekan lalu dan komunitas ilmiah internasional menganggapnya sebagai salah satu dari dua asteroid paling berbahaya yang pernah tercatat.
Namun, kemungkinan objek tersebut menabrak bumi diperkirakan 1 berbanding 63.000. Itu berarti bahwa terdapat 99,9984 persen kemungkinan kehidupan di bumi akan tetap berjalan normal.
Meski begitu, kemungkinan tersebut terhitung relatif tinggi, mengingat kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai lebih dari 100.000 mil persegi dan mengubah iklim bumi selama bertahun-tahun yang akan datang.
Kalau meleset, asteroid itu akan sangat dekat melewati bumi - 1 juta mil dari orbit bumi, lapor kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Akibatnya, NASA menganggap objek ini "berpotensi bahaya." Para ilmuwan juga telah memberi peringkat bahaya 1 dari 10 dalam Skala Torino.
Jika 2013 TV135 ini menabrak bumi, dampaknya diperkirakan sekitar 2.500 megaton daya ledak. Jika menghantam daerah penduduk, akan sangat membahayakan.
Asteroid yang lebih kecil yang pernah menghantam bumi telah mengakhiri masa dinosaurus 65 juta tahun yang lalu. Asteroid itu diperkirakan memiliki diameter 6 mil.
Setelah astronom Ukraina melihat objek tersebut pekan lalu, astronom-astronom dari Spanyol, Itali dan Siberia, Rusia, mengkonfirmasi keberadaan 2013 TV 135 tersebut.
Asteroid itu akan semakin dekat pada 2024, memungkinkan para ilmuwan untuk mengkaji orbitnya dan dimana ia akan cenderung menabrak.
Asteroid lainnya, 2007 VK184, diyakini memiliki kesempatan terbesar menabrak bumi. Objek berukuran 420 kaki (sekitar 128 meter) tersebut dikatakan memiliki kemungkinan 1 berbanding 2.700 menabrak bumi pada 2048. Ini adalah satu-satunya asteroid yang memiliki peringkat 1 pada Skala Torino.
sembur lagi:
http://id.berita.yahoo.com/bumi-dipe...090338661.html
jadi ngeri yak gan..
tapi hikmah dari semua ini adalah dunia baru bisa berstu dan rukun dgn satu komando
boleh dong gan..

Para anggota PBB bertemu dengan astronaut dan kosmonaut terkemuka pada pekan ini di New York untuk mulai mengimplementasikan rencana darurat internasional pertama untuk melindungi Bumi dari bencana hantaman asteroid.
Enam penjelajah antariksa yang terlibat dalam diskusi PBB tersebut membahas upaya pertahanan asteroid pada Jumat (25 Oktober) dalam sebuah konferensi pers yang dipandu pakar astrofisika Neil deGrase Tyson di American Museum of Natural History. Tujuan mereka: mengatasi ancaman sangat nyata yang ditimbulkan objek dekat Bumi (near-Earth object atau NEO), atau asteroid yang berkeliaran di dalam radius orbit Bumi dengan matahari. Anda dapat melihat video diskusi tersebut di sini.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa ada sekitar satu juta asteroid dekat Bumi yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi Bumi, namun hanya sebagian kecil dari objek tersebut yang dapat terdeteksi teleskop. Ada sekitar 100 kali lipat lebih banyak asteroid yang berkeliaran di antariksa dibandingkan dengan jumlah yang pernah ditemukan, kata Edward Lu, seorang mantan astronaut NASA dan salah satu pendiri kelompok nirlaba B612 Foundation yang merupakan penasihat strategi pertahanan asteroid. “Tantangan kami adalah untuk menemukan asteroid tersebut terlebih dahulu, sebelum benda itu menghantam kita,” ujar Lu.
Untuk membantu mencapai tujuan ini, Lu turut mendirikan sebuah organisasi yang disebut B612 Foundation pada 2002. Saat ini, kelompok tersebut mengembangkan pembangunan teleskop inframerah antariksa secara swasta – yang dinamakan Sentinel Space Telescope – dengan tujuan utama menemukan asteroid yang mengancam. Yayasan ini berharap untuk meluncurkan teleskop itu pada 2018.
Teleskop Sentinel akan membantu badan-badan antariksa mengidentifikasi ancaman objek-objek yang dekat dengan Bumi beberapa tahun sebelum mereka menghantam Bumi, memberikan badan-badan antariksa dan pemerintah waktu yang cukup untuk bertindak, tutur Lu dan koleganya. Tindakan semacam itu diikuti dengan mengirimkan sebuah kapal luar angkasa – atau beberapa kapal luar angkasa, bergantung ukuran batu antariksa tersebut – menuju asteroid, tentu saja, dengan tujuan untuk menghancurkannya.
