- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Dia Barang yang Paling Banyak Dibajak


TS
wantad
Ini Dia Barang yang Paling Banyak Dibajak
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM menyatakan pembajakan barang kerap terjadi pada produk fashion. Lantaran, produk fashion tidak berisiko tinggi pada konsumen. Hal itu berbeda seperti obat-obatan, yang mana jika dibajak akan berdampak pada konsumen seperti keracunan.
Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Ahmad M Ramli mengatakan, produk seperti tas dan baju menjadi sasaran empuk para pemalsu.
"Saya menduga mungkin tas, yang tidak berisiko, kemudian baju," kata dia di Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Namun begitu, dia mengklaim jumlah pemalsuan produk atau menjiplak relatif menurun. Hal itu sejalan dengan insentif pemerintah terkait penggratisan merk. "Sekarang mulai turun, karena kita mendorong mendaftarkan merk dan kita gratiskan. Itu tiga tahun kita lakukan," ujarnya.
Pihaknya pun mengimbau supaya pelaku usaha menciptakan merk produk sendiri. Tak perlu khawatir tidak laku, produk dengan merk sendiri tidak berisiko terhadap hukum.
"Sebelumnya pakai merk Zara Giordino. Dia merasa untung paling sekali dua kali berurusan, saya sampaikan UKM jangan membajak. Dengan bajak bunuh diri, membuat bisnis tak bisa berkembang, bikin merk sendiri, merknya gaya-gayaan," tandas dia. (Amd/Nrm)
http://bisnis.liputan6.com/read/2210422/ini-dia-barang-yang-paling-banyak-dibajak
beneran nih gratis? klo pengalaman ane sih 2 tahun yg lalu ngurus hak paten buat brand fashion, keluar 2juta (buat resi doank, yg gak ada kekuatan hukum), sertifikat katanya turun 9 bulan setelahnya, tapi ditungguin ampe setahun lebih gak beres2, tiap ditanyain slalu alasannya masih dalam proses...ampe brand nya ancur lebur gara2 bajakan, masih belum beres juga itu sertifikat
justru setau saya bukan UKM yg bikin bajakan gini, mereka2 yg punya modal gede yg biasanya memproduksi bajakan, modal gede sehingga bisa produksi ampe ribuan pcs/artikel, dan gara2 itu pula bisa dijual dgn harga murah dibandingkan dgn harga dari brand aslinya (dan tentu saja dgn kualitas bahan dan sablon yg kualitasnya dibawah brand yg asli)
Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Ahmad M Ramli mengatakan, produk seperti tas dan baju menjadi sasaran empuk para pemalsu.
"Saya menduga mungkin tas, yang tidak berisiko, kemudian baju," kata dia di Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Namun begitu, dia mengklaim jumlah pemalsuan produk atau menjiplak relatif menurun. Hal itu sejalan dengan insentif pemerintah terkait penggratisan merk. "Sekarang mulai turun, karena kita mendorong mendaftarkan merk dan kita gratiskan. Itu tiga tahun kita lakukan," ujarnya.
Pihaknya pun mengimbau supaya pelaku usaha menciptakan merk produk sendiri. Tak perlu khawatir tidak laku, produk dengan merk sendiri tidak berisiko terhadap hukum.
"Sebelumnya pakai merk Zara Giordino. Dia merasa untung paling sekali dua kali berurusan, saya sampaikan UKM jangan membajak. Dengan bajak bunuh diri, membuat bisnis tak bisa berkembang, bikin merk sendiri, merknya gaya-gayaan," tandas dia. (Amd/Nrm)
http://bisnis.liputan6.com/read/2210422/ini-dia-barang-yang-paling-banyak-dibajak
beneran nih gratis? klo pengalaman ane sih 2 tahun yg lalu ngurus hak paten buat brand fashion, keluar 2juta (buat resi doank, yg gak ada kekuatan hukum), sertifikat katanya turun 9 bulan setelahnya, tapi ditungguin ampe setahun lebih gak beres2, tiap ditanyain slalu alasannya masih dalam proses...ampe brand nya ancur lebur gara2 bajakan, masih belum beres juga itu sertifikat

justru setau saya bukan UKM yg bikin bajakan gini, mereka2 yg punya modal gede yg biasanya memproduksi bajakan, modal gede sehingga bisa produksi ampe ribuan pcs/artikel, dan gara2 itu pula bisa dijual dgn harga murah dibandingkan dgn harga dari brand aslinya (dan tentu saja dgn kualitas bahan dan sablon yg kualitasnya dibawah brand yg asli)
0
2.2K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan