- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Ikhlas Tak Dibayar Asal Pengguna Jalan Nyaman


TS
don-naked
Ikhlas Tak Dibayar Asal Pengguna Jalan Nyaman









"Saya hanya berharap pengguna jalan dapat leluasa dan nyaman saat melakukan perjalanan".
Quote:
Malu rasanya jika Anda yang masih berjiwa muda hanya berdiam diri tanpa melakukan kegiatan apapun. Lelaki paruh baya asal Situbondo, Nurdiman (50) melakukan kegiatan yang berguna bagi orang banyak terutama pengguna jalan di sekitar Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo.
Hampir setiap hari Nurdiman menghabiskan waktunya untuk memperbaiki jalanan berlubang. Hal ini Ia lakukan secara ikhlas tanpa meminta-minta bantuan kepada pemerintah setempat. "Saya sangat menikmati pekerjaan yang lakukan ini. Justru jika saya tidak bekerja badan ini terasa sakit dan gelisah", ungkap Nurdiman.
Hampir setiap hari Nurdiman menghabiskan waktunya untuk memperbaiki jalanan berlubang. Hal ini Ia lakukan secara ikhlas tanpa meminta-minta bantuan kepada pemerintah setempat. "Saya sangat menikmati pekerjaan yang lakukan ini. Justru jika saya tidak bekerja badan ini terasa sakit dan gelisah", ungkap Nurdiman.
Quote:
Quote:

Quote:
Sebelumnya Syech Abdul Qodir Al Jailani yang merupakan sesepuh desa tersebut juga melakukan hal yang sama bahkan saat malam hari. Dulunya Nurdiman juga melakukan kegiatan ini saat malam hari, namun hal itu mendapat protes warga yang mengkhawatirkan keselamatan dirinya.

Quote:
Quote:

Quote:
"Saya hanya melakukan yang terbaik demi keselatan pengguna jalan, tidak peduli pemerintah mau memandang keberadaan saya atau tidak. Saya hanya berharap pengguna jalan dapat leluasa dan nyaman saat melakukan perjalanan", tutupnya
Penasaran dengan kisah Nurdiman? Yuk simak kisahnya Baca di sini

Spoiler for next:
Malaikat Jalan Raya Ya kata spesial ini InsyaAllah cocok untuk sosok bapak yang satu ini. Beliau adalah Nurdiman yang bertempat tinggal di Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo. Beliau merupakan bapak yang sudah berumur sekitar 50 tahun. Apa sih yang spesial dari beliau?
Ini jawabannya, beliau setiap harinya selalu terjun ka jalan raya untuk memperbaiki jalan yang berlubang, entah itu lubang yang besar maupun lubang yang kecil. Jalan yang sudah diperbaikinya sebagian besar jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Hebatnya beliau melakukan ini tanpa bayaran atau apapun, beliau melakukan ini dengan Ikhlas karena Allah. “saya kalau sehari saja tidak terjun ke jalan nak, badan ini akan sakit dan rasa gelisah terus menghatui. Rasa gelisah sering datang dan berkata, “nanti bagaimana nanti orang yang jalan terganggu bahkan terjadi kecelakaan dengan adanya jalan yang berlubang ini”. Ya saya langsung terjun ke jalan walaupun dalam keadaan. Tapi setelah ada di jalan, Alhamdulillah semua rasa sakit seluruh badan dan perasaan gelisah, seketika akan terasa hilang”, itulah kutipan kata-kata beliau saat di tanya terkait.
Saya bertanya, “bapak tidak bosan melakukan ini?”. Beliau menjawab, “ya gak nak, saya melakukan ini atas dasar Syech Abdul Qodir Al Jailani dulu semasa hidupnya juga melakukan ini pada waktu malam. karena itu saya melakukan ini semua. Bahkan dulu saya melakukannya malam hari selama 4 tahun, berangkat ba`da Isya` pulang waktu Subuh tanpa ada orang tau. Lambat laun aktivitas ini di ketahui banyak orang dan saya di suruh berhenti Karena faktor keamanan diri saya. Nah karena saran itu aktivitas saya lakukan di waktu siang, Alhamdulillah saya sudah lakukan selama kuramhlebih satu tahun nak”.
“Apa pemerintah atau pejabat tidak mengetahui tentang aktivitas bapak ini?”, saya lanjut bertanya. “Bapak bupati Situbondo sudah tahu nak, tapi saya Cuma di berikan uang 100 ribu dan 50 ribu. Tapi kalau saya di suruh datang ke Rumah bupati ya saya gak akan mau nak. Karena banyak sekali aktivitas saya saat ini, biarlah mereka yang datang menemui saya. Aktivitasnya ya ini memperbaiki jalan yang rusak. Saya kasian dengan pemerintah nak, karena mereka kayaknya sudah tidak mampu lagi memperbaiki jalan yang ada atau entah karena alas an apa mereka membiarkan ini, ya terpaksa saya perbaiki dengan bahan seadanya. Saya tidak mau terjadi kecelakaan dan masalah lain dengan adanya jalan yang berlubang ini.” Beliau menjawab dengan terenguh.
Tanpa di tanya beliau melanjutkan ceritanya,”di Situbondo dan di Bondowoso jarang orang seperti saya nak. Bukannya saya pengen sombong nak. Ya mungkin ada orang yang memperbaiki tapi gak akan lama bertahannya. Ya karena ke ikhlasan inilah saya masih bisa bertahan sampai sekarang nak. Ya semoga jalan-jalan yang ada ini semoga dapat di perbaiki dan para pengguna jalan leluasa dan nyaman dalam melakukan perjalanannya.”. “amiin aamiin ya rabbal `alamin” jawab saya sambil tersenyum bangga melihat bapak Nurdiman. Semangat bapak, jasa anda akan membantu anda membawa anda menuju Surga Allah swt. Aamiin.
Berikut cuplikan foto-foto Bapak Nurdiman pada saat di jalan:

Terlihat dari jauh Pak Nurdiman memperbaiki jalan yang berlubang

Pak Nurdiman mengambil bahan untuk menutup jalan yang berlubang
Peralatan yang selalu di bawa, jerigen, sapu lidi, timba, bendera, dan sepeda ontel

ekspresi Pak Nurdiman saat di ajak bicara

inilah Malaikat Jalan Raya, Pak Nurdiman
Ini jawabannya, beliau setiap harinya selalu terjun ka jalan raya untuk memperbaiki jalan yang berlubang, entah itu lubang yang besar maupun lubang yang kecil. Jalan yang sudah diperbaikinya sebagian besar jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Hebatnya beliau melakukan ini tanpa bayaran atau apapun, beliau melakukan ini dengan Ikhlas karena Allah. “saya kalau sehari saja tidak terjun ke jalan nak, badan ini akan sakit dan rasa gelisah terus menghatui. Rasa gelisah sering datang dan berkata, “nanti bagaimana nanti orang yang jalan terganggu bahkan terjadi kecelakaan dengan adanya jalan yang berlubang ini”. Ya saya langsung terjun ke jalan walaupun dalam keadaan. Tapi setelah ada di jalan, Alhamdulillah semua rasa sakit seluruh badan dan perasaan gelisah, seketika akan terasa hilang”, itulah kutipan kata-kata beliau saat di tanya terkait.
Saya bertanya, “bapak tidak bosan melakukan ini?”. Beliau menjawab, “ya gak nak, saya melakukan ini atas dasar Syech Abdul Qodir Al Jailani dulu semasa hidupnya juga melakukan ini pada waktu malam. karena itu saya melakukan ini semua. Bahkan dulu saya melakukannya malam hari selama 4 tahun, berangkat ba`da Isya` pulang waktu Subuh tanpa ada orang tau. Lambat laun aktivitas ini di ketahui banyak orang dan saya di suruh berhenti Karena faktor keamanan diri saya. Nah karena saran itu aktivitas saya lakukan di waktu siang, Alhamdulillah saya sudah lakukan selama kuramhlebih satu tahun nak”.
“Apa pemerintah atau pejabat tidak mengetahui tentang aktivitas bapak ini?”, saya lanjut bertanya. “Bapak bupati Situbondo sudah tahu nak, tapi saya Cuma di berikan uang 100 ribu dan 50 ribu. Tapi kalau saya di suruh datang ke Rumah bupati ya saya gak akan mau nak. Karena banyak sekali aktivitas saya saat ini, biarlah mereka yang datang menemui saya. Aktivitasnya ya ini memperbaiki jalan yang rusak. Saya kasian dengan pemerintah nak, karena mereka kayaknya sudah tidak mampu lagi memperbaiki jalan yang ada atau entah karena alas an apa mereka membiarkan ini, ya terpaksa saya perbaiki dengan bahan seadanya. Saya tidak mau terjadi kecelakaan dan masalah lain dengan adanya jalan yang berlubang ini.” Beliau menjawab dengan terenguh.
Tanpa di tanya beliau melanjutkan ceritanya,”di Situbondo dan di Bondowoso jarang orang seperti saya nak. Bukannya saya pengen sombong nak. Ya mungkin ada orang yang memperbaiki tapi gak akan lama bertahannya. Ya karena ke ikhlasan inilah saya masih bisa bertahan sampai sekarang nak. Ya semoga jalan-jalan yang ada ini semoga dapat di perbaiki dan para pengguna jalan leluasa dan nyaman dalam melakukan perjalanannya.”. “amiin aamiin ya rabbal `alamin” jawab saya sambil tersenyum bangga melihat bapak Nurdiman. Semangat bapak, jasa anda akan membantu anda membawa anda menuju Surga Allah swt. Aamiin.
Berikut cuplikan foto-foto Bapak Nurdiman pada saat di jalan:
Quote:

Terlihat dari jauh Pak Nurdiman memperbaiki jalan yang berlubang

Pak Nurdiman mengambil bahan untuk menutup jalan yang berlubang
Peralatan yang selalu di bawa, jerigen, sapu lidi, timba, bendera, dan sepeda ontel

ekspresi Pak Nurdiman saat di ajak bicara

inilah Malaikat Jalan Raya, Pak Nurdiman


Quote:


http://www.dream.co.id/your-story/ikhlas-tak-dibayar-asal-pengguna-jalan-nyaman-ikhlas-tak-dibayar-asal-pengguna-jalan-nyaman-150203v.htmlhttp://faisolhezim1994.blogspot.com/2015/01/malaikat-jalan-raya.html
Quote:






anasabila memberi reputasi
1
5.5K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan