Metrotvnews.com, Jakarta: Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Rina Aditya Sartika telah menyerahkan sejumlah bukti pada fraksi terkait pengadaan enam buku. Salah satu bukti yang diberikan adalah kata pengantar yang ditulis Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Sebelumnya Ahok membantah memberikan kata pengantar.

"Kami sudah terima semua buktinya, ada surat perjanjian pengalihan hak dari Rina ke PT Fotec Solusi, Fotec membuat surat penangguhan pembayaran, perjanjian kerja sama antara Rina dan delapan orang lain yang membuat buku, serta kata pengantar di buku yang ditulis Basuki," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Abdul Ghoni, di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/4/2015).

Anak tersangka kasus korupsi pengadaan UPS Alex Usman itu sudah dipanggil dan diminta klarifikasinya. "Waktu ada ribut-ribut di media sudah dipanggil, minta klarifikasi. Baru kemarin serahkan bukti, dia baru pulang umrah," ujarnya.

Menurut Ghoni, bukti yang diberikan sudah cukup, pihaknya percaya pernyataan Rina. Partai Gerindra tidak akan menyelidiki lebih jauh terkait bukti yang diserahkan.

Seperti diketahui, Rina diduga memanfaatkan dana APBD DKI Jakarta 2014 untuk mendanai program-program kampanye saat menjadi caleg lewat pengadaan buku. Salah satu judul bukunya adalah 'Dari Delman Menuju MRT' yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dengan nilai Rp600 juta, Sekolah Menengah Atas Rp500 juta, Sekolah Dasar Rp 830 juta, dan Sekolah Menengah Kejuruan senilai Rp500 juta.

Selain itu, ada judul buku lainnya, yakni 'Urban Batavia Urban Jakarta' yang dianggarkan dengan dana Rp500 juta, 'Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit' dengan anggaran Rp500 juta, dan 'Batavia Era Kolonial hingga Jokowi' dengan anggaran Rp500 juta.
FZN

http://news.metrotvnews.com/read/2015/04/07/382415/ketua-fraksi-gerindra-ada-kata-pengantar-ahok-di-buku-rina

Ternyata cuma klaimnya doang, seenaknya cantumin nama gw juga bisa.

Metrotvnews.com, Jakarta: Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Rina Aditya Sartika menjadikan kata pengantar dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai alat bukti keabsahan penerbitan bukunya. Namun, Ahok membantah pernah memberikan kata pengantar dalam buku yang diterbitkan Rina melalui PT Fotec Solusi tersebut. (Ada Kata Pengantar di Buku Rina, Ini Penjelasan Ahok)

Berdasarkan penelusuran Metrotvnews.com, bantahan Ahok tersebut benar. Dari enam buku yang ditulis oleh anggota DPRD dari Fraksi Gerindra tersebut, semuanya tidak terdapat kata pengantar dari Ahok. Hanya terdapat tulisan "pengantar" yang ditulis berulang dalam tiga paragraf dan di bawahnya tercantum tulisan "Basuki Tjahaja Purnama (Wakil Gubernur DKI Jakarta)" dan satu lembar halaman kosong.

Seperti diketahui, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Abdul Ghoni mengatakan, Rina Aditya Sartika telah menyerahkan sejumlah bukti pada fraksi terkait pengadaan enam buku. Salah satu bukti yang diberikan adalah kata pengantar yang ditulis Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu masih menjabat Wakil Gubernur DKI.

Rina diduga memanfaatkan dana APBD DKI Jakarta 2014 untuk mendanai program-program kampanye saat menjadi caleg lewat pengadaan buku. Salah satu judul bukunya adalah 'Dari Delman Menuju MRT' yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dengan nilai Rp600 juta, Sekolah Menengah Atas Rp500 juta, Sekolah Dasar Rp 830 juta, dan Sekolah Menengah Kejuruan senilai Rp500 juta.

Selain itu, ada judul buku lainnya, yakni 'Urban Batavia Urban Jakarta' yang dianggarkan dengan dana Rp500 juta, 'Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit' dengan anggaran Rp500 juta, dan 'Batavia Era Kolonial hingga Jokowi' dengan anggaran Rp500 juta.

http://news.metrotvnews.com/read/2015/04/08/382717/halaman-kata-pengantar-dari-ahok-di-buku-rina-ternyata-kosong

Metrotvnews.com, Jakarta: Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Rina Aditya Sartika menjadikan kata pengantar dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai alat bukti keabsahan bukunya. Rupanya, tak hanya kata pengantar dari Gubernur DKI, kata pengantar dari Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz pun tercantum di enam buah buku yang dtulis Rina.

Berdasarkan penelusuran Metrotvnews.com, kata pengantar dari Djan Faridz terletak di halaman paling depan, sebelum kata pengantar dari Ahok. Dalam kata pengantar, Djan Faridz dituliskan sebagai tokoh Betawi.

Sama seperti halaman pengantar Ahok yang kosong, halaman kata pengantar Djan Faridz pun kosong.
Dalam satu halaman, terdiri dari tiga alinea dengan tulisan dan judul "pengantar" yang hanya diulang-ulang. Tidak ada isi kata pengantar yang bermakna. Tak ada foto Ahok maupun Djan Faridz setelah kata pengantar ataupun tandatangan mereka.

Seperti diketahui, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Abdul Ghoni mengatakan, Rina Aditya Sartika telah menyerahkan sejumlah bukti pada fraksi terkait pengadaan enam buku. Salah satu bukti yang diberikan adalah kata pengantar yang ditulis Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Rina diduga memanfaatkan dana APBD DKI Jakarta 2014 untuk mendanai program-program kampanye saat menjadi caleg lewat pengadaan buku tersebut. Salah satu judul bukunya adalah 'Dari Delman Menuju MRT' yang diperuntukkan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dengan nilai Rp600 juta, Sekolah Menengah Atas Rp500 juta, Sekolah Dasar Rp 830 juta, dan Sekolah Menengah Kejuruan senilai Rp500 juta.

Selain itu, ada judul buku lainnya, yakni 'Urban Batavia Urban Jakarta' yang dianggarkan dengan dana Rp500 juta, 'Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit' dengan anggaran Rp500 juta, dan 'Batavia Era Kolonial hingga Jokowi' dengan anggaran Rp500 juta.

http://news.metrotvnews.com/read/2015/04/08/382773/selain-ahok-kata-pengantar-dari-djan-faridz-juga-tercantum-di-buku-rina

Eyahh, ketahuan tidak bisa menunjukkan bukti yg jelas, bisanya catut nama yg setiap orang juga bisa, gw juga bisa nulis pengantar pengantar pengantar pengantar pengantar sebanyak 3 paragraf. Panasbung emang bodoh, gak heran Rachmawati yg kartu mati diangkat jadi waketum, Faisal Assegaf jadi piarannya Wowo, dan Nazi wannabe direkrut.