Teknologi dan pendanaan untuk mengubah arah laju asteroid dengan cara ini sudah ada sebelumnya, seperti dijelaskan panel tersebut, namun Association of Space Explorers, sebuah kelompok yang meliputi astronaut yang masih aktif dan sudah pensiun, memutuskan untuk melibatkan PBB dalam upaya pengambilan keputusannya guna menghindari tindakan yang dianggap menyimpang secara nasional dalam kondisi darurat.
“Pertanyaannya adalah, ke mana Anda akan mengalihkannya (asteroid)?” ujar mantan astronaut NASA dan salah satu pendiri B612 Russell Schweickart dalam konferensi pers tersebut. “Jika ada sesuatu yang salah di tengah upaya defleksi, Anda bisa menimbulkan kekacauan di negara lainnya yang sebelumnya tidak berisiko. Dan, oleh karena itu, keputusan hal yang perlu dilakukan, bagaimana melakukannya, dan sistem apa yang dapat digunakan harus dikoordinasikan secara internasional. Itulah alasan kita membawa hal ini ke PBB.”
Panel itu berharap bahwa diskusi dengan PBB pada pekan ini – yang merupakan lanjutan dari diskusi pada 2008, saat panel tersebut mempresentasikan kepada PBB dengan rancangan awal dari sebuah laporan berjudul “Asteroid Threats: A Call for Global Response” – akan meningkatkan kesadaran publik terhadap ancaman tersebut dengan mudah, dan mendorong para pembuat kebijakan untuk membuat rencana dan menunjuk pemimpin untuk menangani ancaman dalam waktu yang tepat.
Ledakan dari asteroid seukuran truk di Chelyabinsk,Rusia, pada Februari lalu - yang menghancurkan jendela di seluruh kota tersebut dan melukai lebih dari 1000 orang – membantu menarik perhatian publik atas hal yang menurut para panelis merupakan ancaman terhadap planet ini yang sering kali diabaikan dan kurang diperhatikan.
“Hal tersebut menyebabkan perbedaan pada pembuat kebijakan yang menyadari bahwa ini bukan sekadar konsep fiksi ilmiah, atau sesuatu yang akan terjadi dalam 100 atau 500 tahun di masa mendatang,” kata Thomas Jones, mantan astronaut NASA dan ilmuwan peneliti senior di Florida Institute for Human and Machine Cognition, kepada SPACE.com dalam konferensi pers tersebut. “Fakta bahwa hal itu terjadi saat ini, saya pikir, membuktikan kenyataan tersebut.”
Rekomendasi yang dipresentasikan kelompok itu kepada PBB pada pekan ini memberikan sebuah uraian tentang langkah yang dapat diterapkan oleh pemerintah dalam kondisi darurat. Namun, detail rekomendasi tersebut masih sedang dalam pengerjaan, ujar Schweickart.
sembur:
http://id.berita.yahoo.com/upaya-glo...121542583.html

Asteroid Berkekuatan Setara Bom Nuklir Kemungkinan Hantam Bumi pada 2032
Sejumlah astronom menemukan asteroid baru pekan ini. Mereka mengatakan asteroid itu berpotensi menghantam Bumi pada 26 Agustus 2032.
Asteroid 2013 TV35 ditemukan pada Sabtu, 12 Oktober 2013, oleh Gennady Borisov, dari Obervatorium Astrofisika Krimea (Crimean Astrophysical Observatory) di Ukraina. Saat itu dia sedang mengamati rasi bintang Camelopardalis untuk melihat komet.
Para astronom kemudian melacak pergerakan asteroid dengan lebar 400 meter itu selama beberapa hari. Mereka juga melihat catatan sejarah untuk mencari tahu apakah asteroid itu sudah pernah terlihat sebelumnya. Para astronom akhirnya dapat mengetahui orbit asteroid tersebut, yang berada di sekitar matahari. Benda luar angkasa itu merupakan sebuah asteroid Apollo dengan periode rotasi empat tahunan. Selama itu asteroid itu menjauh sampai keluar orbit Mars, lalu kembali menerobos orbit Bumi.
Karena Asteroid 2013 TV35 kemungkinan akan menerobos orbit Bumi, beberapa pihak menjadi waspada dan memunculkan sejumlah kekhawatiran. Asteroid itu berada 7,5 juta kilometer dari Bumi, sehingga dikategorikan sebagai “Asteroid Berpotensi Berbahaya.”
