- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Narkotika Jenis LSD


TS
pisanggapitz
Mengenal Narkotika Jenis LSD
Quote:

Quote:
Mungkin di antara agan sekalian ada yang belum tau jenis Narkotika Lysergic acid diethylamide (LSD). Lysergic acid diethylamide (LSD) merupakan narkoba berbentuk kertas yang masuk dalam kategori narkotika golongan I. Keberadaannya dilarang dan masuk dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, di lampiran nomor 36. Bentuk LSD seperti lembaran kertas yang tipis. Dimensi narkotika tersebut berbentuk bujur sangkar kira-kira berukuran 20 x 20 sentimeter. Warnanya hijau kebiruan dan biasanya disertakan gambar di permukaan LSD.
Spoiler for ilustrasi:

Spoiler for ilustrasi:

Spoiler for ilustrasi:

Quote:
Sejarah singkat LSD
LSD ditemukan (atau dibuat) pada tahun 1938 oleh Albert Hofmann, seorang ahli kimia yang bekerja untuk Sandoz Pharmaceutical di Basel, Swiss. Penemuan obat ini tidak disengaja. Pada saat itu Hofmann sedang melakukan riset dengan bahan ergot. Ergot adalah jamur yang sering dipakai untuk menghentikan pendarahan pada saat melahirkan di masa itu. Hofmann berhasil mengisolasi zat kimia dari ergot yang dinamakan lysergic acid, namun Hofmann baru menyadari efeknya pada tahun 1943 pada saat zat tersebut masuk secara tidak sengaja ke dalam badannya.
Sejam kemudian Hofmann mulai merasakan sensasi aneh pada dirinya dan meminta asistennya untuk mengantarnya pulang. Sang asistenpun mengantarnya dengan sepeda sampai ke rumahnya. Hofmann menuliskan di jurnalnya "...sedikit demi sedikit saya melihat warna-warna dan bentuk yang belum pernah saya lihat meski saya telah menutup mata. Bentuk-bentuk dan warna yang luar biasa bergantian, dan menyatu membentuk pemandangan kaleidoskop...".
Peristiwa ini adalah 'acid trip' pertama yang sekarang dikenal dengan sebutan "Bicycle Day".
Kemudian LSD diteliti secara besar-besaran pada sepanjang tahun 1940 sampai 1960an karena karakteristiknya dapat memanipulasi otak sedemikian hebatnya. Pada jangka waktu tersebut, LSD didistribusikan secara luas kepada farmasi di seluruh dunia yang akhirnya mengakibatkan masuknya zat ini pada publik.

LSD ditemukan (atau dibuat) pada tahun 1938 oleh Albert Hofmann, seorang ahli kimia yang bekerja untuk Sandoz Pharmaceutical di Basel, Swiss. Penemuan obat ini tidak disengaja. Pada saat itu Hofmann sedang melakukan riset dengan bahan ergot. Ergot adalah jamur yang sering dipakai untuk menghentikan pendarahan pada saat melahirkan di masa itu. Hofmann berhasil mengisolasi zat kimia dari ergot yang dinamakan lysergic acid, namun Hofmann baru menyadari efeknya pada tahun 1943 pada saat zat tersebut masuk secara tidak sengaja ke dalam badannya.
Sejam kemudian Hofmann mulai merasakan sensasi aneh pada dirinya dan meminta asistennya untuk mengantarnya pulang. Sang asistenpun mengantarnya dengan sepeda sampai ke rumahnya. Hofmann menuliskan di jurnalnya "...sedikit demi sedikit saya melihat warna-warna dan bentuk yang belum pernah saya lihat meski saya telah menutup mata. Bentuk-bentuk dan warna yang luar biasa bergantian, dan menyatu membentuk pemandangan kaleidoskop...".
Peristiwa ini adalah 'acid trip' pertama yang sekarang dikenal dengan sebutan "Bicycle Day".
Kemudian LSD diteliti secara besar-besaran pada sepanjang tahun 1940 sampai 1960an karena karakteristiknya dapat memanipulasi otak sedemikian hebatnya. Pada jangka waktu tersebut, LSD didistribusikan secara luas kepada farmasi di seluruh dunia yang akhirnya mengakibatkan masuknya zat ini pada publik.

