Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

industrykidAvatar border
TS
industrykid
Kita cuma bisa menyesal sekarang
Pembangunan Infrastruktur Terlambat, Pemerintah Menyesal




Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan saat ini Pemerintah Indonesia hanya bisa menyesal karena terlambat membangun infrastruktur. Seharusnya, pembangunan infrastruktur sudah dilakukan sejak dulu, ketika pertumbuhan ekonomi sedang menggeliat. Sejumlah proyek infrastruktur pun mandek karena terganjal pendanaan hingga pembebasan lahan.

Bambang mengungkapkan, ekonomi Indonesia pada 2011 tumbuh cemerlang sampai 6,5 persen. Namun banyak yang memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi itu tidak akan berkelanjutan karena ketertinggalan infrastruktur Indonesia.

"Kita tidak bisa tumbuh dengan potensi 7 persen karena salah satunya ketertinggalan infrastruktur. Infrastruktur yang ada mulai rusak, tidak memenuhi kebutuhan bahkan tidak ada pembangunan infrastruktur baru," papar dia di Jakarta, Kamis (2/4).

Bambang mengatakan, ‎kesalahan di masa lalu karena BUMN infrastruktur agak terlambat menggarap proyek-proyek besar di sektor ini. Padahal perusahaan pelat merah mempunyai tanggungjawab sebagai agen pembangunan.

"Tidak ada visi besar infrastruktur oleh BUMN infrastruktur. BUMN lebih peduli dengan bottom line. Kalau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang penting profit-nya naik setinggi-tingginya. Jadi misi BUMN yang harusnya jadi katalis infrastruktur jadi terabaikan," katanya.

Menkeu menambahkan, pemerintah saat itu melihat kinerja BUMN dari pencapaian laba bersih. Di samping itu, sambungnya, ‎Indonesia sudah sejak lama tidak mempunyai bank infrastruktur atau lembaga pembiayaan yang fokus mendanai proyek-proyek infrastruktur.

"Dulu ada Bapindo, kalau sesuai jalurnya mereka jadi lembaga pembiayaan infrastruktur atau pembangunan. Sayang, Bapindo mengarah pada bank umum yang sebagian besar simpanan Dana Pihak Ketiga bersifat jangka pendek, sedangkan proyek infrastruktur durasinya jangka panjang," terang Bambang.

Dari sini, tambah dia, terjadi mismatch. Bapindo terlalu fokus menjadi bank umum tidak mampu bertahan saat krisis ekonomi menerjang Indonesia. Sehingga tidak ada lagi lembaga yang fokus pada infrastruktur.

Akibatnya, lanjut Bambang, kondisi jalan menjadi macet, pelayanan provider telekomunikasi semakin buruk. Kebutuhan infrastruktur di Indonesia luar biasa besar, hanya saja terkendala masalah pendanaan atau investasi.

"Kita cuma bisa menyesal sekarang,"katanya.

Untuk itu, pemerintahan Jokowi ingin menghidupkan kembali bank infrastruktur di Indonesia karena perbankan umum mempunyai keterbatasan mendanai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. (gir)


sumber

-bangsa yang penuh dengan penyesalan-


0
3.6K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan