Dua pengacara kondang ikut berdebat di tengah pusaran perpecahan Partai Golkar. Mereka adalah pengacara kubu Agung Laksono, OC Kaligis, dan pengacara kubu Aburizal Bakrie yakni Yusril Ihza Mahendra.

OC Kaligis mengawali perdebatan dengan menyebut Yusril melakukan blunder. Didampingi sejumlah wanita cantik yang bekerja di kantornya, OC Kaligis memaparkan blunder Yusril yang mendampingi kubu Aburizal Bakrie menempuh jalur hukum.

"Saya cuma menyalin pendapat Yusril, yaitu dalam jawabannya di PN Jakarta Pusat, bahwa Mahkamah Partai Golkar final dan mengikat," ucap Kaligis sambil menunjukkan salinan surat yang ditandatangani Yusril Ihza Mahendra di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2015).

Yusril menampik semua tudingan Kaligis. Dia menganggap OC Kaligis tak paham putusan Mahkamah Partai Golkar secara keseluruhan.

"Saya anggap Kaligis sama dengan Refly Harun yang tidak pernah membaca utuh putusan Mahkamah Partai, hanya denger-denger apa kata orang lain atau anak buahnya. Refly ketika saya kasih putusan Mahkamah Partai Golkar dan baca isinya, pikirannya berubah 180 derajat. Refly kemudian membenarkan bahwa Mahkamah Partai Golkar memang tidak mengambil putusan apa-apa," kata Yusril dalam siaran persnya.

Kalau Kaligis baca dengan seksama putusan mahkamah Partai Golkar, Yusril yakin Kaligis akan berbalik 180 derajat. Di akhir siaran persnya, Yusril menyenggol sedikit soal OC kaligis yang didampingi wanita cantik termasuk artis Nadia Saphira.

"Beliau telah mempermalukan dirinya sendiri di depan umum. Apalagi beliau melakukannya didampingi oleh sejumlah wanita cantik yang selalu setia menemani beliau ke mana saja beliau pergi," pungkasnya.
http://news.detik.com/read/2015/04/0...?991104topnews

Yusril Serang Balik OC Kaligis

Pengacara Otto Cornelis Kaligis yang membela Agung Laksono cs menyebut Yusril Ihza Mahendra melakukan blunder saat membela Aburizal Bakrie (Ical). Yusril pun angkat bicara.

Menanggapi statement OC Kaligis yang mengaku mengungkapkan blunder Yusril dalam membela kubu Ical, Yusril malah menuding Kaligis menciptakan blunder untuk dirinya sendiri. Bahwa putusan mahkamah partai final dan mengikat, kalimat itu adalah norma undang-undang, bukan ucapan saya," kata Yusril dalam siaran pers, Rabu (8/4/2015).

Kalimat undang-undang itu, menurut Yusril, multi tafsir karena pihak yang tidak puas atas putusan mahkamah partai bisa membawa masalah tersebut ke Pengadilan Negeri. Apalagi, dalam kasus ini, Mahkamah Partai Golkar menurut Yusril tidak membuat putusan apa-apa dalam konflik kubu ARB dan AL.

"Lantas apanya yang final dan mengikat seperti dikatakan Kaligis?," tanya Yusril.

"Kaligis justru bikin blunder bagi dirinya sendiri karena turut memanipulasi putusan mahkamah Partai Golkar, persis seperti dilakukan Menkum HAM Yasonna Laoly. Bahkan lebih parah lagi, Kaligis menafsirkan keempat hakim Mahkamah Partai Golkar yang menandatangani putusan tersebut dianggap Kaligis semuanya satu pendapat, yakni memenangkan kubu Agung," imbuh Yusril.

Padahal, masih menurut Yusril, yanh dikutip Kaligis adalah pendapat dua hakim, Andi Mattalata dan Djasri Marin yang berseberangan dengan pendapat Muladi dan Natabaya.

"Saya anggap Kaligis sama dengan Refly Harun yang tidak pernah membaca utuh putusan Mahkamah Partai, hanya denger-denger apa kata orang lain atau anak buahnya. Refly ketika saya kasih putusan mahkamah Partai Golkar dan baca isinya, pikirannya berubah 180 derajat. Refly kemudian membenarkan bahwa Mahkamah Partai Golkar memang tidak mengambil putusan apa-apa," kata Yusril.

Kalau Kaligis baca dengan seksama putusan mahkamah Partai Golkar, Yusril yakin Kaligis akan menyesali ucapannya hari ini. "Karena beliau telah mempermalukan dirinya sendiri di depan umum. Apalagi beliau melakukannya didampingi oleh sejumlah wanita cantik yang selalu setia menemani beliau ke mana saja beliau pergi," pungkasnya.

http://news.detik.com/read/2015/04/0...is?nd771104bcj

laksamana cheng ho melakukan counter attack