Quote:
Cara Kerja dan Efek LSD
LSD adalah jenis zat halusinogen. Cara kerja LSD adalah dengan cara mengikatkan dirinya dengan reseptor serotonin, khususnya sistem reseptor yang berada di lobus frontal (frontal lobe) yang mengatur penerimaan sensorik. Pada saat LSD mengikatkan dirinya pada reseptor serotonin ini maka terjadilan pola-pola baru neurotransmission di otak. Efeknya adalah halusinasi visual dan perasaan menyatu dengan alam semesta.
LSD adalah jenis zat halusinogen. Cara kerja LSD adalah dengan cara mengikatkan dirinya dengan reseptor serotonin, khususnya sistem reseptor yang berada di lobus frontal (frontal lobe) yang mengatur penerimaan sensorik. Pada saat LSD mengikatkan dirinya pada reseptor serotonin ini maka terjadilan pola-pola baru neurotransmission di otak. Efeknya adalah halusinasi visual dan perasaan menyatu dengan alam semesta.
Quote:
4 efek yang ditimbulkan LSD bila dikonsumsi.
- LSD memiliki sifat halusinogen. "Halusinogen itu bisa mengakibatkan halusinasi. Sifat halusinasi adalah terjadinya disorientasi ruang dan waktu. Dia tida bisa membedakan mana ruang dan waktu, siang, atau sore,"
- Zat yang terkandung dalam LSD juga mengakibatkan disorientasi jarak. Sehingga pengguna tidak bisa mengenal jauh atau dekat.
- Pengguna LSD juga akan mengalami mispersepi panca indera. Panca inderanya tidak akan berguna maksimal. "Jadi melihat bisa berbeda dengan apa yang dilihat orang lain. Orang lain melihat nenek-nenek. Tapi karena mispersepsi penglihatan, dia melihatnya orang gadis cantik,"
- Bahaya dari penggunaan narkotika berjenis LSD tersebut ialah mispersepi pada pendengaran. pernah terjadi kasus artis Novi Amelia "Mendengar sesuatu yang sebenarnya dia nggak tahu. Novi Amelia merasa dibisiki, ada orang yang seolah-olah mengajak keluar. Karena pengaruh zat itu, dia tidak bisa membedakan waktu, sehingga dia keluar mengenakan celana dalam tanpa adanya perasaan malu," bisa di simpulkan agan akan merasa ada yang membisiki untuk melakukan sesuatu tanpa di sadari
Quote:
Manfaat LSD pada Dunia Medis
LSD juga digunakan untuk psikoterapi selama tahun enam puluhan. Sebuah studi dokter di Inggris yang merawat pasien mereka dengan obat menunjukkan mayoritas dari mereka percaya substansi efektif dan aman dalam mengobati pasien. Obat ini juga terbukti menjadi pereda nyeri yang efektif untuk sakit kronis.
Bahkan pada tingkat bawah dosis psikedelik, LSD ditemukan setidaknya sama efektif dengan opiat dan jauh lebih tahan lama. Baru-baru ini, Harvard Medical School mewawancarai pasien sakit kepala cluster yang menggunakan LSD untuk mengobati kondisi mereka dan tujuh dari delapan mengatakan sakit kepala mereka reda dan membantu menempatkan mereka dalam kelegaan.
LSD juga digunakan untuk psikoterapi selama tahun enam puluhan. Sebuah studi dokter di Inggris yang merawat pasien mereka dengan obat menunjukkan mayoritas dari mereka percaya substansi efektif dan aman dalam mengobati pasien. Obat ini juga terbukti menjadi pereda nyeri yang efektif untuk sakit kronis.
Bahkan pada tingkat bawah dosis psikedelik, LSD ditemukan setidaknya sama efektif dengan opiat dan jauh lebih tahan lama. Baru-baru ini, Harvard Medical School mewawancarai pasien sakit kepala cluster yang menggunakan LSD untuk mengobati kondisi mereka dan tujuh dari delapan mengatakan sakit kepala mereka reda dan membantu menempatkan mereka dalam kelegaan.
Quote:
Kesimpulan segala sesuatu yang ada di alam ini memiliki dampak baik dan buruk tergantung bagaimana kita sebagai manusia menilai dan menyikapinya
Quote:
Spoiler for jangan di buka:
Sekian tret dari ane, gan.. Jangan sungkan untuk bantu

Ane tidak menolak jika berkenan di kasih



Ane tidak menolak jika berkenan di kasih



sumber
Diubah oleh pisanggapitz 08-04-2015 12:41
0
12.3K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan