Quote:
MAKASSAR, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut menyindir Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan yang menyatakan tengah menunggu enam lulusan universitas ternama dunia, Harvard University, untuk bergabung di Istana Kepresidenan. Menurut Kalla, tidak selamanya lulusan luar negeri bisa mengimplementasikan ilmunya dengan baik.
"Yang pintar biasanya jadi konsultan, tapi jadi pelaksana biasanya beda lagi. Boleh Anda pintar, tapi implementasinya tidak terlalu bisa. Banyak orang yang tidak sekolah tinggi, tapi bisa implementasi dengan baik," kata Kalla di kediaman pribadinya di Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/4/2015).
Kalla juga mengingatkan bahwa pemimpin negeri ini, yakni Presiden Joko Widodo dan dirinya bukan lulusan luar negeri.
"Presiden, saya, juga tamatan dalam negeri. Anda semua wartawan bagus juga tidak mesti lulusan Harvard kan. Menteri-menteri tidak ada yang lulusan Harvard," ujar Kalla.
Aksi menyindir Luhut terkait lulusan Harvard sebelumnya dilakukan politisi Partai Nasdem Akbar Faizal. Dalam tulisan yang juga beredar di media sosial, Akbar menyinggung rencana Luhut yang akan merekrut lulusan Harvard. (Baca suratnya di tautan ini: Akbar Faizal Curhat soal Rencana Luhut Rekrut Alumnus Harvard)
Akhir pekan lalu, Luhut mengungkapkan bahwa dia sedang menunggu enam lulusan universitas ternama dunia, Harvard University, untuk bergabung di Istana Kepresidenan. Keenam orang itu dikabarkan segera bergabung pada Juli 2015 mendatang.
Meski begitu, profil dan portofolio keenam orang alumnus perguruan tinggi bergengsi di Negeri Paman Sam, bahkan dunia, itu belum diungkap Luhut. Nantinya, keenam alumnus Harvard itu akan melengkapi sejumlah deputi yang membantu tugas Luhut Panjaitan.
Adapun deputi Luhut itu adalah Darmawan Prasodjo (Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi), Yanuar Nugroho (Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas), Purbaya Yudhi Sadewa (Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis), Eko Sulistyo (Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi), dan terakhir Brigjen Andogo Wiradi (Deputi V Bidang Analisis Data dan Informasi Strategis).
sumber
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta 2015 Diperkirakan Meningkat