![Surat Teguran FIFA kepada Menpora](https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/data/photo/2015/04/11/1754342jerome-valcke780x390.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - FIFA mengirimkan surat untuk Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Bila intervensi pemerintah terus berlanjut, PSSI terancam sanksi dari FIFA.
Surat ini menyertakan tanda tangan dari Sekretaris Umum FIFA, Jerome Valcke, dan dikirimkan kepada Menpora pada Jumat, (10/4/2015).
Seperti diketahui, Menpora melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta PSSI untuk tak menyertakan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya di Indonesia Super League (ISL). Termutakhir, PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi karena peringatan tertulis tersebut. Namun, BOPI meminta ISL terus berlangsung.
"Dengan menghalangi klub untuk berpartisipasi di ISL 2015 dengan memberikan kriteria tambahan kriteria yang sudah diberikan PSSI, menurut kami, menempatkan PSSI pada posisi melanggar aturan, yaitu pasal 13 dari 17 statuta FIFA dan ketentuan-ketentuan aturan lisensi klub FIFA," bunyi surat tersebut.
"Sesuai dengan hal tersebut, dengan hormat kami meminta agar pemerintah dan BOPI menahan diri dari campur tangan terhadap urusan PSSI dan mengizinkan PSSI memenuhi kewajibannya sebagai anggota FIFA. Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, FIFA mempertimbangkan kemungkinan sanksi bagi PSSI," lanjut pernyataan FIFA.
Surat yang ditandatangani Valcke itu juga ditembuskan ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
http://bola.kompas.com/read/2015/04/...campaign=Kknwp
Tunggu episode di-
banned kalau ada
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
---
Update
Quote:
Persebaya: Stop Obok-obok PSSI
Bola.net - Persebaya menyebut teguran FIFA kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), sudah sepatutnya dilakukan. Persebaya berharap Kemenpora dan BOPI menghentikan aksinya yang mencampuri urusan PSSI.
Menurut sekretaris tim Persebaya, Rahmad Sumanaya, jika campur tangan itu terus dilakukan, maka nama baik PSSI akan hancur di mata FIFA. Serta Indonesia kemungkinan akan mendapat hukuman dari federasi sepakbola tertinggi di dunia tersebut.
"Seperti komentar sebelumnya, intervensi pemerintah atau BOPI akan menjatuhkan wibawa PSSI di mata FIFA. Ini terbukti. Mereka memang nggak boleh obok-obok dapurnya PSSI," sebut pria berkacamata ini, Minggu (12/4) pagi.
Seperti yang diketahui bersama, FIFA sudah memberikan ultimatum kepada Kemenpora dan BOPI. FIFA tegas melarang kedua instansi ini ikut campur dalam menentukan segala hal yang menjadi urusan anggota FIFA, yakni PSSI. (faw/dct)
http://www.bola.net/indonesia/perseb...si-9b91c7.html
-------------
Efek dari QNB dihentikan...
Quote:
QNB League Distop Sementara, Persiba Pangkas Gaji Pemain
TEMPO.CO, Jakarta - Persiba Balikpapan merasa dirugikan dengan penghentian sementara kompetisi Liga Super Indonesia (QNB League). Mereka khawatir penghentian itu akan berakibat molornya akhir kompetisi, yang otomatis akan berpengaruh pada kontrak dan gaji pemain.
Tim Beruang Madu pun mengisyaratkan akan menerapkan kebijakan pemangkasan gaji pemain dan pelatih. "Kami lakukan renegosiasi, karena kompetisi berhenti sedangkan harus bayar gaji pemain dan pelatih," kata Sekretaris Umum Persiba Irvan Taufik, Minggu, 12 April 2015.
Saat ini kompetisi dihentikan setelah ada surat teguran Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait dengan putusan PSSI yang tetap menyertakan dua klub yang tak lolos verifikasi BOPI, yakni Arema dan Persebaya, dalam kompetisi.
Irvan menuturkan kebijakan renegosiasi sudah diterapkan sejumlah tim lain peserta LSI. Persiba termasuk tim paling belakangan akan menerapkan langkah renegosiasi kontrak pemain dan pelatih.
Persiba terpaksa menerapkan renegosiasi kontrak mengingat belum ada kejelasan kompetisi hingga Agustus mendatang. Padahal tim tetap diwajibkan membayar gaji pemain dan pelatih sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati bersama.
Demikian pula saat ada putusan kondisi luar biasa yang membuat PSSI memutuskan menghentikan sementara kompetisi pada 2015 ini. Secara otomatis, semua keputusan kontrak pemain dan pelatih akan gugur dengan sendirinya. "Kalau ada kondisi seperti itu, artinya tidak ada lagi namanya kontrak," ucap Irvan.
Persiba akan menggelar rapat guna membahas antisipasi kemungkinan terburuk molornya kompetisi ini. Tim pelatih ikut dilibatkan agar mengetahui peliknya permasalahan yang dihadapi.
Para pemain enggan mengomentari permasalahan ini serta menyerahkan putusan pada manajemen Persiba. Mereka hanya mengetahui agenda pertandingan yang sedianya dilaksanakan pada 25 April mendatang. "Tunggu saja nanti informasi dari manajemen. Kita tahunya tanggal 25 sudah mulai lagi," kata Arifki Eka Putra, pemain Persiba.
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...as-Gaji-Pemain