Asteroid ini berpotensi menghantam Bumi pada 26 Agustus 2032, dan juga mendapat rating satu dari 10 rating dalam daftar Torino Impact Hazard Scale (skala dampak tumbukan benda langit). Untuk saat ini, hal itu hanya berupa perkiraan karena asteroid ini merupakan sebuah temuan baru. Tidak ada tingkatan bahaya yang luar biasa dan pengamatan lebih lanjut kemungkinan akan menurunkan ratingnya menjadi nol (yang berarti tidak memiliki risiko tumbukan).
Saat ini, rasio kemungkinan asteroid menghantam bumi adalah 1 berbanding 63.000, sehingga kecil kemungkinan 2013 TV35 akan menghantam planet tempat kita tinggal. Namun, karena pengamatan hanya dilakukan selama tujuh hari, kemungkinan kesalahan penghitungan cukup besar, dan potensi hantaman asteroid pada 26 Agustus 2032 bisa jadi keliru.
Informasi mengenai orbit asteroid akan diketahui lebih pasti seiring dengan dilakukannya pengamatan yang lebih mendalam, dan nantinya kita akan mengetahui apakah asteroid ini benar-benar berbahaya bagi manusia di Bumi.
Yang menjadi kekhawatiran terbesar terkait 2013 TV35 adalah fakta bahwa asteroid ini memiliki lebar 400 meter.
Jika asteroid sebesar dan secepat 2013 TV35 menghantam Bumi, tumbukannya setara dengan bom nuklir berkekuatan 2.500 megaton. Sebagai referensi, bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan, Tsar Bomba, hanya berkekuatan 50 megaton.(ab/wy)
(sumber gambar: Reuters)
sembur:
http://id.berita.yahoo.com/asteroid-...121837886.html
Bumi Diperkirakan Kiamat Tahun 2032
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Meski selalu meleset, tetap saja ada pihak yang mengumbar ramalan tentang datangnya armagedon atau kiamat kembali.
Termutakhir, Bumi dapat berakhir pada 26 Agustus 2032, demikian ramalan para astronom Ukraina.
Mereka mengungkapkan, sebuah asteroid dengan lebar 13 ribu kaki (sekitar 3.962 meter) sedang menuju bumi, dan dapat menabrak Bumi dengan kekuatan 2.500 hulu ledak nuklir dalam 19 tahun mendatang.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Crimean Astrophysical Observatory menemukan asteroid sangat besar itu, yang dinamai 2013 TV135, pada pekan lalu dan komunitas ilmiah internasional menganggapnya sebagai salah satu dari dua asteroid paling berbahaya yang pernah tercatat.
Namun, kemungkinan objek tersebut menabrak bumi diperkirakan 1 berbanding 63.000. Itu berarti bahwa terdapat 99,9984 persen kemungkinan kehidupan di bumi akan tetap berjalan normal.
Meski begitu, kemungkinan tersebut terhitung relatif tinggi, mengingat kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai lebih dari 100.000 mil persegi dan mengubah iklim bumi selama bertahun-tahun yang akan datang.
Kalau meleset, asteroid itu akan sangat dekat melewati bumi - 1 juta mil dari orbit bumi, lapor kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Akibatnya, NASA menganggap objek ini "berpotensi bahaya." Para ilmuwan juga telah memberi peringkat bahaya 1 dari 10 dalam Skala Torino.
Jika 2013 TV135 ini menabrak bumi, dampaknya diperkirakan sekitar 2.500 megaton daya ledak. Jika menghantam daerah penduduk, akan sangat membahayakan.
Asteroid yang lebih kecil yang pernah menghantam bumi telah mengakhiri masa dinosaurus 65 juta tahun yang lalu. Asteroid itu diperkirakan memiliki diameter 6 mil.
Setelah astronom Ukraina melihat objek tersebut pekan lalu, astronom-astronom dari Spanyol, Itali dan Siberia, Rusia, mengkonfirmasi keberadaan 2013 TV 135 tersebut.
Asteroid itu akan semakin dekat pada 2024, memungkinkan para ilmuwan untuk mengkaji orbitnya dan dimana ia akan cenderung menabrak.
Asteroid lainnya, 2007 VK184, diyakini memiliki kesempatan terbesar menabrak bumi. Objek berukuran 420 kaki (sekitar 128 meter) tersebut dikatakan memiliki kemungkinan 1 berbanding 2.700 menabrak bumi pada 2048. Ini adalah satu-satunya asteroid yang memiliki peringkat 1 pada Skala Torino.
sembur lagi:
http://id.berita.yahoo.com/bumi-dipe...090338661.html
jadi ngeri yak gan..
tapi hikmah dari semua ini adalah dunia baru bisa berstu dan rukun dgn satu komando
boleh dong gan..



Diubah oleh mode.last 31-10-2013 07:09
0
1.6K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan