- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Liburan di Palembang ala Couchsurfing, Why Not?


TS
ruprayo
Liburan di Palembang ala Couchsurfing, Why Not?
Quote:
Welcome my thread gan! Wah, udah lama ga buat Thread Kali ini TS akan share Pengalaman selama nge-Host pelancong atau wisatawan yang ingin travelling alias muter2 Palembang dalam 2 hari, kurang lebih hampir seluruh tempat wisata di kunjungi, So Cek It Out!
Quote:
Para CS dari luar negeri maupun luar kota biasanya inbox TS di akun CS, Nih kalo agan atau sista
mau kunjungi akun TS: https://www.couchsurfing.com/users/2...44060/profile.Kalo udah deal dan sepakat kapan dan di mana ketemuanya, kita langsung deh pusing2 kota Pempek. Biasanya kalo ada waktu luang TS siap untuk nemenin. Kalo ga ada waktu, TS hanya bisa kasih info2 ttg wisata Palembang
Quote:
Berikut rangkaian perjalanan TS dg pelancong, (biasanya wisatawan yg solo backpacker sih) untuk keliling2 Palembang:
Quote:
1. Bundaran Tugu ASEAN

Tugu ASEAN, satu-satunya tugu di Asia Tenggara yang berbentuk lambang ASEAN. Tugu ini dibuat dalam rangak memperingati kesuksesan pesta olahraga terbesar se-ASEAN, alias SEAGames tahun 2011 dengan Palembang sebagai tuan rumanya. Bundaran Tugu ASEAN ini juga merupakan titik nol bumi Sriwijaya. Letaknya di depan gerbang Masjid Agung Palembang.

Tugu ASEAN, satu-satunya tugu di Asia Tenggara yang berbentuk lambang ASEAN. Tugu ini dibuat dalam rangak memperingati kesuksesan pesta olahraga terbesar se-ASEAN, alias SEAGames tahun 2011 dengan Palembang sebagai tuan rumanya. Bundaran Tugu ASEAN ini juga merupakan titik nol bumi Sriwijaya. Letaknya di depan gerbang Masjid Agung Palembang.
Quote:
2. Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Palembang mulai dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Pembangunan berlangsung selama 10 tahun dan resmi digunakan sebagai tempat peribadatan umat muslim Palembang pada tanggal 28 Jumadil Awal 1161 H atau 26 Mei 1748 M. Konsep bangunan masjid memadukan keunikan arsitektur Nusantara, Eropa dan Cina. Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas. Sampai sekarang, masjid ini adalah masjid terbesar di Sumatera bagian selatan.

Masjid Agung Palembang mulai dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Pembangunan berlangsung selama 10 tahun dan resmi digunakan sebagai tempat peribadatan umat muslim Palembang pada tanggal 28 Jumadil Awal 1161 H atau 26 Mei 1748 M. Konsep bangunan masjid memadukan keunikan arsitektur Nusantara, Eropa dan Cina. Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas. Sampai sekarang, masjid ini adalah masjid terbesar di Sumatera bagian selatan.
Quote:
3. MONPERA (Monumen Perjuangan Rakyat)

Bangunan Monpera berdiri kokoh di pinggir Jl Merdeka, persis di samping Mesjid Agung. Ciri khasnya ada enam cagak (tiang) beton yang kokoh bertautan tiga-tiga di bagian samping kiri dan kanannya. Juga terpampang relief yang menggambarkan suasana pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang melawan penjajah Belanda. Sekarang, agan dan sista dapat melihat 2 tank yang dipakai waktu pertempuran di kanan dan kiri MONPERA.

Bangunan Monpera berdiri kokoh di pinggir Jl Merdeka, persis di samping Mesjid Agung. Ciri khasnya ada enam cagak (tiang) beton yang kokoh bertautan tiga-tiga di bagian samping kiri dan kanannya. Juga terpampang relief yang menggambarkan suasana pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang melawan penjajah Belanda. Sekarang, agan dan sista dapat melihat 2 tank yang dipakai waktu pertempuran di kanan dan kiri MONPERA.
Quote:
4. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Plg

Museum yang berada di seberang Sungai Musi ini memiliki bentuk asli bangunan tidak berubah dari masa awal pendiriannya. Lokasinya di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Palembang. Di museum ini Anda dapat menikmati sekitar 556 koleksi benda bersejarah, mulai dari bekas peninggalan kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang. Nama Sultan Mahmud Badaruddin II dijadikan nama museum ini untuk menghormati jasanya bagi kota Palembang. BTW, agan dan sista dapat melihat lukisan pahlawan yang sekarang menempel di uang kertas 10.000 IDR

Museum yang berada di seberang Sungai Musi ini memiliki bentuk asli bangunan tidak berubah dari masa awal pendiriannya. Lokasinya di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Palembang. Di museum ini Anda dapat menikmati sekitar 556 koleksi benda bersejarah, mulai dari bekas peninggalan kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang. Nama Sultan Mahmud Badaruddin II dijadikan nama museum ini untuk menghormati jasanya bagi kota Palembang. BTW, agan dan sista dapat melihat lukisan pahlawan yang sekarang menempel di uang kertas 10.000 IDR

Quote:
5. Benteng Kuto Besak

Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.

Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Quote:
6. Jembatan AMPERA (Amanat Penderitaan Rakyat)

Kalo ke PALEMBANG, ga foto disini kyaknya kurang afdol gan. Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

Quote:
7. Kantor Walikota Palembang

Kantor Walikota Palembang dibangun pada tahun 1929 dengan bangunan gaya de stijl, yaitu memiliki bentuk dasar kotak dengan atap datar. Selain sebagai kantor pemerintahan, dibagian atas bangunan didirikan menara setinggi 35 m yang difungsikan sebagai penampungan air bersih dengan kapasitas 1200 m3, karena itu sering juga disebut masyarakat kota palembang sebagai kantor ledeng.

Kantor Walikota Palembang dibangun pada tahun 1929 dengan bangunan gaya de stijl, yaitu memiliki bentuk dasar kotak dengan atap datar. Selain sebagai kantor pemerintahan, dibagian atas bangunan didirikan menara setinggi 35 m yang difungsikan sebagai penampungan air bersih dengan kapasitas 1200 m3, karena itu sering juga disebut masyarakat kota palembang sebagai kantor ledeng.
Quote:
8. Kampung Kapitan


Kapiten atau bisa disebut juga Kapitan, merupakan salah satu asal usul terbentuknya Kampung Kapiten dikawasan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang. Kapitan adalah panggilan bagi Tjoa Ham Hin yang merupakan pengawas pajak di zaman penjajahan Belanda. Kampung yang terletak di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberan Ulu 1. Letak Kampung Kapitan ada di tepi Ulu Sungai Musi. Jika ingin berkunjung kedaerah ini, dari bawah Jembatan Ampera, Anda bisa naik angkutan umum jurusan Ampera-Kertapati dan berhenti di Simpang Pasar Klinik. Dari sana, Anda bisa berjalan hingga Simpang 3 dan menemukan papan tulisan Kampung Kapitan di tepi kiri.


Kapiten atau bisa disebut juga Kapitan, merupakan salah satu asal usul terbentuknya Kampung Kapiten dikawasan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang. Kapitan adalah panggilan bagi Tjoa Ham Hin yang merupakan pengawas pajak di zaman penjajahan Belanda. Kampung yang terletak di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberan Ulu 1. Letak Kampung Kapitan ada di tepi Ulu Sungai Musi. Jika ingin berkunjung kedaerah ini, dari bawah Jembatan Ampera, Anda bisa naik angkutan umum jurusan Ampera-Kertapati dan berhenti di Simpang Pasar Klinik. Dari sana, Anda bisa berjalan hingga Simpang 3 dan menemukan papan tulisan Kampung Kapitan di tepi kiri.
Quote:
9. Pulau Kemarau atau Pulo Kemaro

Pulau kemaro merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera yang terkenal di palembang itu .selain itu Pulau Kemaro terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. kalau dari kota nya sih sekitar 40 km. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi. Di tempat ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke makam. Di sana juga sering diadakan acara Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Nah seru kan, pasti kebayang deh suasananya. Mengapa disebut kemarau? Karena meskipun volume sungai musi meningkat dan menyebabakan banjir pasang di Palembang. Anehnya, pulau ini tetap kering dan tidak kena banjir.

Pulau kemaro merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera yang terkenal di palembang itu .selain itu Pulau Kemaro terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. kalau dari kota nya sih sekitar 40 km. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi. Di tempat ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke makam. Di sana juga sering diadakan acara Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek. Nah seru kan, pasti kebayang deh suasananya. Mengapa disebut kemarau? Karena meskipun volume sungai musi meningkat dan menyebabakan banjir pasang di Palembang. Anehnya, pulau ini tetap kering dan tidak kena banjir.
Ane Lanjut nanti malam yah gan, masih ada sekitar 20an lagi tempat unik dan menarik di kota Pempek.
Diubah oleh ruprayo 08-03-2015 17:02
0
4.1K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan